Iman Usman salah satu pendiri Ruangguru yang baru-baru ini mengeluarkan buku pertamanya yang berjudul "Masih Belajar". Buku "Masih Belajar" merupakan karya autobiografi Iman Usman sendiri yang memaparkan perjalanan hidup dan pemikiran-pemikirannya.
Dalam narasinya, Iman mengisahkan pengalaman masa kecilnya menjual jubah, tongkat, dan pernak-pernik sihir Harry Potter di sekolah dasar. Tidak hanya itu, Imam juga menjelaskan perjalanannya mendirikan Ruangguru, hingga mencapai puncaknya sebagai pembicara di World Economic Forum tahun lalu.
Ditulis dalam bahasa sehari-hari dan sederhana, buku ini memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. Kesederhanaan bahasanya membuat buku ini mudah dipahami, dan menjadikannya pilihan yang menghibur untuk dinikmati para pembaca.
Dengan tambahan ilustrasi dan kotak isian yang interaktif, buku ini jelas ditujukan untuk pembaca milenial dan generasi Z. Pembaca diajak tidak hanya membaca dan merenung, tetapi juga untuk mengambil sebuah tindakan.
Buku "Masih Belajar" mungkin mirip dengan sebagian besar buku otobiografi yang berfokus pada perjalanan hidup seseorang untuk menuju kesuksesan. Tidak hanya itu, buku ini juga diwarnai dengan berbagai tantangan, rintangan, dan hikmah inspiratif tentang perjuangan.
Namun, terdapat satu bagian menarik yang menjadi ciri khas yaitu #CeritaTemanUntukIman. Sesuai dengan namanya, bagian ini menghadirkan cerita dari teman-teman terdekat Iman untuk membagikan impresi mereka mengenai sosoknya.
#CeritaTemanUntukIman hadir dengan tujuan menjaga keseimbangan antara pemikiran yang diungkapkan oleh Iman dalam bukunya dengan perspektif orang-orang terhadap dirinya.
Salah satunya adalah Tri Ardana Neswari, teman Iman dari masa SMP yang mengisahkan tentang determinasi Iman pada waktu itu mendorong pembentukan komunitas Harry Potter hingga mendirikan Toko Sihir.
Dengan langkah berani, Masih Belajar berhasil melampaui citra otobiografi yang sering dianggap tebal dan cenderung membosankan. Sehingga, buku ini menggambarkan perjalanan pribadi dengan cara yang menghidupkan dan memberikan warna baru pada genre otobiografi.
Dengan gaya bahasa yang modern dan fragmen-fragmen isi yang inovatif. Buku ini bukan hanya menjadi pilihan bacaan yang menyenangkan untuk dinikmati, tetapi juga mampu menginspirasi tanpa terkesan menggurui.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tamat! Ini 3 Momen Menyakitkan bagi Noh Young Won di Bitter Sweet Hell
-
Siap-Siap Emosi! 3 Drama Korea Ini Sepanas Film Ipar adalah Maut
-
3 Risiko Lee Mi Jin setelah Berubah Menjadi Tua di Miss Night and Day, Apa Saja?
-
Review Drama Korea 'Soul Mechanic', Mengangkat Isu tentang Kesehatan Mental
-
Review Film Calamity: a Childhood of Martha Jane Cannary, Petualangan Seru Martha untuk Melindungi Keluarganya
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Buku: Lima Cerita: Kisah-kisah Menjadi Dewasa oleh Desi Anwar
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Membentuk Perubahan dari Kebiasaan Kecil, Belajar dari Buku Atomic Habits
Ulasan
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Novel Like Mother, Like Daughter: Pencarian di Balik Hilangnya Ibu
-
Review Anime Sakamoto Days, Mantan Pembunuh Bayaran Jadi Bapak Rumah Tangga
-
Kisah Cinta Terlarang Membuka Pintu bagi Ekowisata Gunung Tangkuban Perahu
-
Gemes Banget! Romansa Sederhana Anak Sekolahan di Manga Futarijime Romantic
Terkini
-
Tegas! Nova Arianto Tuntut Garuda Muda Tetap Jaga Fokus Lawan Afganistan
-
Dua Wakil Tunggal Putri Indonesia Melaju ke Babak Kedua BAC 2025
-
Masuki Fase Krusial, Bagaimana Aturan Kelolosan Babak Grup Piala Asia U-17?
-
3 Pencapaian Indonesia yang Bisa Bikin Malu Korea Selatan di AFC U-17, Pernah Kepikiran?
-
Kang Daniel Terjebak dalam Hubungan Cinta yang Menyakitkan di Lagu 'Mess'