Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Athar Farha
Foto Film A Thousand and One (IMDb)

Film dapat menjadi medium yang sangat kuat untuk menyampaikan cerita yang menggugah perasaan dan meresapi kompleksnya  kehidupan manusia. “A Thousand and One,” sebuah film yang rilis perdana pada 31 Maret 2023, telah berhasil mengekspresikan keindahan dan kekompleksan melalui narasi yang kuat dan penampilan penuh emosi.

Dalam debut penyutradaraannya, A.V. Rockwell menciptakan kisah yang nggak terlupakan, yang akhirnya diakui dengan penghargaan Best Black Movie of the 21st Century oleh Rotten Tomatoes. Film ini menceritakan kisah seorang ibu tunggal, Inez, yang memutuskan untuk menculik anaknya dari sistem asuhan demi memberikan kehidupan yang lebih baik.

Latar tempat yang berada di New York City pada era 1990-an dan 2000-an memberikan latar belakang yang kaya akan transformasi sosial, budaya, dan politik. "A Thousand and One" berhasil menggambarkan realitas dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga kulit hitam di tengah perubahan tersebut.

Ulasan Film “A Thousand and One”

Hal yang menonjol dari film “A Thousand and One” ini, terletak pada premis yang  emosional. Eksplorasi hubungan antara Inez dan anaknya nggak hanya tentang cinta, tetapi juga konflik dan harapan. Teyana Taylor, kurasa, telah memberikan penampilan yang terbaiknya sebagai Inez.

Teyana Taylor berhasil mengeksplorasi sisi ibu yang gigih, setia, tetapi juga memiliki masa lalu yang kelam dan penuh kesalahan. Sementara itu, Will Catlett sebagai Lucky, mantan pencuri yang mencoba menjadi suami dan ayah yang baik, perannya, memberikan nuansa kompleks dan berlapis.

Keberhasilan film ini juga terletak pada kemampuannya menyorot perkembangan karakter. Josiah Cross, Aven Courtney, dan Aaron Kingsley Adetola, yang memerankan Terry pada usia yang berbeda, memberikan penampilan yang keren, mereka menunjukkan evolusi karakter dan berbagai emosi yang mewarnai perjalanan hidup karakter Terry. Ini adalah penanganan karakter yang cermat dan realistis yang menambah kekuatan cerita.

Selain itu, aspek teknis film ini juga patut diapresiasi. Sinematografi yang indah dan musik yang menghentak nggak hanya menghidupkan suasana, tetapi juga mengangkat pengalaman penonton. Sutradara A.V. Rockwell berhasil menyutradarai film ini dengan gaya dinamis dan mengalir, menjadikan durasi yang cukup panjang tetap menarik dan berkesan.

Pengakuan "A Thousand and One" sebagai Best Black Movie of the 21st Century oleh Rotten Tomatoes adalah bukti bahwa film ini nggak hanya memikat hati penonton, tetapi juga mendapat apresiasi kritis oleh kritikus film. Kerennya lagi, Penghargaan Grand Jury Prize di Sundance Film Festival 2023, semakin menegaskan keberhasilan film ini dalam menciptakan karya yang luar biasa.

Secara keseluruhan, menurutku melalu penilaian yang subjektif, Film A Thousand and One, bukan hanya film biasa; ini adalah pengalaman sinematik yang dalam. Jadi skor dari pengalaman personal, yakni 8/10. 

Lewat cerita yang menyentuh, penggambaran realistis tentang kehidupan di New York City, dan penampilan penuh emosi dari para pemeran, “A Thousand and One” membuktikan bahwa naskah yang bagus dan akting totalitas adalah kunci keberhasilan sebuah film. Penasaran kisah lengkapnya? Coba saja ditonton!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Athar Farha