Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Pesawat Skuadron Jupiter Aerobatic Team (JAT). (tni-al.mil.id)

Nama TNI-AU kembali tenar dalam beberapa hari terakhir. Melansir dari laman indomiliter.com, salah satu matra Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut kini tengah mengirimkan beberapa personilnya ke negara tetangga, yakni Singapura.

Namun, pengiriman personil TNI-AU tersebut bukan untuk berperang, melainkan untuk mengikuti Singapore Airshow 2024 di komplek Chang-I East Airport, Singapura.

Kali ini, TNI-AU mengirimkan tim aerobatiknya, yakni JAT (Jupiter Aerobatic Team) guna menjadi salah satu tim yang tampil di acara kedirgantaraan terbesar di Singapura tersebut.

Jupiter Aerobatic Team (JAT) menjadi salah satu skuadron penerbangan demo yang dimiliki oleh TNI-AU. Tentunya skuadron ini berisikan personil militer yang piawai dalam melakukan kegiatan penerbangan akrobatik dan demonstrasi sebagai tugas utamanya. Berikut 3 fakta menarik dari Jupiter Aerobatic Team TNI-AU.

1. Dibentuk Pada Dekade 1990-an

Personil Jupiter Aerobatic Team di Tahun 2024. (tni-al.mil.id)

Cikal bakal dibentuknya Jupiter Aerobatic Team (JAT) dimulai pada dekade 1990-an. Melansir dari laman resmi TNI-AU (tni-au.mil.id), saat itu, tim aerobatik ini dibentuk di Skadik 102 dan memiliki nama “Jupiter”. Lalu, tidak berselang lama, skuadron aerobatic Jupiter dilebur ke dalam skuadron “Elang Biru” dan berganti nama menjadi “Jupiter Blue”.

Skuadron ini memiliki pesawat andalan dalam melakukan kegiatan demonstrasinya, yakni BAE Hawk Mk.53. Penampilan perdana Jupiter Team dilakukan pada tahun 1997 silam.

Namun, kemudian di akhir dekade 1990-an, skuadron ini dibubarkan karena krisis finansial yang melanda Indonesia kala itu. Jupiter Aerobatic Team kemudian dibentuk kembali di tahun 2008 dan juga melakukan penerbangan kembali di tahun yang sama.

2. Dibekali Pesawat Buatan Korea Selatan Sebagai Demonstrator

Pesawat KAI KT-1 Wongbee. (tni-al.mil.id)

Skuadorn Jupiter Aerobatic Team pada awal didirikannya menggunakan pesawat latih tempur BAE Hawk Mk.53 buatan Inggris. Lalu, setelah dibubarkan dan dibentuk lagi di tahun 2008 lalu, JAT menggunakan pesawat latih dasar buatan Korea Selatan, yakni KAI KT-1 Wongbee.

Pesawat yang dibuat oleh Korean Aerospace Industries (KAI) ini memang menjadi salah satu pesawat latih dasar bagi TNI-AU sejak dibeli pada dekade 2000-an silam.

Pesawat bermesin baling-baling atau turbofan ini memang tidak secepat dan selincah BAE Hawk Mk.53 yang menjadi pesawat pertama Jupiter Aerobatic Team dalam pertunjukannya.

Namun, pesawat yang diawaki oleh 2 orang kru termasuk pilot ini mampu terbang hingga mencapai kecepatan lebih dari 500 km/jam dan juga tidak kalah lincah dalam meliuk-liuk di udara.

3. Pernah Mengalami Kecelakaan

Demonstrasi Jupiter Aerobatic Team (tni-al.mil.id)

Pertunjukkan tim Jupiter Aerobatic Team ternyata tidak semulus yang dikira. Melansir dari laman resmi TNI-AU, Jupiter Aerobatic Team pernah mengalami kecelakaan saat melakukan demonstari di acara LIMA di tahun 2015 silam.

Saat itu, 2 pesawat KAI KT-1 Wongbee milik JAT mengalami kecelakaan. Beruntung 4 kru yang mengawaki masing-masing pesawat berhasil selamat setelah melontarkan kursi pelontar dan hanya mengalami cedera ringan.

zahir zahir