Ketika seseorang berjibaku dengan sejumlah rencana dan target yang ingin dicapai dalam hidup, sering kali jalan yang ditempuh tidak semulus yang dipikirkan.
Betapa banyak resolusi tahunan dan visi misi yang tidak terealisasi karena kegagalan dalam menyelesaikan hal yang sudah dimulai.
Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Peter Hollins dalam bukunya yang berjudul 'Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan' ini.
Menurut Hollins, banyaknya agenda yang tidak terlaksana biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam memiliki sikap 'menjalani'. Bisa karena malas, sulit untuk memulai, hingga banyaknya distraksi yang tak terhindarkan.
Buku ini berfokus pada bagaimana kita bisa mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Mulai dari memperkuat motivasi internal dan eksternal, membangun pola pikir yang benar terkait sikap menjalani, hingga mengatasi sikap menunda.
Bagian yang paling berkesan bagi saya adalah ketika penulis memaparkan tentang konsep menciptakan 2 bagian diri, yakni diri kita yang sekarang dan diri kita di masa depan.
Ketika kita tergoda untuk memilih sesuatu yang mudah, alih-alih untuk berjuang dengan hal yang sulit, pandanglah diri kita di masa depan.
Jangan memilih sesuatu yang hanya akan menyakiti dan membuat diri kita di masa depan akan menyesal dengan sosok diri kita pada hari ini.
Selain itu ada juga konsep menarik tentang temptation bundling. Ketika kita dihadapkan dengan pekerjaan yang berat atau rutinitas yang membosankan, kita bisa menerapkan hal ini.
Yakni dengan menyandingkan pekerjaan tersebut dengan sesuatu yang menyenangkan. Misalnya saat hendak menggarap skripsi yang rasanya begitu berat, kita bisa mulai menulis sambil ditemani secangkir kopi. Atau saat mager berbenah dan beres-beres rumah, kita bisa mengerjakannya sambil mendengarkan musik yang disukai.
Intinya, cari hal-hal menyenangkan yang bisa mengiringi sesuatu yang terlihat membosankan. Dengan melakukan hal ini, pekerjaan-pekerjaan yang terlihat sulit akan lebih mudah untuk dilalui.
Secara umum, buku yang berjudul 'Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan' ini sangat praktikal. Ada banyak teori produktivitas yang mudah untuk kita terapkan. Saya sangat merekomendasikan buku ini bagi kamu yang tertarik membaca buku-buku pengembangan diri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Passive Income Strategy, Tips Investasi Biar Tetap Cuan
-
Ulasan Buku Hatimu Juga Butuh Pelukan, Quotes dari Seekor Beruang Penyembuh
-
Misteri Raibnya Para Penduduk dalam Buku Spog dan Spiggy di Planet Alotita
-
Ulasan Buku Make It Happen, Now! Panduan Perencanaan Finansial Keluarga
-
Ulasan Buku Sophie's Perfect Birthday, Pentingnya Kepedulian kepada Sesama
Artikel Terkait
-
Penyakit Kritis Makin Meningkat, Apa yang Perlu Dilakukan Masyarakat Selain Menjaga Gaya Hidup Sehat?
-
Sejarah Palestina: Fakta Sejarah Palestina Agar Tidak Termakan Hoax
-
Pentingnya Melestarikan Budaya Membaca dalam Buku 'Seni Membaca Buku'
-
Ulasan Buku Belajar Menulis ala Arswendo: Mengarang Itu Gampang!
-
Berbagai Cerita di Ibukota, Ini 4 Rekomendasi Novel Berlatar Kota Jakarta
Ulasan
-
Ulasan Film Night Always Comes: Perjuangan Sengit di Malam yang Kelam
-
Ulasan Film The Sun Gazer: Drama Romansa yang Menyayat Hati
-
Review Film Labinak: Praktik Sekte Kanibalisme dalam Keluarga Bhairawa
-
Horor Kanibalisme dalam Film Labinak yang Memunculkan Sumanto
-
Ulasan Novel 0 KM (Nol Kilometer): Simbolis Pertemuan dan Perpisahan
Terkini
-
Electric Heart oleh 8TURN: Emosi Cinta yang Meledak Seperti Aliran Listrik
-
Ingin Bebas Balapan, Jorge Martin Tak Pasang Target untuk GP Hungaria 2025
-
Megawati Ganti Bambang Pacul dengan FX Rudy, Ini Perbandingan Latar Belakang Keduanya
-
Marc Klok Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia, Ini 3 Dampak Positifnya!
-
Ketika Nafsu Belanja Tak Terbendung, Bumi Menjerit Lewat Cuaca Ekstrem