Buku berjudul "I Hate Diet" karya Yulia Baltschun, yang merupakan seorang influencer di bidang diet dan olahraga, mengeksplorasi secara rinci pola hidup sehat melalui pengaturan makanan dan olahraga, serta memberikan solusi praktis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini menjanjikan pendekatan yang tidak melibatkan penderitaan dalam proses penurunan berat badan. Namun, tantangan utamanya mungkin muncul bagi mereka yang kurang memiliki tekad untuk diet.
Dari segi desain, buku ini tampil dengan sampul warna-warni dan desain hard cover yang terkesan menarik. Tulisan judulnya yang tercetak timbul menandakan buku ini sengaja dirancang untuk daya tahan dan kenyamanan saat dibaca berulang kali.
Isi buku ini menyajikan solusi praktis sambil menepis mitos-mitos seputar diet yang sering mengelirukan. Tak hanya memberikan tips penurunan badan, Yulia juga mengajak pembacanya untuk lebih memahami kebutuhan tubuh mereka.
Buku ini dapat menjadi panduan yang tepat bagi mereka yang baru memulai perjalanan menuju pola makan sehat.
Dalam struktur bukunya, Yulia membagi topik menjadi tiga bagian utama. Bagian pertama membahas pembangunan mindset yang positif dan sehat, menyingkirkan mitos-mitos yang mungkin membuat seseorang ragu untuk memulai diet.
Bagian kedua fokus pada pemahaman terhadap kebutuhan tubuh, termasuk penjelasan terperinci mengenai kalori dan pembentukan kebiasaan makan yang sehat.
Bagian ketiga membahas pemahaman lebih mendalam tentang kebutuhan tubuh serta menghadapi kendala-kendala yang mungkin muncul selama proses diet.
Gaya bahasa dari buku ini terbilang sederhana dan mudah dipahami, membuat pesannya dapat tersampaikan tanpa kesulitan. Yulia menggunakan gaya tutur yang mengundang pembaca untuk meresapi pesan dan imbauan gaya hidup sehat tanpa terkesan menggurui, dan tetap berdasarkan bukti riset.
Namun, perlu diakui bahwa ada beberapa kesalahan penulisan yang tampak kurang diperhatikan, seperti penggunaan kata 'di' yang seharusnya terpisah dan pemilihan kata 'merubah' yang seharusnya 'mengubah'.
Terlepas dari kesalahan tersebut, buku ini tetap memberikan nilai positif dan pesan mendalam tentang gaya hidup sehat. Meskipun terdapat beberapa kekurangan, buku ini mampu memberikan wawasan yang bermanfaat bagi kamu yang mencari panduan menuju hidup sehat.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Menapak Jejak Warisan Jokowi Selama Satu Dekade Masa Kepemimpinan
-
Ulasan Film Daisy, Perpaduan Romansa dan Thriller yang Tak Terduga
-
4 Rekomendasi Film Korea Dibintangi Ji Chang Wook, Revolver Teranyar
-
Seru dan Menyentuh! 4 Film Indonesia tentang Keluarga yang Wajib Ditonton
-
Red Velvet Rayakan 10 Tahun Manisnya Nostalgia Lewat Lagu 'Sweet Dreams'
Artikel Terkait
-
Belajar Menerima Trauma Masa Lalu dari Buku Merawat Trauma
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
Ulasan
-
Belajar Menerima Trauma Masa Lalu dari Buku Merawat Trauma
-
Rumah Makan Padang Melisa, Kelezatan Tiada Tara di Kota Jambi
-
4 Novel Thriller yang Bisa Dibaca Cepat tapi Berkesan Lama
-
Misteri Kerajaan Bawah Laut dalam Novel Pearlspire Kingdom
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik
Terkini
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
F1 GP Las Vegas 2024, Bisakah Max Verstappen Kunci Gelar Juara Dunia?
-
AFF Cup 2024 Resmi Gunakan Teknologi VAR, Kabar Buruk Bagi Timnas Vietnam?
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?