Atas nama cinta, seseorang bisa saja melakukan apa saja demi orang yang dicintainya. Misalnya, seorang perempuan yang rela menyerahkan kehormatannya kepada pacarnya. Tentu saja, hal semacam ini, selain termasuk perbuatan dosa, juga sangat merugikan diri si perempuan dan keluarga besarnya.
Disadari atau tidak, selama ini banyak orang yang keliru mengartikan cinta. Sehingga tak heran mereka nekat melakukan hal-hal terlarang, seperti pergaulan bebas dengan pasangan atau pacarnya. Padahal, orang yang benar-benar mengaku cinta pasti tak akan berani melakukan hubungan intim sebelum benar-benar sah menjadi pasangan hidupnya.
Kita bisa membaca kisah yang begitu menyedihkan dalam novel berjudul ‘Cinta Tidak Sesakit Ini’ karya Elvira Tania (Stiletto Book, Yogyakarta). Kisah tentang seorang gadis muda bernama Titania yang rela menyerahkan keperawanannya kepada Nathan, lelaki yang dicintainya. Padahal mereka berdua masih kuliah dan statusnya masih pacaran.
Sebenarnya, sejak awal Titania sudah berusaha menghindari pesona Nathan yang begitu rupawan. Nathan adalah ketua senat di kampus yang pintar dan berasal dari keluarga terpandang.
Sejak pertama kali bertemu, Nathan sudah menunjukkan rasa sukanya pada Titania dan berusaha untuk mendapatkannya. Meski sempat menghindar, tapi Titania akhirnya terjebak dalam pesona dan bujuk rayunya. Singkat cerita, Titania pun akhirnya luluh.
Amara, teman Titania memiliki pandangan lain tentang sosok dan karakter Nathan. Amara khawatir dan takut kalau Nathan hanya menggunakan Titania sebagai permainannya saja.
Benar saja, kecurigaan Amara pun terbukti. Setelah Titania menjadi pacar Nathan, karakter Nathan yang suka berubah-ubah, kadang halus kadang kasar, itu pun tampak. Dia adalah lelaki yang sangat pencemburu. Dia juga tega memperlakukan Titania dengan kasar. Bahkan Nathan akhirnya berhasil mendapatkan kehormatan (keperawanan) Titania.
Atas nama cinta, Titania pun menyerahkan keperawanannya pada sang kekasih hati. Sialnya, usai melampiaskan syahwatnya, lelaki itu justru malah menghinanya habis-habisan.
Kisah percintaan Titania dan Nathan yang diwarnai dengan nafsu syahwat dalam novel ‘Cinta Tidak Sesakit Ini’ semoga dapat menjadi renungan berharga bagi para pembaca khususnya kaum muda yang tengah dimabuk asmara. Agar berusaha hati-hati ketika menjalin hubungan dengan orang yang jelas-jelas belum sah menjadi pasangan hidup kita.
Menjaga kehormatan adalah hal yang sangat penting, terlebih bagi kaum perempuan. Apa pun alasannya, sangat tidak dibenarkan seorang gadis menyerahkan kehormatannya kepada pacarnya. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Kisah Persahabatan yang Mengubah Segalanya dalam Novel The Shark Caller
-
Menggali Budaya dari Hidangan Sulawesi Selatan dalam Novel Kisah dari Dapur
-
Ulasan Novel Takbir Rindu di Istanbul, Memperjuangkan Cinta atau Cita-Cita?
-
Novel 'Dua Belas Pasang Mata', Pengabdian Guru di Tengah Krisis Peperangan
-
Ulasan Buku Why We Sleep: Pentingnya Tidur Bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
Ulasan
-
Love is A Promise: Berdamai dengan Trauma Demi Menemukan Cinta Sejati!
-
Ulasan Anime 'Gokusen': Ketika Petinggi Yakuza menjadi Guru Matematika
-
Kisah Persahabatan yang Mengubah Segalanya dalam Novel The Shark Caller
-
Ulasan Film 'Bila Esok Ibu Tiada', Ada Rahasia di Balik Senyum Ibu
-
Menggali Budaya dari Hidangan Sulawesi Selatan dalam Novel Kisah dari Dapur
Terkini
-
Hadapi Rendahnya Minat Beli Gen Z, Cemara Transhion Lakukan Ini agar Terus Eksis
-
Alvin Lim Tuding Denny Sumargo Biang Kerok Konflik Agus Salim dan Teh Novi: Makanya Nggak Beres-Beres
-
Quick Count vs Hasil Resmi Pemilu: Akurasi atau Sekadar Kontroversi?
-
4 Pilihan OOTD Chic ala Jang Gyu-ri, Fashionable di Setiap Kesempatan!
-
Politik Uang di Pilkada: Mengapa Masyarakat Terus Terpengaruh?