Saya sangat yakin bahwa setiap orangtua pasti ingin memiliki putra-putri yang berakhlak baik, salih dan salihah, anak-anak yang kelak berbakti kepada kedua orangtuanya.
Namun sayangnya, tak semua orangtua mampu menjadi orangtua yang baik bagi anak-anaknya, sehingga tak heran bila anak-anaknya kelak mencontoh hal-hal buruk yang biasa dilakukan oleh orangtuanya.
Maka, dapat disimpulkan, ketika orangtua ingin memiliki anak yang berbakti pada mereka, maka orangtua juga harus berusaha memperbaiki dirinya terlebih dahulu. Memperbaiki akhlaknya, termasuk cara mendidik anak-anak ketika di rumah.
Anak yang hebat lahir dari orangtua yang hebat. Ungkapan bijak ini memang benar adanya. Orangtua yang hebat selalu berusaha memberikan hal terbaik untuk anak-anaknya. Mulai dari kasih sayang, pendidikan terbaik, makanan dan minuman terbaik, dan lain sebagainya.
Ketika ayah dan ibu melaksanakan tugasnya membina dan mendidik anak-anak mereka, maka secara tidak langsung mereka pun telah menyiapkan generasi yang unggul dan berkualitas. Generasi yang dipenuhi dengan sosok-sosok yang siap berjuang untuk risalah Islam (Orangtua Hebat untuk Generasi Hebat, hlm. 14).
Dalam sebuah rumah tangga, ibu memegang peranan yang sangat urgen dalam hal pendidikan anak-anaknya. Hal ini bisa dimaklumi, sebab pada umumnya ibulah yang lebih banyak merawat dan mendidik putra-putrinya.
Sementara sang ayah lebih banyak waktunya untuk bekerja mencari nafkah. Meski tak dipungkiri, banyak juga ibu yang membantu perekonomian keluarga dengan cara ikut bekerja di luar rumah.
Sejarah mencatat, banyak para ulama atu tokoh-tokoh besar muncul dikarenakan pendidikan dan bimbingan ibu mereka yang sangat baik, salah satunya Said Nursi Badi’uzzaman. Tokoh kharismatik dari Turki tersebut lahir dari rahim seorang ibu yang sangat mulia.
Berdasarkan cerita, saat Said masih kecil, ibu selalu menyusui dalam keadaan suci alias berwudu. Bahkan beliau selalu salat malam kecuali sakit atau hal-hal lain yang benar-benar mendesak (Orangtua Hebat untuk Generasi Hebat, hlm. 16).
Dari kisah Said Nursi Badi’uzzaman tersebut dapat diambil hikmah bahwa merawat dan mendidik anak memang seharusnya dimulai sejak kecil. Sejak masih bayi, bahkan sejak anak masih dalam kandungan sang ibu.
Kebiasaan orangtua jelas sangat berpengaruh bagi karakter anak-anaknya di kemudian hari. Orangtua yang rajin beribadah biasanya akan menghasilkan anak-anak yang rajin beribadah pula.
Buku ‘Orangtua Hebat untuk Generasi Hebat’ karya Hilmy Mubarok, Lc (penerbit Quanta, Jakarta) ini layak diapresiasi dan dapat menjadi semacam panduan yang bermanfaat bagi para orangtua dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi generasi yang hebat. Anak yang hebat lahir dari orangtua yang hebat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Novel Sendiri Tere Liye: Sebuah Perjalanan Menyembuhkan Luka Kehilangan
-
Film Audrey's Children, Kisah di Balik Terobosan Pengobatan Kanker Anak
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
-
Review Film Magic Farm: Kisah Kru Dokumenter Nyasar yang Dibalut Satir Gokil
-
Ulasan Novel Holly: Rahasia Mengerikan di Balik Rumah Pasangan Terhormat
Terkini
-
Thailand Open 2025: Juara Baru Lahir, Timnas China dan Malaysia Sabet Dua Gelar
-
Masa Depan Museum di Tengah Komunitas yang Bergerak Cepat dan Dinamis
-
Berbalas Penalti, Persebaya Tak Mampu Jaga Kemenangan di Kandang Borneo FC
-
Kim Ga Ram Buka Instagram Usai Tiga Tahun Tinggalkan LE SSERAFIM, Isyaratkan Kembali?
-
Asnawi Comeback ke Timnas, Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars Bakal Jadi Kenyataan?