BABYMONSTER resmi merilis live stage ‘Stuck In The Middle’ melalui YouTube resmi @YG Entertainment pada Rabu, (14/2/2023). Sebelumnya, girl grup baru ini juga telah mengunggah special stage untuk lagu ini pada 7 Februari, sementara musik videonya dirilis di 31 Januari.
Live stage dan musik video ‘Stuck In The Middle’ masuk ke dalam jajaran trending musik di platform tersebut sehingga membuat saya penasaran.
Kesan pertama saya saat menyaksikan live stage ‘Stuck In The Middle’ adalah langsung terkesan. Mungkin karena saya menyukai lagu ballad sehingga saya mudah menerima lagu baru ini.
Vokal dari masing-masing anggota juga memiliki keunikan dan warnanya sendiri sehingga membuat lagu ini semakin nyaman di telinga.
Singkatnya, secara keseluruhan saya menyukai lagu ini. Terlebih beberapa bagian nada tinggi di lagu ini dibawakan dengan begitu apik oleh grup rookie ini.
Namun sayangnya, meski saya cenderung lebih mudah menangkap maksud dari lagu ini karena keseluruhannya dibawakan dalam full berbahasa Inggris, lagu ini tidak terdengar seperti lagu KPop.
Mungkin benar apa kata para KPopers kalau semakin ke sini, banyak lagu KPop yang semakin tidak terasa seperti lagu asal negeri ginseng tersebut.
Ini bukan karena lagunya dinyanyikan tanpa menggunakan Bahasa Korea. Namun karena tidak adanya bridge dan rap yang menjadi ciri khas dari lagu KPop.
Meski begitu, penggunaan lagu KPop yang dinyanyikan full dalam Bahasa Inggris memang masih menimbulkan perdebatan hingga saat ini. Meski ini memudahkan fans internasional seperti saya, tapi ada yang menyebut esensi dari KPop-nya menjadi berkurang atau bahkan hilang.
Namun di sisi lain, ada banyak lagu KPop yang lain yang menggunakan Bahasa Inggris tapi tetap terasa KPop karena tidak menghilangkan ciri khas dari lagu Korea Selatan ini.
Namun, ini hanya pendapat secara personal karena bagaimanapun, lagu-lagu ini tetap nyaman didengarkan dan konsepnya juga cantik. Namun masing-masing penggemar mungkin memang memiliki ekspektasi yang berbeda akan sebuah karya dan menurut saya itu hal yang lumrah terjadi dalam menikmati sebuah seni.
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review The Great Flood: Kisah Kim Da Mi Selamatkan Anak saat Banjir Besar
-
Hada Cable Car Taif: Menyusuri Pegunungan Al-Hada dari Ketinggian
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Review Film Avatar Fire and Ash: Visual Memukau, tetapi Cerita Terasa Mengulang
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
Terkini
-
Belum Tayang, Film Marty Supreme Sudah Pecahkan Rekor dalam Sejarah A24
-
Anti Boring! 4 Gaya OOTD ala Ahn Eun Jin, Cocok buat Ngantor dan Daily Look
-
Belum Lama Tamat, A Star Brighter than the Sun Langsung Produksi Season 2
-
Sinopsis Bapakmu Kiper, Film Komedi Terbaru Fedi Nuril dan Ali Fikry
-
Harmoni Pesisir Pagatan: Merawat Laut, Menenun Asa, dan Menjaga Perbedaan