Tidak selamanya sesuatu yang orangtua ajukan demi kebaikan anak selalu mendapat anggukan kepala si anak. Terkadang, terdapat anak yang tidak mau diarahkan oleh orangtua kepada hal yang diyakini baik untuk perkembangan anaknya. Seperti beberapa cerita yang terangkum dalam buku "Parade Kisah Hari Pertama Anakku Sekolah" ini.
Ada banyak kisah orangtua saat mengantarkan si buah hati sampai ke depan pintu kelas, namun akhirnya berbalik seratus delapan puluh derajat sebab potret sekolah yang hendak ia jadikan tempat belajar tidak sesuai keinginannya.
Hal ini seperti dikisahkan oleh Fransiska dalam buku ini dengan judul cerita Ada Sesuatu di Sekolah Itu. Sebelum mendaftarkan anaknya, si ibu terlebih dahulu meninjau sekolah. Bangunan fisik sekolah itu amatlah megah dengan gedung bertingkat, desain eksterior dan interior yang terlihat berkelas, serta cat dindingnya yang merona menambah daya tarik tersendiri.
Sistem jajan untuk siswa di sekolah itu pun bagus. Jajan hanya di hari-hari tertentu dengan sistem giliran setiap kelas. Jika bukan waktu siswa kelas tersebut yang jajan, mereka bawa bekal dari rumah masing-masing. Uang jajan juga dibatasi. Sistem jajan di sekolah tersebut sudah cocok bagi kedua orangtua itu.
Namun, saat hendak didaftarkan tiba-tiba si anak menangis meraung-raung. Kedua kakinya bertumpu di lantai, sementara badannya dalam kondisi duduk di kursi. Matanya memerah. Hidungnya kembang kempis dengan napas yang tidak beraturan.
Saat ditanya, "Kenapa menangis?" Anak itu menjawab, "Saya tidak mau sekolah di sini. Saya tidak suka sekolah ini."
Sebagai orangtua yang tidak mau memaksa anak, mereka akhirnya melakukan survei sekolah lagi. Di sekolah kedua ini, si anak tampak ceria, minta turun sendiri dari motor dan langsung bermain dengan teman-temannya. Tidak sama dengan saat mendaftar di sekolah pertama yang masih minta gendong kepada orangtuanya. Usut punya usut, ternyata si anak tidak ingin sekolahnya berpisah dengan teman-temannya semasa belajar di Taman Kanak-Kanak.
Hari pertama sekolah, saat teman-temannya banyak yang menangis sebab tidak ditemani orangtua mereka, namun tidak bagi si anak itu, ia tetap sangat energik dan semangat bersekolah di hari-hari pertama. Tidak hanya itu, beberapa hari kemudian, sang ibu menulis surat lamaran ke sekolah tersebut untuk menjadi tenaga pendidik dan ternyata diterima.
Kisah ini mengajarkan kepada kita agar sebagai orangtua dapat menghargai pilihan anak, serta tidak memaksakan kehendak orangtua terhadap anak. Dan yang tak kalah penting juga, luruskan niat mencari ilmu saat pertama kali mendaftarkan anak ke sekolah agar ilmu yang didapat seiring dengan rida Tuhan dan menjadi ilmu yang membawa kemanfaatan untuk orang lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
-
Ulasan Buku Fikih Online Shopping, Lugas Menjawab Hukum Membajak Hak Cipta
Artikel Terkait
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Ulasan Buku Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati: Ternyata Bukan Soal Resep!
-
Buku Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati: Angkat Isu Berat yang Dikemas Secara Ringan
-
Ulasan Buku '5 yang Dilarang,' Hal yang Sebaiknya Dihindari dalam Parenting
Ulasan
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Saygon Waterpark, Wisata Air dengan Wahana Permainan Terlengkap di Pasuruan
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Review Anime Kill Me Baby, Ketika Pembunuh Bayaran Bertemu Gadis Polos
-
Berebut Jenazah, Film yang Ngajak Kita Memikirkan Akhir Hidup yang Bijak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase