Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Novel Dikta dan Hukum (gramedia.com)

Buku yang berawal dari Alternative Universe di Twitter dan telah diangkat menjadi series ini merupakan karya perdana dari Dhia’an Farah. Menawarkan kisah yang romantis sekaligus pilu tentang dua anak manusia yang saling jatuh cinta.

Identitas Buku

Judul buku: Dikta & Hukum

Penulis: Dhia’an Farah 

Penerbit: Asoka Aksara x Lovable

Tebal: 384 halaman

Sinopsis Novel Dikta dan Hukum

UUDN (Undang-Undang Dikta Nadhira)

Pasal Satu: Dasar hukum perjodohan yang mengikat kedua belah pihak (Nadhira dan Dikta).

Pasal Dua: Memuat tentang bagaimana keduanya tanpa sadar saling menghindar agar tak jatuh hati.

Pasal Tiga: Menjelaskan kedua belah pihak terhukum dengan jatuh hati yang tak bisa mereka hindari lagi.

Pasal Empat: Ketentuan umum keduanya sebagai kekasih yang saling mengasihi.

Namun sekuat apa pun sebuah pasal mengikat suatu hukum, tetap akan ada satu hukum tertinggi. Hukum Tuhan. Satu-satunya yang berkuasa penuh menentukan akhir dari cerita yang Dikta dan Nadhira yakini akan abadi.

Ulasan Novel Dikta dan Hukum

Bercerita tentang Dikta, mahasiswa Hukum, yang dijodohkan dengan Nadhira, siswi SMA kelas 12. Temanya memang sudah banyak digunakan oleh penulis lain, tapi kalimat-kalimat yang disuguhkan oleh penulis di buku ini sangat mudah dipahami dan membuat pembaca merasa hanyut. 

Membuat pembaca tidak bisa berhenti untuk terus membalik halaman selanjutnya. Cerita ini memang berawal dari AU di twitter yang kebanyakan berisi chat-an, tapi di versi novel akan ada banyak narasi. Chat-nya tetap masih ada, tapi dalam porsi yang tepat. 

Awalnya Dikta dan Nadhira sama-sama menolak perjodohan. Tapi lambat laun, siapa yang bisa menahan perasaan terhadap orang yang sudah membantu kita mengerjakan tugas, membantu belajar, membantu segala kesulitan kita?  

Plot ceritanya menarik. Dari awal saat mereka berdua sama-sama denial, hingga salah satu dari mereka sadar ada perasaan yang tumbuh, sampai akhirnya mereka berdua menyadari bahwa mereka memiliki perasaan yang sama. Sayangnya, Dikta dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa dirinya tidak baik-baik saja.

Banyak pengetahuan baru seputar kesehatan terutama kesehatan ginjal dari buku ini, walaupun tidak sedetail itu. Banyak ilmu yang bisa diambil, terutama pentingnya minum air putih sesuai kebutuhan ginjal setiap hari, juga pengetahuan-pengetahuan tentang orang yang sakit ginjal, dan reminder buat kita untuk menjaga kesehatan.

Kalau membicarakan ending, satu kata yang masih diingat sejak menutup halaman terakhir: nyesek. Saat mereka sama-sama memimpikan masa depan yang indah, di situlah hukum tertinggi menampakkan wujudnya. Hukum Tuhan, takdir. Tiap ingat ending ceritanya, sampai sekarang tetap nyesek sampai gagal move on.

Rizky Melinda Sari