Novel yang menguras air mata dan bener-bener bikin baper. "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" karya Tere Liye ini memang pantas untuk disukai banyak orang.
Novel terbita Gramedia Pustaka Utama ini bercerita tentang seorang gadis bernama Tania. Sejak SD, ia sudah harus menjadi pengamen jalanan bersama Dede, adiknya.
Kehidupan serba kekurangan pasca ayahnya meninggal membuat Tania, Dede dan ibunya hidup di rumah kardus dekat pohon Linden. Tak hanya itu, perubahan hidup sejak ayahnya tiada membuat Tania dan adiknya terpaksa harus putus sekolah dan bekerja karena ibunya yang sakit-sakitan.
Di tengah peliknya hidup seorang Tania, Danar hadir bak sosok malaikat penolong yang membuat banyak perubahan dalam kehidupannya dan keluarganya. Mulai dari penampilan hingga finansial, Tania yang sekarang bukanlah Tania yang dulu.
Kini ia telah menjelma menjadi perempuan cantik, pintar dan mandiri. Semua ini karena bantuan Danar. Tak heran bila Tania jatuh cinta pada lelaki itu meski usia mereka berbeda jauh.
Namun sayang novel ini memiliki alur yang tidak tertebak dan akhir yang mengaduk perasaan. Melalui "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin", saya banyak belajar tentang kehidupan.
Kalimat-kalimatnya yang menyentuh benar-benar mudah dimengerti dan quoteable banget.
Seperti misalnya untuk berusaha menerima dan berlapang dengan semua takdir yang hadir dalam hidrp kita. Jatuh cinta dan kehilangan memang perasaan yang tidak bisa ditebak dan diaatur. Namun, kita harus bisa mengatur dan mengendalikan perasaan agar tidak hancur dengan perasaan sendiri.
Novel ini menggunakan POV 1, alur campuran, gaya bahasanya ringan, dan penokohan yang kuat. Meski tidak ada antagonis dalam buku ini tapi perasaan Tania mampu menggerakkan cerita dan membuat alurnya hidup.
Terus ditambah Dede yang menghidupkan suasana, hangat, dan lucu, membaca buku ini jadi tidak membosankan. Akhir kata, kalau butuh bacaan yang bikin gemes dan penuh quote tentang cinta, novel Tere Liye ini bisa menjadi pilihan. Cinta memang tidak harus memiliki tapi kita tetap harus berusaha bersikap baik pada semua orang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
-
5 Novel Bertema Feminisme dan Kesetaraan Gender yang Wajib Kamu Baca
-
Sekelumit Kisah Penumpang Taksi Online dalam Novel 'Spion'
-
Eksplorasi Unik Forum Misterius dalam Buku 'Dua Muka Daun Pintu'
-
Perjalanan Cinta Ria Ricis dan Teuku Ryan, Diisukan Bakal Cerai
-
Ikatan Cinta Berakhir di 1.372 Episode, Chika Waode: Sedih dan Kehilangan
Ulasan
-
Ulasan Novel Hello Karya Tere Liye: Cinta, Rumah, dan Kesalahpahaman
-
Liburan ke Anyer? Ini 5 Hotel Nyaman dengan View Pantai untuk Bersantai
-
Review Cashero: Aksi Heroik Lee Jun Ho Selamatkan Nyawa dengan Uang Tunai
-
Review Serial Fallout Season 2: Menyuguhkan Dark Comedy dan Aksi Intens!
-
Ulasan Drama Always Home: Perjalanan Tumbuh Perlahan
Terkini
-
Curi Perhatian di 'Taxi Driver 3', Ini 4 Film Korea Dibintangi Lee Je Hoon
-
Di Balik Citra Soft-Spoken, Netizen Ini Bongkar Sikap Asli Atalia Praratya?
-
Miliki Aura Pemimpin, Jay Idzes Disebut Bakal Jadi Kapten Tim Sassuolo?
-
Kingdom Season 6 Berakhir, Sekuel Anime Umumkan dalam Tahap Produksi
-
CERPEN: Walaupun Hidup Memang Tidak Pernah Mudah