Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Akramunnisa Amir
sampul buku Ketika Aku Tidak Tahu Apa yang Aku Inginkan (gramedia digital)

Terkadang banyak di antara kita yang tidak benar-benar tahu tentang apa yang kita inginkan. Ketika melihat kehidupan dan pencapaian kita hari ini, mungkin terlintas perasaan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang nyatanya mendatangkan kebahagiaan. 

Dalam suatu fase tertentu, kita didera dengan perasaan hampa, tidak ingin bertemu siapa-siapa, dan tidak tahu ingin melakukan apa. Hidup seolah menjadi kehilangan arah. 

Dari latar belakang tersebut, penulis asal Korea Selatan yang bernama Jeon Seunghwan menulis buku self help dengan judul Ketika 'Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan'.

Awalnya penulis membagikan pemikiran-pemikirannya lewat media sosial seperti Facebook dan Kakaotalk. Dan ternyata banyak orang yang menyukai tulisan-tulisan itu karena merasa terwakili perasaannya. 

Buku ini memaparkan banyak hal tentang perasaan yang sering kita alami. Utamanya ketika kita merasa sedang tidak baik-baik saja.  

Misalnya tentang bagaimana mengenal perasaan kita. Mulai dari cerita-cerita tentang kesedihan, luka hati, kesepian, cinta yang tak berbalas, hingga kebencian dan rasa dendam.

Terkadang penulis membagikan pengalaman pribadinya yang membuat saya bisa ikut tersentuh dengan bagaimana caranya ia menghibur dirinya sendiri.  

Kemudian ada bab yang membahas tentang ketika kita tidak lagi bisa bersemangat meskipun sudah disemangati. Di bagian ini penulis banyak banget mengutip buku-buku dan referensi yang sudah dia baca.

Yang pada intinya, it's okay kok kalau kadang kita tidak semangat. Biarkan segalanya mengalir dengan sendirinya. Kita bisa mulai dari hal-hal kecil dan mensyukuri hidup yang sudah kita jalani hari ini. 

Bab selanjutnya tentang bagaimana membangun hubungan dan relasi yang sudah kita jalin. Memang tidak semuanya berjalan dengan baik, tapi kita bisa memilih untuk banyak mencintai dibanding terus membenci.

Terakhir, bab tentang hidup tenang dan menjadi diri sendiri. Ada nasihat-nasihat tentang bagaimana menjadi pribadi yang tangguh, bebas, dan berani memperjuangkan sesuatu yang kelihatannya sulit untuk dicapai.  

Secara umum, bagi saya buku ini ibarat teman yang memahami kita apa adanya. Cerita-cerita yang diungkapkan oleh penulis membuat saya beberapa kali flashback, dan merasa "oh saya pernah merasa seperti itu". Meninggalkan kesan seperti kita dipahami, dipeluk, dan divalidasi perasaannya. 

Nah bagi kamu yang saat ini merasa butuh dikuatkan, barangkali membaca buku yang berjudul 'Ketika Aku Tidak Tahu Apa yang Aku Inginkan' ini semoga bisa menjadi penghibur yang bisa menenangkan perasaanmu.

Akramunnisa Amir