Film The Taste of Things menyajikan sebuah perpaduan kisah yang memikat, antara asmara dan dunia kuliner, dengan dibalut hubungan emosi yang rumit sekaligus legit.
Sutradara Tran Anh Hung telah berhasil menghadirkan kisah yang memukau penonton melalui lensa per-kuliner-an negara Prancis.
"The Taste of Things" juga membuat gebrakan di Festival Film Cannes 2023 dengan penayangan perdananya yang menggugah.
Film ini juga bikin heboh karena dipilih sebagai perwakilan Prancis untuk Film Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards ke-96, yang akan diselenggarakan pada 11 Maret 2024. Ini membuat filmnya menjadi sorotan utama oleh para pecinta film.
"The Taste of Things" mengisahkan hubungan antara Eugenie, seorang koki terkenal, dan Dodin, seorang penikmat kuliner yang telah bekerja dengannya selama 20 tahun.
Meskipun keduanya saling mencintai, Eugenie menolak untuk menikah dengan Dodin. Suatu hari, Dodin memutuskan untuk memasak untuk Eugenie untuk pertama kalinya. Selanjutnya, apakah yang akan terjadi?
Juliette Binoche dan Benoit Magimel berhasil memberikan kehidupan pada karakter Eugenie dan Dodin. Keduanya berhasil menciptakan situasi batin yang memikat.
Sutradara Tran Anh Hung sukses memukau penonton dengan pengalaman sinematik yang memperkaya keindahan estetika kuliner Prancis. Setiap adegan memperlihatkan pentingnya memperhatikan detail dalam memasak, sekaligus mengeksplorasi kompleksitas hubungan manusia.
Cinta dalam "The Taste of Things" tidak hanya terbatas pada romansa, melainkan juga mencakup cinta pada seni memasak dan apresiasi terhadap cita rasa.
Eugenie dan Dodin menyampaikan perasaan mereka melalui hidangan dan kasih sayang, sehingga menciptakan ikatan mendalam di antara aroma dan rasa.
Film ini mengajarkan pada penontonnya bahwa dalam asmara, seperti juga dalam memasak, diperlukan keahlian, kesabaran, dan ketekunan untuk menciptakan momen penuh rasa.
Dengan sentuhan dedikasi dari Tran Anh Hung, "The Taste of Things" menjadi persembahan sinematik yang menggoda selera. Visual dan alurnya menciptakan pengalaman yang sulit terlupakan.
Skor dariku: 8,5/10. Meskipun subjektif, film ini setidaknya telah meninggalkan kesan mendalam, terlepas dari beberapa kekurangan dalam plot yang terkesan lamban pada beberapa adegan.
Selamat menonton, ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Vulcanizadora: Film Indie ala Meditasi Gelap tentang Hidup
-
Review Film Pavements: Yang Nggak Mau Jadi Dokumenter Musik Biasa
-
Kisah Lucu dan Haru dalam The Day the Earth Blew Up: A Looney Tunes Movie
-
Review Film I'm Beginning to See the Light: Tentang Kehilangan dan Penerimaan
-
Review The Luckiest Man in America: Keberuntungan di Panggung Game Show
Artikel Terkait
-
Dapat Izin Remake, Produser Film Parasite Siap Garap Agak Laen Versi Korea
-
Review Vulcanizadora: Film Indie ala Meditasi Gelap tentang Hidup
-
Review Film Pavements: Yang Nggak Mau Jadi Dokumenter Musik Biasa
-
6 Film Indonesia Tayang di Festival Film Cannes 2025, Ada Jumbo hingga Pangku!
-
Kisah Lucu dan Haru dalam The Day the Earth Blew Up: A Looney Tunes Movie
Ulasan
-
Review Vulcanizadora: Film Indie ala Meditasi Gelap tentang Hidup
-
Ulasan Novel Madam Sri: Perbedaan Usia Tak Menghalangi Perasaan yang Tulus
-
Review Film Pavements: Yang Nggak Mau Jadi Dokumenter Musik Biasa
-
Kisah Lucu dan Haru dalam The Day the Earth Blew Up: A Looney Tunes Movie
-
Tentang Waktu: Kisah Cinta, Sejarah, dan Pilihan dalam Lintasan Waktu
Terkini
-
Makin Dekati Laga vs MU, ASEAN All Stars Berpacu dengan Waktu Guna Upgrade Kualitas
-
Dapat Izin Remake, Produser Film Parasite Siap Garap Agak Laen Versi Korea
-
Day6 'Maybe Tomorrow' Lagu tentang Harapan Akan Hari Esok yang Lebih Baik
-
Ketika Kepuasan Kerja Menjadi Bahan Bakar Loyalitas Organisasi
-
Terungkap! Nagita Slavina Jadi Mak Comblang Luna Maya dan Maxime Bouttier hingga Menikah Hari Ini