Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Muhamad Ali
Buku 'Viola' karya Vinny Marande (Doc/Muhamad Ali)

Dunia sastra Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran karya terbaru berjudul 'Viola' karya Vinny Marande. Dengan ketajaman pena, Marande mengangkat isu pem-bully-an dalam kehidupan remaja, menyuguhkan kisah tentang perjuangan Viola dalam menghadapi tudingan palsu dan upayanya membersihkan namanya.

Dengan halaman sebanyak 295, buku ini menjelajahi kompleksitas emosi, pertemanan, dan rahasia yang melibatkan para karakter. Buku 'Viola' ini membuka dengan kisah pahit Viola, seorang remaja yang dituduh melakukan pem-bully-an di sekolahnya.

Hasil dari tuduhan ini adalah keputusan drastis untuk mengeluarkannya dari sekolah. Viola merasakan kehilangan yang mendalam: kehilangan kepercayaan teman-temannya, kehilangan dukungan ayahnya, dan yang lebih sulit, kehilangan integritasnya.

Pindah ke sekolah baru menjadi tantangan baru, terutama ketika ia berhadapan dengan Jinoanta Wijaya, seorang pemuda yang membencinya dengan intensitas yang sulit dijelaskan. Jino mengancam akan membongkar rahasia-rahasia Viola di depan seluruh sekolah.

Di tengah keadaan ini, Viola bersumpah untuk membersihkan namanya dan menghadapi kenyataan bahwa kehidupan sekolahnya tidak akan pernah sama lagi.

Rating dan Ulasan:

Terdapat kehormatan tinggi bagi 'Viola' dengan mendapatkan rating 5.0. Angka ini tidak hanya mencerminkan kualitas penyajian cerita oleh Vinny Marande, tetapi juga kesuksesannya menggugah perasaan dan pikiran pembaca.

Buku ini berhasil menggambarkan kisah yang tidak hanya menghibur, tetapi juga merangsang pemikiran dan membawa pembaca ke dalam dunia emosi yang mendalam.

Pembaca memberikan apresiasi terhadap kecerdasan alur cerita dan perangkat naratif yang digunakan Marande. Setiap halaman buku dianggap sebagai perjalanan yang memikat, mengajak pembaca melalui konflik dan resolusi yang tak terduga.

Salah satu keunggulan utama 'Viola' adalah kemampuan Marande dalam menggali lapisan emosional karakter utama. Viola bukan sekadar korban pem-bully-an; ia adalah pahlawan sejati yang berjuang melawan ketidakadilan dan stigma.

Marande memberikan kedalaman karakter yang memungkinkan pembaca merasakan empati dan terhubung secara pribadi dengan perjuangan Viola.

Tidak hanya mengangkat tema pem-bully-an, Marande juga memasukkan elemen misteri dan intrik di dalam cerita. Keberanian Viola untuk membongkar rahasia yang tersembunyi di sekolahnya menambah dimensi cerita, menciptakan ketegangan dan keingintahuan yang merangsang imajinasi pembaca.

Viola sebagai karakter utama berhasil membawa kompleksitas dan ketegangan emosional ke dalam cerita. Marande memberikan kedalaman pada karakter ini dengan menjelajahi perasaan kehilangan, penghianatan, dan tekad yang kuat untuk membuktikan kebenaran.

Jinoanta Wijaya, sebagai karakter antagonis, juga dipahat dengan baik, memberikan dimensi moralitas dan kebingungan yang mendalam. Dinamika hubungan antara Viola dan Jino menciptakan lapisan kekompleksan yang memperkaya cerita.

Pembaca akan merasakan getaran emosional yang intens ketika menyaksikan interaksi keduanya, yang tidak hanya tentang konflik, tetapi juga tentang pertumbuhan karakter.

'Viola' bukan hanya sekedar kisah pem-bully-an, melainkan sebuah karya seni yang menggali kedalaman emosional dan psikologis karakter. Vinny Marande berhasil menciptakan cerita yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang stigma, keberanian, dan harga diri.

Buku ini menyajikan pesan yang kuat tentang ketangguhan dan keadilan, sambil tetap memegang erat benang cerita yang memikat. Bagi para pembaca yang mencari pengalaman membaca yang lebih dari sekadar hiburan, 'Viola' menjadi pilihan yang sangat direkomendasikan.

Vinny Marande membuktikan dirinya sebagai penulis yang mampu menyentuh hati pembaca dan meninggalkan kesan yang mendalam dalam kancah sastra Indonesia. Sebuah karya yang tak hanya bercerita, tetapi juga merayakan kompleksitas kehidupan dan perjuangan di usia remaja.

Muhamad Ali