Mengenal PT Pindad pastinya sudah tidak asing dengan perusahaan senjata terbesar di Indonesia tersebut. Melansir dari laman resmi PT Pindad (pindad.com), perusahaan persenjataan berstatus BUMN tersebut memang menjadi penyedia utama persenjataan lokal yang dipergunakan oleh TNI, Polri dan beberapa lembanga pengamanan publik lainnya. Salah satu persenjataan andalan yang sangat identik dengan PT Pindad tentunya adalah Senapan Serbu keluarga SS, baik SS1 maupun SS2 yang merupakan pengembangannya.
Senapan serbu SS2 sendiri memiliki banyak varian persenjataan yang sampai saat ini digunakan oleh TNI dan Polri sebagai pengguna utamanya. Salah satu varian senjata SS2 yang cukup populer digunakan adalah SS2-V4 HB. Arti kata ‘HB’ dalam penambahan tersebut berarti “Heavy-Barrel” yang mmemiliki makna laras berat. Senapan varian keluarga SS2 ini dikenal sebagai salah satu jenis senjata yang sering digunakan oleh TNI apabila mengikuti kompetisi menembak internasional antar satuan militer.
Didesain pada Awal Dekade 2000-an
Seperti lazimnya senapan serbu SS2 lainnya, varian senapan serbu SS2-V4 HB diyakini mulai didesain pada dekade awal 2000-an dan mulai diperkenalkan kepada publik pada tahun 2006. Basis pengembangannya tentunya merupakan senapan serbu SS1 yang sudah cukup lama digunakan oleh TNI dan Polri.
Varian senapan serbu SS2-V4 HB ini memang dikenal memiliki ketahanan laras yang lebih kokoh dan tebal dibandingkan senapan SS2 varian lainnya. Selain itu, panjang senjata ini sekitar 500 mm yang jauh lebih panjang daripada senapan SS2 standar yang hanya 450 mm. Berat senapan ini juga sedikit lebih berat dibandingkan senapan SS2 standar, yakni sekitar 4.15 kg jika tanpa magazine terisi penuh.
Senapan SS2-V4 HB Diperuntukan Untuk Menembak Jarak Menengah
Dikarenakan memiliki laras yang lebih panjang dan kokoh, senapan serbu SS2-V4 HB memang diperuntukkan untuk menembak sasaran yang diluar jangkauan senapan serbu SS2 varian lainnya. Melansir dari laman militarytoday, jarak ampuh senapan ini berada diantara 400-500 meter dan jarak maksimal yang diklaim bisa mencapai sekitar 800 meter. Oleh karena itu, senapan ini biasa digunakan sebagai senjata andalan personil berspesialisasi penembak jitu.
Senjata ini sendiri memang cukup jarang terlihat digunakan untuk misi-misi tertentu ataupun latihan oleh TNI. Umumnya TNI lebih memilih menggunakan varian SS2-V4 yang memiliki ketebalan laras sedikit dibawah SS2-V4 HB. Kemungkinan besar hal ini dikarenakan harga per unit senapan ini tergolong cukup mahal.
Baca Juga
-
Marc Klok Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia, Ini 3 Dampak Positifnya!
-
Tanpa Ole Romeny di Lini Depan Timnas Indonesia, 4 Nama Ini Jadi Pengganti!
-
Timnas U-17 Gelar TC di Bulgaria, Kode akan Banyak Pemain Keturunan Gabung?
-
Maarten Paes Cedera dan Tak Bisa Bela Timnas, 4 Pemain Ini Siap Gantikan!
-
Gabung FC Utrecht, Ini Harapan Punggawa Timnas, Claudia Scheunemann
Artikel Terkait
Ulasan
-
Mengulik Novel Sesuk Karya Tere Liye: Misteri Rumah dan Wabah Kematian!
-
Ulasan Novel Pulang Pergi: Sisi Gelap dan Mematikan Shadow Economy!
-
Ulasan Novel SagaraS: Sosok Orang Tua Kandung Ali Terungkap!
-
Ulasan Buku Melukis Pelangi: Menghapus Kata Takut dan Menyerah dalam Hidup
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Terkini
-
Johnny Jansen Akui Persebaya Lebih Unggul, Bali United Belajar Banyak Hal
-
'Mesin Waktu' Google Maps Rekam Kisah Cinta Sunyi Pasangan Lansia di Solo, Endingnya Bikin Nyesek
-
Hijau dari Rumah: Satu Pohon Tanaman Melawan Gunungan Sampah
-
Tak Perlu Jadi Pahlawan Super: Aksi Sederhana untuk Bumi yang Lebih Baik
-
Nicholas Cage dalam Pembicaraan untuk Bergabung di True Detective Season 5