Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Adela Puspita
Sampul buku 'aku tak membenci hujan' karya Sri Puji Hartini (gramedia.com)

Novel yang berjudul 'Aku Tak Membenci Hujan' karya Sri Puji Hartini awalnya dipublikasikan melalui aplikasi Wattpad. Alur cerita yang menarik dan karakter-karakter yang unik telah banyak diminati para pembaca, terutama pada kalangan remaja. Dengan pencapaian tersebut, novel ini berhasil masuk ke dalam kategori best seller di Wattpad, dengan jumlah pembaca mencapai 7,67 juta orang.

Tak disangka, antusiasme para pembaca terhadap alur cerita dalam novel 'Aku Tak Membenci Hujan' menyebabkan penerbitan buku cetakan kedua pada awal tahun 2023 kemarin.

BACA JUGA: Ulasan Novel Savanna & Samudra, Kemandirian Perempuan dalam Menjalani Ujian Hidup

Novel ini mengisahkan kehidupan seorang remaja pria berusia 18 tahun bernama Karang Samudra Daneswara. Karang adalah anak dari Andira Deepa dan Pramana Daneswara. Ia memiliki seorang adik bernama Laut Biru Daneswara dan seorang kekasih bernama Launa Felicia Damaris.

Karang Samudera Daneswara lahir sebagai hasil dari sebuah kecelakaan yang dialami oleh Andira 18 tahun yang lalu. Pada saat itu, ia masih terlalu muda dalam pernikahannya dengan Pramana Daneswara. Kejadian kelam di masa lalu itu membawa Andira mengalami trauma yang mendalam. Sehingga, mengakibatkan ia menjadi sangat pemarah kepada Karang anaknya.

Sejak kecil, Karang selalu mengalami perlakuan kasar dari Andira. Perlakuan tersebut telah menimbulkan dampak serius pada kesehatan mental Karang dan menciptakan kehadiran sosok lain dalam dirinya. Meskipun seringkali ia mendapatkan penolakan dan perlakuan kasar dari Andira, hal tersebut malah membuat Karang tidak mudah menyerah. Sebaliknya, ia terus berusaha untuk melunakkan hati yang keras milik Andira, dengan harapan bisa diterima dan diakui sebagai anaknya.

Hari-hari yang terasa begitu berat berhasil dilewati oleh Karang berkat kehadiran kekasih hatinya, Launa Felicia Damaris. Launa selalu ada di samping Karang ketika ia merasa terpuruk. Ia meyakinkan Karang bahwa suatu hari nanti, Andira pasti akan menerima Karang sebagai anaknya. Oleh karena itu, Karang merasa ketika ia berada di dekat Launa, ia dapat sejenak melupakan masalah yang sedang dihadapinya.

BACA JUGA: Ulasan Kumpulan Puisi Ada Nama yang Abadi di Hati tapi Tak Bisa Dinikahi

Novel yang mengangkat kisah percintaan, keluarga, dan persahabatan ini membangkitkan emosi para pembaca. Hal tersebut membuat mereka seolah-olah merasakan kesedihan dan terenyuh oleh perjuangan Karang yang berusaha mendapatkan kasih sayang dari ibu kandungnya sendiri.

Dialog-dialog dalam novel tersebut memiliki suasana yang sangat menyentuh hati para pembaca. Alur cerita dalam novel ini tidak terduga, sehingga dapat menciptakan rasa penasaran yang tinggi di antara pembaca terhadap perkembangan pada bab-bab selanjutnya.

Di sisi lain, dalam cerita novel ini masih terdapat kesalahan penulisan (typo), sehingga pembaca harus benar-benar memperhatikan teks yang dibaca. Kemudian, ada pula adegan kekerasan terhadap anak di bawah umur yang dapat membuat pembaca merasa tidak nyaman ketika membacanya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Adela Puspita