Ketika kisah hidup seorang seniman legendaris menjadi subjek sebuah film dokumenter, harapan para ‘penggemar karya-karyanya’ pun merambat tinggi. "Frida", film dokumenter yang disutradarai oleh Carla Gutierrez, mengungkap banyak hal semenjak penayangannya di bioskop-bioskop terpilih pada 1 Maret 2024. Kerennya, saat ini sudah tersedia di Prime Video sejak 14 Maret 2024.
Film Dokumenter Frida mengisahkan Frida Kahlo. Dia pelukis terkenal asal Meksiko. Karyanya terkenal dengan potret dirinya yang ekspresif dan penuh warna, serta sering kali mencerminkan pengalaman pribadinya, identitas, dan perjuangan dalam kehidupannya. Selain menjadi seorang pelukis, Frida juga aktif dalam gerakan politik dan seni di Meksiko pada masanya. Keberaniannya dalam mengekspresikan diri melalui seni dan keterlibatannya dalam isu-isu sosial membuatnya menjadi salah satu ikon seni yang paling dihormati dan dipelajari di seluruh dunia.
Nah, dalam film dokumenternya, menyoroti kehidupan Frida Kahlo, yang nggak semata-mata tentang keajaiban dalam seni. Kecelakaan bus yang parah membuatnya cacat seumur hidup, memperkenalkannya pada pengalaman fisik dan emosional yang nggak terlupakan. Tragedi-tragedi lainnya seperti keguguran, perceraian, dan perselingkuhan juga menjadi bagian dari perjalanan hidupnya yang rumit. Namun, Frida nggak menyerah pada kesulitan tersebut; sebaliknya, dia menuangkan semua emosi dan pengalaman itu ke dalam seni, dan menciptakan karya-karya yang membingkai kehidupannya dengan keindahan.
Ulasan:
Dapat kukatakan dengan yakin, "Frida" bukanlah dokumenter biasa. Film ini bukan hanya sekadar ringkasan hidupnya; ia menjadi sebuah pengalaman yang hidup, merayakan keajaiban dan kesulitan yang dialami Frida melalui ‘penggunaan kata-kata dan tulisan langsung dari Frida Kahlo sendiri’, bersama dengan wawancara dan rekaman arsip yang selama ini tersimpan. Dan yang paling mencolok adalah penggunaan animasi yang indah untuk menghidupkan kembali lukisan-lukisan Frida, yang penuh warna dan simbolisme. Melalui animasi ini, penonton dapat menyaksikan bagaimana setiap goresan kuasnya menceritakan kisah yang mendalam tentang kehidupan, kecintaan, dan penderitaannya.
Selain itu, "Frida" juga mengeksplorasi hubungannya dengan tokoh-tokoh penting. Seperti, hubungan Frida Kahlo dengan Leon Trotsky dan istrinya si Natalia Sedova, saat mereka berada dalam pengasingan di Meksiko. Trotsky dan Frida bertemu pertama kali pada tahun 1937 ketika Trotsky melarikan diri dari Uni Soviet dan mencari suaka politik di Meksiko.
Nah, kita bisa melihat bagaimana hubungan antara Frida dan Trotsky berkembang, dari awal persahabatan hingga menjadi hubungan yang lebih dalam, bahkan mencakup hal-hal berbau romansa, sih, kalau pada ‘ngeh’. Kehadiran Trotsky di kehidupan Frida juga memberikan latar belakang politik dan sosial yang kuat bagi kisah hidupnya, karena Trotsky sendiri adalah figur penting dalam sejarah revolusi dan politik Rusia.
Selain itu, hubungan Frida dengan Diego Rivera, suaminya sendiri, yang juga seorang pelukis terkenal, pun menjadi bagian penting dari narasi dalam film ini. Hubungan yang kompleks antara Frida, Trotsky, dan Rivera memberikan latar belakang yang menarik untuk memahami dinamika personal dan politik dari kehidupan Frida Kahlo.
Film ini menjadi yang pertama dalam genre dokumenter, yang menceritakan kisah Frida Kahlo dari perspektif dirinya sendiri. Hal demikian memberikan gambaran yang intim dan menggugah. Sayang banget kalau sampai nggak nonton. Skor dariku: 8/10.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Merenungkan Penyesalan di Masa Lalu lewat Anime 'Orange'
-
Review Film 'Ghostbusters: Frozen Empire', Bergabungnya Para Pemburu Hantu
-
Review Film Crakk Jeetegaa Toh Jiyegaa, Aksinya Memukau secara Visual
-
Review Film Imaginary, Horor Boneka yang Klise!
-
Review Film Burning Bright, Terjebak di Dalam Rumah Bersama Harimau Lapar
Ulasan
-
Review Film Anaconda: Meta Remake yang Penuh Punchline Komedi!
-
Review Film Janur Ireng: Prekuel Sewu Dino yang Lebih Kelam dan Gore!
-
Ulasan Film Forget Me Not (2015): Saat Cinta Melawan Takdir untuk Tidak Dilupakan
-
Review Film The SpongeBob Movie: Humor Absurd yang Menghibur Keluarga
-
Ulasan Buku Empowered Me, Menjadi Ibu Berdaya Tanpa Kehilangan Identitas
Terkini
-
Catatan Pesisir: Tambang Datang, Laut Terancam dan Warga Sangihe Bertahan
-
Liburan ke Bandung Naik Kereta? Ini 4 Hotel Nyaman Dekat Stasiun
-
5 Rekomendasi Laptop OLED Murah Terbaik di Akhir Tahun 2025: Harga Mulai Rp 7 Jutaan!
-
Gunung sebagai Ruang Self Healing: Saat Anak Muda Mencari Jeda di Ketinggian
-
Wajah-wajah Seram di Area Persawahan