Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Ramadhona Adi Saputra
Ilustrasi pemeran film Knights of the Zodiac (IMDb)

Dikenal dengan nama "Knights of the Zodiac; Saint Seiya (2023)", film ini merupakan adaptasi dari salah satu serial manga dan anime populer di era 2000-an.

Film yang diciptakan oleh Masami Kurumada bernama "Saint Seiya" ini telah memikat penggemar selama beberapa dekade dengan cerita hebatnya tentang pertarungan sengit antara kesatria zodiak untuk menyelamatkan tuan putri yang telah diculik.

Film ini disutradarai oleh Tomasz Baginski, seorang sutradara yang sangat profesional dan berdedikasi tinggi terhadap dunia layar kaca.

Film ini menawarkan pandangan baru yang memesona tentang dunia "Saint Seiya" kepada para penggemar lama dan juga menyambut para penonton baru yang ingin terjun ke dalam alam semesta yang kaya akan mitos dan pertarungan sengit.

Dengan teknologi animasi terkini, film ini memberikan tampilan yang memukau, memperbarui pesona yang membuat serial ini begitu dicintai.

Film ini menampilkan para Saint atau para pejuang yang dipilih dengan kekuatan astrologi untuk melindungi dewa-dewi Athena dan menyelamatkan dunia dari kehancuran.

Para karakter utama seperti Pegasus Seiya, Dragon Shiryu, Cygnus Hyoga, Phoenix Ikki, dan Andromeda Shun membawa kekuatan, keberanian, dan komitmen yang tak tergoyahkan saat mereka menghadapi musuh-musuh yang mematikan.

Salah satu aspek yang membuat film ini menonjol adalah visualnya. Adegan pertempuran yang dinamis disajikan dengan detail yang mengesankan, menghidupkan setiap serangan dan gerakan karakter dengan kekuatan yang sesungguhnya.

Dari kostum-kostum legendaris para Saint hingga latar belakang yang indah, setiap detail diperhatikan dengan saksama, memberikan kehidupan pada nuansa epik dari kisah ini.

Namun demikian, beberapa penggemar setia mungkin menemukan bahwa pengembangan karakter dalam film ini terasa agak terburu-buru.

Dengan durasi film yang terbatas, tantangan terbesar adalah menggambarkan kedalaman emosional dan latar belakang kompleks dari setiap karakter dalam waktu yang singkat. Hal ini bisa membuat para penonton baru sedikit kebingungan mengenai sejarah dan motivasi sebenarnya dari tiap karakter.

Selain itu, penggemar lama mungkin merasa bahwa beberapa bagian dari cerita yang terpotong-potong atau disederhanakan sedikit terlalu banyak, mengurangi nuansa dramatis yang mereka cintai dari seri aslinya.

Namun, dalam hal ini, film mungkin juga bertujuan untuk memperkenalkan cerita kepada penonton baru tanpa mengorbankan terlalu banyak detail.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ramadhona Adi Saputra