Saya yakin setiap orang pernah mengalami sakit. Baik sakit secara lahir maupun batin. Bila sakit fisik, biasanya kita akan pergi ke dokter atau rumah sakit agar diberi resep obat yang tepat untuk menyembuhkan penyakit kita.
Sementara bila yang sakit adalah batin kita, maka yang kita butuhkan tentunya bukanlah dokter, melainkan obat yang bisa membuat hati kita tenang. Mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak ibadah, berzikir, berteman dengan orang-orang salih, adalah termasuk obat hati yang manjur.
Perihal sakit hati, ada beragam hal yang menjadi pemicunya. Misalnya karena ucapan buruk orang lain yang ditujukan kepada kita, atau karena baru putus cinta. Ya, putus cinta termasuk hal yang bisa membuat banyak orang merasa tersakiti hatinya.
Dalam buku ‘Untuk yang Sedang Sakit Hati, Luka Karena Cinta’ diterangkan, sakit hati bukanlah sembarang sakit. Semua berubah ketika sakit hati. Makan pun jadi tidak enak. gairah dalam diri hilang. Tubuh terasa lemas. Jiwa pun jadi tak tentu arah harus ke mana. Semua harapan yang pernah dipupuk pun jadi sirna. Apa mau dikata, itulah keadaan orang yang sakit hati.
Untukmu yang pernah jatuh cinta, wajar jika seseorang jatuh cinta. Allah telah menganugerahkan cinta pada hati setiap insan. Dengan cinta semua akan terasa indah. Hari-hari yang terlewati semuanya akan berubah saat manusia jatuh cinta. Tiada hal yang tidak seindah selain perjumpaan dengan sang kekasih. Bahkan, mengingat dia saja terasa indah (hlm. 11).
Jatuh cinta memang sejuta rasa. Tapi jangan sampai membuat kita lupa segalanya dan berlebih-lebihan dalam mencinta. Apalagi sampai nekat melakukan hal terlarang. Kekang hawa nafsu dan berusahalah menghindari berdua-duaan dengan lawan jenis yang dapat menyebabkan terjerumus pada perbuatan terlarang.
Rasulullah Saw. dalam hadis riwayat Tirmidzi pernah mengingatkan kita, “Cintailah orang yang engkau cintai biasa-biasa saja, karena bisa saja suatu hari dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang kamu benci biasa-biasa saja, karena bisa jadi suatu hari kelak dia akan menjadi orang yang engkau cintai” (hlm. 13).
Sangat menarik membaca buku karya Efranjy Agratama yang diterbitkan oleh penerbit Quanta Jakarta ini. Sebuah buku yang dapat menjadi sarana introspeksi diri bagi para pembaca yang tengah merasakan sakit hati dan ingin sembuh darinya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Novel Dia Adalah Kakakku, Perjuangan Seorang Kakak Mewujudkan Cita-Cita Adiknya
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
-
Menguak Misteri Pembunuhan Sebuah Keluarga dalam Novel 'Pasien'
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
Ulasan
-
Novel Dia Adalah Kakakku, Perjuangan Seorang Kakak Mewujudkan Cita-Cita Adiknya
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
-
Warung Bang Gino, Jawaranya Seblak di Kota Jambi
-
Super Lengkap, Menjajal Menu di Angkasa Kopi Tiam Kota Jambi
-
Ulasan Novel The Years of the Voiceless: Potret Kehidupan di Bawah Represi
Terkini
-
4 Rekomendasi Mix and Match OOTD Chic ala Miyeon (G)I-DLE, Bikin Penampilan Lebih Modis
-
Hari Pertama Pakai Yamaha, Miguel Oliveira Bilang Motor M1 Sangat Ramah
-
Ronaldo Kwateh Masuk Skuad Piala AFF 2024, Saatnya Bayar Kepercayaan STY?
-
3 Sheet Mask Mengandung Aloe Vera Ampuh Atasi Sunburn, Harga Mulai Rp5 Ribu
-
Hogwarts Legacy Definitive Edition: Konfirmasi Resmi dan Bocoran Konten Baru!