"What’s So Wrong About Your Life" karya Ardhi Mohamad menurut saya termasuk buku non fiksi yang sangat menarik untuk dibaca.
Orang yang tidak suka membaca saja mungkin akan menyukai buku ini karena bahasanya yang ringan untuk dipahami.
Bahkan sejak membaca blurbnya saja, saya sudah tertarik untuk buru-buru membalik halaman demi halaman buku ini.
Ditambah lagi covernya yang sederhana tapi tetap eye catching, saya jadi tidak ragu untuk memilih buku ini sebagai bahan bacaan.
Buku terbitan Bhumi Anoma yang dicetak keempat pada 2020 ini termasuk dalam kategori non fiksi self improvement.
Bukunya pun tidak terlalu tebal, hanya 180 halaman saja. Makanya saya merasa buku ini juga cocok untuk mereka yang tidak hobi membaca.
Menurut saya, "What's So Wrong About Your Life" isinya realistis. Bahkan sangking realistisnya, saya berkali-kali merasa ‘tertampar’ karena kalimat-kalimatnya.
Lewat gaya bahasa yang santai, membaca buku ini terasa seperti banyak belajar di luar bangku sekolah, tapi sekaligus tanpa digurui. Benar-benar tidak kaku dan nyaman dibaca.
Saya malah cenderung merasa seperti sedang deep talk dengan sahabat kemudian diberi saran yang menenangkan. Buku ini membuat saya paham dan sadar akan situasi-situasi yang dicontohkan.
Kalau ingin membaca buku non fiksi sebagai pengingat di awal tahun ini, "What’s So Wrong About Your Life" sangat bisa menjadi pilihan.
Sebab pelajarannya lebih tebal dibanding jumlah halamannya. Hal yang membuat saya tertarik adalah setiap pembahasannya yang selalu dikaitkan dengan agama. Mungkin ini adalah sisi plusnya yang lain.
Selain itu, penulis lagi-lagi tidak terkesan seperti menceramahi pembacanya. Menurut saya, ini tidak mudah tapi penulis berhasil mengeksekusinya dengan baik.
Saya jadi tertarik untuk melihat karya Ardhi Mohamad yang lain, mungkin juga akan sama 'berisinya' seperti "What’s So Wrong About Your Life".
Emotional intelligence, kesabaran dan keikhlasan, semuanya dibabat habis dalam pembahasan buku "What’s So Wrong About Your Life". Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk minimal dibaca sekali seumur hidup.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
TWS 'Last Festival': Nostalgia Perpisahan Sekolah Penuh Emosi
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
Artikel Terkait
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Novel Bungkam Suara: Memberikan Ruang bagi Individu untuk Berpendapat
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Menyesali Pilihan Hidup di Masa Lalu dalam Novel The Book of Two Ways
Ulasan
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
Terkini
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi