Pada hakikatnya menjalani hidup dengan sederhana itu lebih menenangkan hati dan pikiran. Disadari atau tidak, memiliki harta yang begitu berlimpah akan membuat hati dilanda kecemasan. Cemas kalau-kalau ada orang yang ingin merebut harta kita. Cemas bila kendaraan mewah milik kita tiba-tiba raib dicuri orang, dan seterusnya.
Menerapkan gaya hidup sederhana bukan berarti kita tidak butuh harta dan tak mampu membeli apa-apa. Namun kita lebih mementingkan kebutuhan yang dianggap penting, bukan selalu menuruti kebutuhan yang tidak perlu seperti bergonta-ganti kendaraan atau pakaian bermerek demi menjaga gengsi.
Memiliki harta berlimpah sebenarnya tak masalah bila kita mampu memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana. Bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga sendiri, melainkan untuk kemanfaatan yang lebih luas misalnya untuk memperbanyak amal ibadah.
Dalam buku ‘Hidup Sederhana, Hadir di Sini dan Saat Ini’ (Gramedia) Desi Anwar berpendapat bahwa kesederhanaan memungkinkan kita memilah-milah apa saja yang penting bagi kita ujung-ujungnya, dan apa pula yang tidak terlalu berguna.
Kesederhanaan memberi kita sarana untuk bersikap eling dan menembus belitan-belitan rintangan yang terus-menerus mengadang kita. Dengan demikian kita dapat membuat pilihan yang terbaik tentang bagaimana menjalani kehidupan kita (hlm. 2).
Menjalani kehidupan ini, manusia tak akan terlepas dari beragam masalah. Yang menjadi pembeda antara manusia yang satu dengan lainnya adalah tentang cara mengatasi masalah tersebut. Ada yang bersikap tenang dan fokus pada pemecahan masalah, namun ada pula yang kurang bahkan tak mampu mengontrol emosi dan selalu menyalahkan orang lain.
Sebenarnya, saat kita sedang diterpa masalah, kita butuh waktu untuk diam dan merenungi diri. Jangan gegabah memutuskan sesuatu dalam kondisi emosi tidak stabil. Kita perlu menenangkan diri dengan cara duduk diam merenung. Atau mencari pengalihan sejenak dengan bersantai sambil menikmati alam sekitar atau menikmati minuman kesukaan.
Saya setuju dengan pendapat Desi Anwar dalam buku ini. Menurutnya, bila Anda merasa sedang memikul beban berat, Anda akan takjub betapa duduk-duduk minum teh hangat bisa membantu meringankan beban itu. Bagi Desi, paling tidak, secangkir teh bisa memberikan pengaruh luar biasa, terutama di pertengahan pagi dan siang hari pada waktu dia merasa perlu rehat sejenak dari beban pekerjaan sehari.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri juga sangat penting untuk kita lakukan. Sesibuk apa pun kita, coba luangkan waktu untuk menepi sendiri sejenak. Tanpa ada seorang pun yang mengganggu. Saat sedang sendiri itulah kita dapat melakukan refleksi atau perenungan-perenungan hidup kita.
Bagi Desi Anwar, saat-saat sendirian mengajarinya bahwa kita tak harus mencari kebersamaan dengan orang lain untuk menghindari diri sendiri.
Buku kumpulan opini beragam tema dalam buku karya Desi Anwar ini menarik dijadikan sebagai bacaan penggugah jiwa. Sebuah buku yang akan membantu kita merenungi kehidupan dengan lebih bijaksana.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Menjalani Hidup dengan Tenang dalam Buku Hujan Bahagia
-
Menciptakan Kehidupan yang Harmonis dalam Buku Komunikasi Bebas Konflik
-
Sebuah Upaya Menghindari Penyakit: Buku 'Jagalah Sehatmu Sebelum Sakitmu'
-
Ulasan Buku Hampa, Upaya Mencari Jalan Keluar dari Ujian Hidup
-
Mengurai Makna Rezeki dalam Buku Rezekimu Sudah Dijamin
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Rumah Tangga itu Rumit, kalau Sederhana ya Rumah Makan'
-
Buku The Year I Met My Brain: Strategi Menjalani Kehidupan dengan ADHD
-
Menciptakan Kehidupan yang Harmonis dalam Buku Komunikasi Bebas Konflik
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
'Negeri Daging' karya Gus Mus: Meneropong Ketimpangan Sosial lewat Puisi
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!