Saat pertama kali mendengar kata "Dallergut", saya merasa ini sesuatu yang aneh. Namun karena karya Lee Miye ini dilabeli "Best Seller", saya jadi penasaran dan ingin membaca "Dallergut Toko Penjual Mimpi". Ternyata Dallergut adalah nama dari tokoh dalam buku terbitan Penerbit Baca ini.
Ternyata, toko Dallergut ini bukan cuma menjual mimpi, tapi juga memproduksi mimpi. Sampai-sampai toko 5 lantai ini ramai banget di akhir tahun.
Sama seperti film, produksi mimpi ini melibatkan produser, tanggal kadaluwarsa, hingga penghargaan untuk mimpi-mimpi terlaris dan paling digemari.
Penulis Lee Miye seperti membawa kaum rebahan seperti kita menuju dunia imajinasi yang dipenuhi makhluk-makhluk suka tidur. Contoh, lantai satu tempat dimana Penny bekerja, memperjualbelikan mimpi-mimpi paling berharga.
Lalu lantai dua Dallergut merupakan tempat mimpi paling berkesan, lantai tiga ada mimpi-mimpi ceria, lantai empat ada mimpi-mimpi sederhana seperti mimpi untuk tidur siang hewan dan juga manusia. Terakhir di lantai lima, ada mimpi-mimpi yang hampir kadaluwarsa dengan diskon super besar.
Novel ini seru banget karena pembaca diajak ikut merasakan rutinitas bekerja di Dallergut, cerita-cerita tentang para tamu dan mimpi seperti apa yang mereka beli. Bagi penyuka fantasi seperti saya, pasti akan menyukai hal-hal unik dalam buku ini. Bahasanya juga ringan dan mudah dimengerti. Hanya saja, alurnya cukup lambat.
Kalimat yang paling saya sukai dari buku ini adalah, "kadangkala, kekuatan menjalani menjalani hari muncul hanya dengan tidur yang nyenyak" dan "mimpi tidak akan dihargai jika dijual ke sembarang orang".
Lee Miye gak cuma menyuguhkan dunia antah berantah yang penuh imajinasi, tapi juga kisah haru dan penuh moral dalam ceritanya. Mungkin selama ini kita menganggap tidur adalah kegiatan yang buang-buang waktu dan orang yang banyak tidur seringkali dicap malas.
Meski ada benarnya, tapi seperti kutipan di buku ini, tidur bisa menjadi sumber kekuatan bagi sebagian orang. Jadi bukan tidurnya yang salah, tapi pergunakanlah waktu tidur dengan bijak agar tetap sehat dan produktif, ya.
Baca Juga
-
TIOT 'The Long Season': Pengalaman Sepahit Apa Pun Tetap Layak Dikenang
-
Lagu Key SHINee 'Burn': Saat Cinta dan Hubungan Toksik Membakar Seperti Api
-
Bedah Lagu TXT 'Love Language', Komunikasi Cinta Lewat Nada Afro House
-
Investasi Masa Depan: Antara Hidup Cuma Sekali dan Godaan Makan Enak
-
Bedah Lagu AB6IX NVKED: Genre Dance Funky yang Suarakan Keberanian
Artikel Terkait
-
Buku Hidup Sederhana, Hadir di Sini dan Saat Ini: Bijak Menyikapi Kehidupan
-
Melakukan Perjalanan Emosional Lewat Novel "Kisah yang Belum Usai" Karya Fabby Alvaro
-
Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Tonton Langsung Sidang Vonis Haris - Fatia di PN Jaktim
-
Realitas Kaum Betawi yang Tergusur Zaman dalam Novel 'Kronik Betawi'
-
Mengembangkan Jiwa Pemimpin Lewat Buku 'The Maxwell Daily Reader'
Ulasan
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
-
Mieber Restaurant and Cafe, Rekomendasi Kuliner Estetik dengan View Gunung di Trawas
-
Dari Panti Asuhan ke Langit Malam, Kisah Haru di Novel The Star Outside My Window
-
Ulasan Novel If the Shoe Fits:Kisah Cinderella Modern dalam Menemukan Cinta
-
Bersantap Pagi dengan Lotek Enak di Lapau Rang Sangka Pekanbaru
Terkini
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Ngajar di Negeri Orang, Pulang Cuma Jadi Wacana: Dilema Dosen Diaspora
-
BRI Liga 1: Madura United Terhindar dari Degradasi, Bali United Gigit Jari
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP