Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Sam Edy
Buku 'Hidup Sederhana'.[Gramedia.com]

Pada hakikatnya menjalani hidup dengan sederhana itu lebih menenangkan hati dan pikiran. Disadari atau tidak, memiliki harta yang begitu berlimpah akan membuat hati dilanda kecemasan. Cemas kalau-kalau ada orang yang ingin merebut harta kita. Cemas bila kendaraan mewah milik kita tiba-tiba raib dicuri orang, dan seterusnya.

Menerapkan gaya hidup sederhana bukan berarti kita tidak butuh harta dan tak mampu membeli apa-apa. Namun kita lebih mementingkan kebutuhan yang dianggap penting, bukan selalu menuruti kebutuhan yang tidak perlu seperti bergonta-ganti kendaraan atau pakaian bermerek demi menjaga gengsi.

Memiliki harta berlimpah sebenarnya tak masalah bila kita mampu memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana. Bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga sendiri, melainkan untuk kemanfaatan yang lebih luas misalnya untuk memperbanyak amal ibadah.

Dalam buku ‘Hidup Sederhana, Hadir di Sini dan Saat Ini’ (Gramedia) Desi Anwar berpendapat bahwa kesederhanaan memungkinkan kita memilah-milah apa saja yang penting bagi kita ujung-ujungnya, dan apa pula yang tidak terlalu berguna. 

Kesederhanaan memberi kita sarana untuk bersikap eling dan menembus belitan-belitan rintangan yang terus-menerus mengadang kita. Dengan demikian kita dapat membuat pilihan yang terbaik tentang bagaimana menjalani kehidupan kita (hlm. 2).

Menjalani kehidupan ini, manusia tak akan terlepas dari beragam masalah. Yang menjadi pembeda antara manusia yang satu dengan lainnya adalah tentang cara mengatasi masalah tersebut. Ada yang bersikap tenang dan fokus pada pemecahan masalah, namun ada pula yang kurang bahkan tak mampu mengontrol emosi dan selalu menyalahkan orang lain.

Sebenarnya, saat kita sedang diterpa masalah, kita butuh waktu untuk diam dan merenungi diri. Jangan gegabah memutuskan sesuatu dalam kondisi emosi tidak stabil. Kita perlu menenangkan diri dengan cara duduk diam merenung. Atau mencari pengalihan sejenak dengan bersantai sambil menikmati alam sekitar atau menikmati minuman kesukaan.

Saya setuju dengan pendapat Desi Anwar dalam buku ini. Menurutnya, bila Anda merasa sedang memikul beban berat, Anda akan takjub betapa duduk-duduk minum teh hangat bisa membantu meringankan beban itu. Bagi Desi, paling tidak, secangkir teh bisa memberikan pengaruh luar biasa, terutama di pertengahan pagi dan siang hari pada waktu dia merasa perlu rehat sejenak dari beban pekerjaan sehari. 

Meluangkan waktu untuk diri sendiri juga sangat penting untuk kita lakukan. Sesibuk apa pun kita, coba luangkan waktu untuk menepi sendiri sejenak. Tanpa ada seorang pun yang mengganggu. Saat sedang sendiri itulah kita dapat melakukan refleksi atau perenungan-perenungan hidup kita.

Bagi Desi Anwar, saat-saat sendirian mengajarinya bahwa kita tak harus mencari kebersamaan dengan orang lain untuk menghindari diri sendiri. 

Buku kumpulan opini beragam tema dalam buku karya Desi Anwar ini menarik dijadikan sebagai bacaan penggugah jiwa. Sebuah buku yang akan membantu kita merenungi kehidupan dengan lebih bijaksana. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Sam Edy