Kalau ngomongin tentang Bali, tidak akan ada habisnya. Banyak destinasi-destinasi yang belum terekspos oleh para wisatawan secara merata di sana. Misalnya seperti Munduk Asri Ubud ini yang merupakan sebuah destinasi wisata baru yang menyuguhkan berbagai macam pemandangan yang tidak kalah indah dengan destinasi pulau Bali lainnya.
Destinasi wisata Munduk Asri Ubud adalah sebuah karyawisata yang diapit oleh beberapa tebing tinggi dan terdapat banyak akar pohon besar yang menjadi penahan tempat ini. Dengan desain interior alam yang berada di pelosok kota Ubud, maka tidak heran tempat ini jarang dikunjungi oleh para wisatawan lokal dan mancanegara.
BACA JUGA: Pantai Teluk Asmara Malang: Wisata Pantai Sekaligus Lokasi Camping Favorit
Tempat wisata ini bisa kalian gunakan sebagai tempat healing karena menyuguhkan berbagai pemandangan khas dari kota Ubud dan mendapatkan ketenangan jiwa karena tempatnya yang sejuk dan menyegarkan.
Berikut informasi mengenai Munduk Asri Ubud, tempat destinasi wisata baru yang berada di pulau Bali.
Informasi Mengenai Munduk Asri Ubud
Munduk Asri Ubud terletak di tempat yang mudah untuk dijangkau karena berlokasi di daerah Desa Kerta, Payangan, Ubud, Gianyar, Bali. Untuk biaya tiket masuknya sendiri hanya 10 ribu saja, oleh karena itulah tempat ini saya rekomendasikan untuk kalian kunjungi.
Saat pertama kali masuk, kalian akan disajikan pemandangan pura yang terbuat dari akar pohon yang besar. Bentuk dari akar tersebut adalah setengah lingkaran. Selanjutnya kalian di sajikan jalan setapak dengan pemandangan pohon yang tinggi dan lebat. Setelah itu kalian akan melihat jembatan bambu yang panjang dan curam yang bisa kalian jadikan sebagai spot foto yang ikonik dan fotogenik.
BACA JUGA: Ulasan Novel Dead-End Memories, Perjuangan Memulihkan Diri dari Kekecewaan
Jika kalian berkunjung ke sini, disarankan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal tersebut dikarenakan kita harus tetap menjaga kelestarian alam yang ada di sana dan menghormati ciptaan dari Tuhan yang maha esa.
Meskipun tempat ini terbilang masih baru, akan tetapi kalian bisa menikmati beberapa fasilitas di Munduk Asri Ubud ini, yaitu terdapat banyak warung makan dan toko pernak-pernik di kawasan tersebut. Dengan harga makanan dan minuman yang cukup terjangkau yakni sekitar Rp3ribu hingga Rp15ribu saja, harga tersebut cukup terjangkau jika dibandingkan dengan destinasi Bali lainnya yang terbilang lebih mahal.
Di tempat ini juga terdapat toko pernak-pernik buatan tangan dan barang barang lucu lainnya seperti gantungan kunci, kaos, dan masih banyak lagi yang bisa kalian jadikan sebagai oleh-oleh untuk kerabat dan orang tua kalian.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'The Wager', Misteri Lautan Perang Dunia Pertama
-
Ulasan Buku "What i Ate in One Year", Kuliner Dunia Yang Menakjubkan
-
Ulasan Buku "Brothers", Kenangan Kecil untuk Mendiang Sang Adik
-
Ulasan Buku The Demon of Unrest: Sejarah Kelam Dunia
-
Ulasan Buku "Revenge of the Tipping Point", Kombinasi Psikologi Dunia
Artikel Terkait
-
Potret Cantik BCL Nikah Bebalut Kebaya Kutu Baru, Ini Makna Kain Jumputan Merah di Perut
-
Bawaslu Terima Penjelasan Ni Luh Djelantik Masuk TPD Ganjar-Mahfud, Begini Isinya
-
Gagal Total di Piala AFC, Bali United Bertekad Bangkit Kalahkan Arema FC di BRI Liga 1
-
Profil Amankila, Resort Mewah Lokasi Pernikahan BCl dan Tiko Aryawardhana, Rp 76 Juta Per Malam
-
Hadapi Arema FC di BRI Liga 1, Bali United Targetkan Kemenangan di Kandang
Ulasan
-
Review Drama Korea Heroes Next Door: Kisah Para Pahlawan dari Rumah Sebelah
-
5 Fakta Menarik Novel Animal Farm Jelang Adaptasi Film di Tahun 2026
-
Aleppo: Suara Jujur dari Pinggiran yang Menolak Diam
-
Saat Komedi Menjadi Cermin: Agak Laen 2 Menyala Pantiku dan Ketidakpercayaan pada Pejabat
-
Review Silent Zone: Survival Zombie Tergila dan Penuh Emosi di 2025
Terkini
-
Lucu dan Fungsional! Ini 4 Tumbler Lokal Gemas untuk Aktivitas Sehari-hari
-
Belajar dari Konsep Ikigai: Cara Menemukan Makna dan Kebahagiaan Hidup
-
Intip Teaser Perdana Disclosure Day, Film Sci-fi Terbaru Steven Spielberg
-
Menyambut Natal Lebih Bijak, Ini Cara Merayakan secara Ramah Lingkungan
-
Saat Waktu Seolah Berhenti di Kasembon, Mengapa Malam Terasa Begitu Lama?