
Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang kaya akan berbagai budaya. Salah satu kelebihan ini pun dijadikan sumber inspirasi oleh para penulis lokal untuk menghasilkan karya yang epik, tak terkecuali Oka Rusmini. Oka dikenal sebagai penulis perempuan yang karya-karyanya mengangkat budaya etnografi.
Selain Oka Rusmini, ternyata ada banyak penulis lokal lainnya yang juga membahas budaya etnografi dalam karya-karya tulis mereka. Buku-buku yang mengangkat tema ini sangat menarik untuk dibaca karena menawarkan sebuah kisah yang sarat akan budaya Indonesia, yang mungkin belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia itu sendiri.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @gramedia.com, berikut adalah lima rekomendasi novel yang mengangkat kisah budaya etnografi lokal.
1. Tiba Sebelum Berangkat karya Faisal Oddang
Rekomendasi pertama adalah Tiba Sebelum Berangkat yang mengisahkan tentang Mapata atau Laela yang mejadi Bissu, yaitu penengah antara manusia dan Dewata yang ada dalam kepercayaan Bugis.
Kisah yang diangkat dari tahun 1950 ini berisi pengkhiatan, air mata, serta dendam dan kematian yang dikisahkan oleh seseorang yang sedang berada di ruang penyekapan.
2. Sagra karya Ida Ayu Oka Rusmini
Rekomendasi kedua ini berisi sebelas cerita tentang para perempuan dengan latar belakang, persoalan hidup, dan tekanan yang beragam.
Sebelas cerita para perempuan dengan persoalan hidup yang nyata, tetapi selamanya akan menjadi samar dan maya.
3. Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga karya Erni Aladjai
Sesuai judulnya, buku ini berkisah tentang kehidupan Haniyah dan Ala sebagai bagian dari sebuah komunitas petani cengkih.
Buku ini merangkum banyak persoalan, lingkungan adat, lokalitas, perlawanan, perempuan, pendidikan, serta sosial dan budaya dengan latar tahun 1990. Beberapa kondisi dalam novel ini masih sesuai dengan realita di abad ini.
4. Tarian Bumi karya Oka Rusmini
Buku yang berisi tentang keresahan, beban, luka, serta pemberontakan dari seorang perempuan terhadap sistem sosial yang diterapkan di Bali. Tidak hanya itu, ada juga kisah cinta Telaga dengan pria sudra.
5. Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo
Buku ini ditulis berdasarkan banyak pengalaman perempuan Sumba yang menjadi korban kawin tangkap yang sudah menjadi tradisi turun-temurun.
Tradisi kawin tangkap ini berhasil mengetuk hati dari sang penulis untuk menyuarakan jerit perempuan yang seolah tidak terdengar oleh siapapun.
Lima rekomendasi buku di atas siap menemani kamu untuk menyelami berbagai budaya etnografi yang ada di negeri tercinta kita ini. Beberapa di antaranya cukup menguras emosi, sehingga jangan lupa untuk menyiapkan hati dan pikiran yang jernih sebelum membacanya.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Where the Crawdads Sing, Kisah Marsh Girl Melawan Tuduhan
-
Ulasan Novel The Cousins Cousins: Kisah Gelap di Balik Keluarga Story
-
Review Novel The Lion Above the Door: Kisah Anak Mengungkap Sejarah yang Terlupakan
-
Ulasan Novel The Do-Over: Perjalanan Lily Lee Mencari Jati Diri yang Baru
-
Ulasan Novel The Creakers, Petualangan Seru Dunia Anak Tanpa Orang Dewasa
Ulasan
-
Ulasan Novel Where the Crawdads Sing, Kisah Marsh Girl Melawan Tuduhan
-
Review Film Fight or Flight: Serunya Pertarungan di dalam Pesawat
-
Review Film An Affair, Kisah Cinta Rumit yang Mengguncang Jiwa
-
Gua Haji Mangku, Persona Gua Terpencil di Pulau Maratua Kalimantan Timur
-
Ulasan Novel The Cousins Cousins: Kisah Gelap di Balik Keluarga Story
Terkini
-
Guru Muda di Kantor! Gen Z dan Pesona Reverse Mentoring
-
Go Yoon-jung dan Cha Eun Woo Pamer Chemistry Romantis dalam Kampanye Baru
-
Lee Changsub 'I'll Be Your Flower' Janji Menjadi Pengayom Bagi Sang Kekasih
-
Menilik Program, Konten, dan Viralitas: Semakin Viral, Semakin Tak Bermoral
-
PSIS Semarang Turun Kasta, 5 Tim Ini Saling Sikut Demi Hindari Degradasi