Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Ellyca Susetyo
Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung (Gramedia)

Buku 'Mummy Fairy and Me Vol. 4: Keajaiban Putri Duyung' karya Shopie Kinsella berkisah tentang mama yang berbeda. Ia tampak normal sama seperti mama-mama yang lain, tapi sebenarnya tidak. Karena ia bisa berubah menjadi peri.

Hanya dengan menutup matanya rapat-rapat lalu berucap “Marshmallow”, mama langsung bisa berubah menjadi peri!

Rahasia besar keluarga Ella ini tentu tidak biasa. Karena dengan mantra ajaib dan tongkat Digistik, ia melakukan mantra untuk berbicara dengan paus, membuat tembikar yang unik, dan memecahkan misteri pencurian di galeri seni.

Namun semua ini tidak selamanya mulus. Karena mantra itu juga bisa salah. Ella pun menyelamatkan mamanya dan kisah unik terjadi setelahnya.

Mummy Fairy and Me Vol. 4: Keajaiban Putri Duyung karya Shopie Kinsella punya cover gemas dan warna hijaunya sangat menarik. Karena itu lah buku anak selalu menarik. Tidak hanya bagi anak-anak tapi juga bagi orang yang sudah berumur.

Selain covernya yang gemas, kisahnya juga ringan dan karakter polos khas anak-anak selalu membawa pesan tersendiri bagi semua orang. Termasuk orang dewasa.

Jadi saya suka membaca buku anak. Kisahnya tidak butuh banyak berpikir dan bahasanya mudah dimengerti. Cocok untuk hiburan dan membangkitkan kembali semangat membaca.

Pengemasannya juga cantik karena ada ilustrasi keren dan halamannya tipis, hanya 160 halaman. Jadi makin semangat untuk membaca.

Buku ini akan mengajak pembacanya untuk untuk melihat keajaiban di keluarga Ella, yang mana ibu dan seluruh wanita di keluarganya adalah peri. Jadi nanti Ella juga akan menjadi peri bila waktunya datang.

Jadi ingat film animasi 'Turning Red', dimana seluruh wanita di keluarganya akan berubah menjadi panda merah raksasa. Begitupun dengan tokoh utamanya yang masih anak-anak, kelak ia juga akan menjadi panda saat tiba waktunya.

Ada empat cerita dalam buku ini. Keluarga bersama Ella dan ibu peri. Dimana Ibu peri menggunakan kekuatannya untuk kebaikan.

Mama Ella kurang mahir menggunakan media sihir berupa teknologi modern. Magicnology ini menggambarkan kehidupan Ella ada di masa kini.

Jadi berbanding terbalik dengan Ella, bibinya mahir dengan sihir. Dia orang yang sangat suka sihir jadi ia sering memakai sihir dalam hal apa pun.

Bahkan ia tak segan melakukannya di depan orang-orang. Padahal, sihir ini tidak boleh dilakukan dilakukan di depan orang biasa.

Perbedaan kondisi ini membuat konflik muncul dari dari bibi atau Mama. Bahkan Bibi dan Mama sempat bersaing. Namun Ella bisa melewatinya dengan baik.

Buku ini mengajarkan kita kalau apa pun yang berlebihan tidak baik dan akan berdampak buruk.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Ellyca Susetyo