Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Caca Kartiwa
Kim Soo Hyun di fim Real (Hancinema)

Film asal Korea Selatan, "Real" yang tayang pada tahun 2017 silam sempat menjadi perbincangan dan pernah rilis di salah satu layanan nonton berbayar di Indonesia.

Dalam film dengan genre thriller action ini, Lee Sa Rang, bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis naskah dan dibintangi empat aktor kenamaan yakni Kim Soo Hyun, Lee Sung Min, Sung Dong Il, dan mendiang Sulli.

Sinopsis film "Real" berkisah tentang Jang Tae Young (Kim Soo Hyun) seorang gangster muda dengan watak dingin dan bengis yang punya ambisi mendirikan hotel kasino.

Pada satu malam Jang Tae Young terlibat kecelakaan dengan seorang pria yang menyebabkan pria tersebut menderita luka berat sehingga seluruh wajahnya harus dibalut perban. Saat Jang Tae Young hendak menghabisinya di rumah sakit, pria tersebut terbangun. 

Mengetahui upayanya gagal, Jang Tae Young meninggalkan si pria begitu saja, dan tak menyadari calon korbannya justru balik memburu dan menjadi duplikat dirinya.

Ulasan

Hal yang menarik selain jajaran pemain yang terkenal adalah gaya neo-noir yang cocok untuk tema-tema kriminal berbalut thriller seperti ini yang membuat film ini enak dipandang. Sayangnya hal tersebut tidak diimbangi oleh hal penting lain.

Film ini seolah ingin dibuat semisterius mungkin sehingga cerita yang seharusnya mengalir menjadi berbelit-belit dan bikin pusing. Berbagai potongan flashback bukannya menolong penonton untuk paham malah jadi benang kusut dan bikin bosan.

Selain itu Kim Soo Hyun yang terasa dua dimensi lewat tipikal penjahat dengan ekspresi dingin, sorot mata sinis, sekaligus terlihat tengil dengan gaya mengunyah permen karet secara berlebihan makin tak karuan saat dirinya berperan jadi dua orang usai pria yang dulu jadi 'calon korban' menunjukan wajah barunya.

Entah treatment dari sutradara yang salah, atau kemampuan akting Kim Soo Hyun saat itu yang belum bisa memerankan dua karakter berbeda di waktu sama, sehingga membuat performanya di film ini terlihat kacau.

Hal itu diperparah dengan adegan perkelahian yang dibuat berlebihan di paruh akhir film lewat koreografi ala film fantasi yang alih-alih asyik malah terasa tidak nyambung.

Skor untuk "Real" 50/100. Film ini punya potensi jadi menarik, sayang naskah yang kusut, akting yang kurang dalam, dan masuknya beragam hal tidak penting lain yang dijejalkan, membuat film ini seolah kehilangan daya pikatnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Caca Kartiwa