Kebahagiaan termasuk hal yang paling banyak dicari oleh manusia penghuni bumi ini. Kebahagiaan di sini tentunya tidak hanya sebatas merasakan kebahagiaan ketika menjalani kehidupan di dunia saja, tetapi juga berharap merasakan kebahagiaan di akhirat kelak.
Bicara tentang kebahagiaan, sejatinya semua itu tergantung hati dan cara pandang kita. Bagaimana caranya kita menyikapi kehidupan ini. Bagaimana kita mengondisikan hati kita agar pandai bersyukur dan terus berikhtiar atau bekerja sesuai dengan profesi atau hal yang kita minati, daan seterusnya.
Sebenarnya ada begitu banyak cara untuk meraih kebahagiaan. Salah satunya adalah mensyukuri apa yang sudah kita peroleh saat ini. Dalam buku ‘Jiwa Bahagia’ (Cara Menenteramkan dan Membahagiakan Jiwa) diungkap bahwa bersyukur akan membuat jiwa kita bahagia.
Sebab, fokus kita pada hal-hal yang sudah Tuhan berikan. Berbeda dengan mengeluh. Mengeluh fokus kita pada hal-hal yang belum kita miliki.
Saat kita bersyukur, pandangan kita menghadap pada kebahagiaan dan membelakangi penderitaan. Sementara saat kita mengeluh, pandangan kita menghadap pada penderitaan dan membelakangi kebahagiaan.
Walaupun kita tak akan pernah mampu menghitung kebaikan Tuhan, tetapi rasa syukur itu harus senantiasa kita ungkapkan. Pertama, sebagai rasa terima kasih kita pada Tuhan. Kedua, supaya jiwa kita bahagia (hlm. 21).
Fokus pada hal-hal yang positif dapat menjadi jalan agar jiwa kita merasakan kebahagiaan. Tak perlu kita fokus apalagi sampai berlarut-larut pada sesuatu hal yang pernah membuat hidup kita terpuruk, karena hal ini tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan membuat jiwa kita merasa sedih atau menderita.
Dalam hidup ini kita dihadapkan pada dua kenyataan, yaitu ada yang kita benci dan ada yang kita cintai. Ada yang kita tidak sukai, dan ada yang kita sukai. Ini adalah pilihan yang memiliki konsekuensi logis, yang berdampak langsung pada perasaan kita.
Jika Anda memilih fokus atau mempersoalkan hal-hal yang tidak disukai maka perasaan Anda pun akan menderita. Sebaliknya jika pikiran Anda disibukkan oleh hal-hal yang Anda sukai maka otomatis perasaan Anda pun akan senang (hlm. 27).
Bagi Anda yang saat ini tengah menderita atau diliputi ketidakbahagiaan, saya sarankan untuk menjadikan buku karya Sigit Risat yang diterbitkan oleh Transmedia ini. Semoga setelah membaca buku genre motivasi ini, Anda akan mendapatkan inspirasi kebahagiaan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Belajar Menerima Trauma Masa Lalu dari Buku Merawat Trauma
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
Ulasan
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Hidden Game, Pesona Cafe Bernuansa Minimalis di Kota Jambi
Terkini
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
F1 GP Las Vegas 2024, Bisakah Max Verstappen Kunci Gelar Juara Dunia?