Program pembaharuan alutsista di tubuh TNI sepertinya masih akan terus berlanjut. Setelah angkatan udara atau TNI-AU mendapatkan jet tempur baru, yakni Dassault Rafale pada tahun 2026 mendatang, kini gilirian TNI-AL yang mulai mendapatkan perhatian dari proses modernisasi alutsista TNI. Melansir dari akun twitter @jatosint, salah satu kapal tempur tua milik TNI-AL, yakni Kondor II-class buata Jerman timur mulai dipensiunkan secara bertahap.
Dalam postingan akun twitter @jatosint, kapal tempur Kondor II-class yang kembali dipensiunkan dalam upacara purna tugas oleh TNI-AL adalah KRI Pulau Romang (723) yang dipensiunkan pada 6 Februari 2024 kemarin. Pensiunnya kapal berjenis penyapu ranjau tersebut juga telah mendapatkan pengganti, yakni Frankenthal-class atau yang di tubuh TNI-AL dikenal dengan nama Pulau Fani-class yang dibeli dari galangan Jerman sebanyak 2 unit.
Kapal Penyapu Ranjau Kondor II-class Dibeli Sejak Dekade 1990-an
Pembelian kapal penyapu ranjau Kondor II-class dari Jerman timur dimulai pada dekade 1990-an. Melansir dari laman indomiliter.com, kapal ini merupakan bekas pakai dari angkatan laut Jerman timur dan mulai datang ke Indonesia sejak tahun 1994. Jerman menjual kapal bekas masa perang dingin ini karena program perampingan militer kala itu.
Saat itu, 9 unit kapal Kondor II-class mulai datang ke Indonesia setelah dilakukan beberapa modifikasi untuk penyesuaian dengan kondisi iklim di wilayah tropis seperti Indonesia dan dirubah namanya menjadi Pulau Rote-class. Dibelinya 9 unit kapal penyapu ranjau Kondor II-class dari jerman tersebut menjadi 1 paket dengan total 39 kapal lainnya yang juga dibeli dari Jerman saat itu. Dari 9 unit yang dibeli oleh Indonesia, kini tersisa 6 unit yang masih dioperasikan oleh TNI-AL dan direncanakan akan dipensiunkan secara bertahap.
Memiliki Senjata Utama Meriam Otomatis 25 mm
Guna mendukung peran kapal penyapu ranjau, kapal tempur yang hanya memiliki berat sekitar 500 ton ini dipersenjatai oleh 3 unit meriam kaliber 25 mm berjenis Flak 2M-3 yang sebagai pertahanan permukaan dan perlindungan udara. Selain itu, adapula beberapa senapan mesin kaliber 12.7 mm yang dipasang di sudut kapal.
Persenjataan lainnya adalah sistem pelontar bom air dan ranjau laut yang bisa menampung sekitar 20-24 unit sistem peledak. Kapal yang diawaki oleh 30 kru ini mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 33 km/jam dan mencapai jarak jelajah sekitar 3.500 km.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
3 Penyerang yang Berpotensi Tersingkir dengan Hadirnya Ole Romeny di Timnas Indonesia
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?
-
Erick Thohir Evaluasi Kinerja STY, Singgung Pemain Naturalisasi di Timnas
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Absen Lawan Australia, Posisi Justin Hubner akan Digantikan Elkan Baggott?
Artikel Terkait
-
Spesifikasi Xiaomi Pad 7: Bawa Layar 3.2K dan Snapdragon 7 Plus Gen 3
-
Bocoran Spesifikasi Vivo X Fold 4, Boyong Baterai 6000 mAh
-
Perbandingan Spesifikasi Samsung Galaxy A16 5G vs realme 13 5G, Duel HP 5G Rp 3 Jutaan
-
Perbandingan Spesifikasi Nubia Focus Pro 5G vs Redmi Note 13 5G, Duel HP 5G Rp 2 Jutaan
-
Jenin Luluh Lantak, Israel Tarik Diri Setelah Tewaskan 8 Warga Palestina
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?