Novel "Bungkam Suara" karya J.S. Khairen, mengisahkan Negara Kesatuan Adat Lawaknesia (NAKAL), sebuah negara fiktif yang mengadakan acara tahunan unik bernama Hari Bebas Bicara. Pada hari itu, setiap warga negara bebas berpendapat tanpa takut akan konsekuensi hukum. Namun, kebebasan ini justru memicu kekacauan dan konflik yang tak terduga.
NAKAL digambarkan sebagai negara dengan budaya dan sistem pemerintahan yang unik. Khairen berhasil menciptakan dunia fiksi yang terasa nyata dan hidup, sehingga pembaca dapat dengan mudah membayangkan situasi yang terjadi di dalam novel.
Konsep hari bebas bicara adalah konsep inti dari cerita ini. Di satu sisi, ini adalah ide yang menarik, memberikan ruang bagi setiap individu untuk menyuarakan pendapatnya. Namun, di sisi lain, novel ini juga menunjukkan sisi gelap dari kebebasan tanpa batasan.
Khairen menggunakan novel ini sebagai wadah untuk mengkritik fenomena-fenomena sosial yang terjadi di dunia nyata, seperti hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi. Melalui karakter-karakternya, ia menggambarkan bagaimana kebebasan berpendapat yang tidak dibarengi dengan tanggung jawab dapat merusak tatanan sosial.
Novel ini tidak hanya menghadirkan tokoh protagonis, tetapi juga ada karakter-karakter antagonis yang kompleks. Mereka semua memiliki motivasi dan alasan di balik tindakan mereka, membuat cerita ini semakin menarik untuk diikuti.
Memiliki alur cerita yang penuh dengan plot twist yang tak terduga dan konflik yang muncul dari Hari Bebas Bicara terus berkembang dan semakin rumit, membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan cerita.
Di balik cerita yang menghibur, "Bungkam Suara" juga menyajikan pesan moral yang kuat. Novel ini mengajak pembaca untuk berpikir kritis tentang apa yang mereka ucapkan dan bagaimana kata-kata dapat memengaruhi kehidupan orang lain.
Khairen menggunakan bahasa yang sederhana namun efektif untuk menyampaikan pesan-pesannya. Gaya bahasanya yang ringan membuat novel ini mudah dicerna oleh berbagai kalangan pembaca. Meskipun berlatar di dunia fiksi, tema-tema yang diangkat dalam novel ini sangat relevan dengan situasi sosial yang terjadi di dunia nyata. Hal ini membuat novel ini terasa lebih dekat dengan pembaca.
"Bungkam Suara" adalah novel yang menarik dan penuh makna. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang pentingnya kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Melalui dunia fiksi yang unik, Khairen berhasil menyajikan kritik sosial yang tajam dan relevan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Identitas Buku
Judul: Bungkam Suara
Penulis: J. S. Khairen
Penerbit: Gramedia Widia Sarana
Tanggal Terbit: 4 Januari 2023
Tebal: 376 Halaman
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Where Loyalty Lies: Perjalanan Menemukan Jati Diri
-
Ulasan Novel Icing on the Murder: Rahasia Gelap di Balik Kue Pengantin
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
Terkini
-
Smartwatch Selamatkan Nyawa: Kisah Pasien yang 'Diperintah' Jam Pintar untuk Periksa ke Dokter
-
Sambut Album Baru, Louis Tomlinson Rilis Single Terbaru Bertajuk 'Lemonade'
-
Babak Baru Siap Dimulai, Intip PV Resmi Anime Hell's Paradise Season 2
-
4 Mix and Match OOTD Street Style ala Ryu Da In,Simpel tapi Fashionable!
-
Dear Kluivert, di Ronde Keempat Nanti, Pemain Bertenaga Lebih Berharga daripada Pengalaman