Sebuah pesta ulang tahun yang digelar dengan makam malam di salah satu restoran tiba-tiba berubah menjadi tragedi! Sang pemeran utama yang tengah berulang tahun justru ditemukan tewas di mejanya sendiri akibat diracun. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Intip kejadian sebenarnya melalui novel karya Agatha Christie yang satu ini.
Identitas Buku
Judul Buku: Sparkling Cyanide (Kenangan Kematian)
Penulis: Agatha Christie
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 306 Halaman
Sinopsis Cerita
“Istri Anda, Rosemary, tidak bunuh diri. Dia dibunuh!”
George Barton menerima surat kaleng yang misterius itu setahun setealh kematian istrinya, Rosemary.
Semua berawal pada pesta ulang tahun Rosemary. Enam orang yang hadir ketika itu melihatnya mengangkat gelas sampanye dan meneguk isinya. Tiba-tiba dia tersungkur, mati. Keputusan hakim: bunuh diri dengan racun. Tapi setelah munculnya surat kaleng itu, orang mulai bertanya-tanya. Orang mulai mengingat-ingat: surat cinta Rosemary yang penuh asmara kepada kekasih gelapnya, Lepoard yang misterius; ancaman-ancaman si tampan Anthony Browne; dan kenyataan bahwa Iris Marle, adiknya yang miskin itu akan mewarisi kekayaannya.
Dan ada orang yang ingat terlalu banyak. Namun, ternyata si pembunuh beraksi lagi!
Ulasan Novel Kenangan Kematian
Novel lainnya dari Agatha Christie yang mengangkat tema mati karena diracun. Awalnya, korban dicurigai meninggal lantaran bunuh diri dengan meminum racun sianida yang ia tuangkan sendiri ke dalam minuman, tetapi ternyata tidak demikian!
Cerita kali ini menurutku cukup menarik karena korban memang telah diperkenalkan sejak awal cerita. Sang korban, yakni Rosemary, memang telah meninggal satu tahun yang lalu sehingga tugas para tokoh dan pembaca di novel ini adalah menguak apa sebenarnya yang telah terjadi pada Rosemary.
Menurutku pribadi, ada beberapa kekurangan dari novel ini, terutama dari segi tata bahasa dan gaya terjemahannya. Aku telah membaca beberapa buku terjemahan karya Agatha Christie yang lain, dan gaya bahasa buku-buku sebelumnya sama sekali tidak ada masalah.
Namun, di buku kali ini, aku merasa ada beberapa kesalahan ketik atau typo, ketidaklengkapan kalimat, sampai penggunaan tanda baca yang agak keliru sehingga pembaca cukup kesulitan memahami apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Meski demikian, jika mengesampingkan kekurangan dari segi penulisan dan tata bahasa, cerita ini memang sangat menarik. Keenam tokoh yang terlibat pada pesta makan malam tersebut masing-masing seakan memiliki alibi yang kuat, tetapi di sisi lain juga patut dicurigai.
Seperti biasa, aku lagi-lagi gagal menebak dengan benar siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan dengan racun sianida tersebut.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Giselle: Tragedi Menyeramkan di Balik Panggung Ballet
-
Novel Baswedan: Nurul Ghufron Harusnya Tak Lolos Seleksi Administrasi Calon Hakim Agung
-
Ulasan Novel Perempuan di Titik Nol: Membongkar Dunia Patriarki bagi Wanita
-
6 Rekomendasi Novel Karya Mia Manansala, Misteri Kehidupan Lila Macapagal
-
Ulasan Novel Three Days to Remember: Tentang Hati yang Mau Menerima Kembali
Ulasan
-
Ulasan Novel Giselle: Tragedi Menyeramkan di Balik Panggung Ballet
-
Review Film A Working Man: Jason Statham Ngegas Lagi, tapi Tetap Seru Gak Sih?
-
Ulasan Novel Perempuan di Titik Nol: Membongkar Dunia Patriarki bagi Wanita
-
Review Film Sacramento: Road Trip Absurd Penuh Makna
-
Review Film Zero: Ledakan Visual dan Kritik Politik
Terkini
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Perkuat Nilai Komoditas dan Pemasaran Berkualitas, GEF SGP Indonesia dan Supa Surya Niaga Teken MoU
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan