Bisa dibilang, "Possession: Kerasukan", itu proyek ambisius dari Falcon Black Pictures, yang dengan sangat percaya diri menghadirkan kembali kisah horor legendaris. Film yang sudah tayang sejak 8 Mei 2024, disutradarai oleh Ertanto Robby Soediskam dan menampilkan para aktor dan aktris terkenal Indonesia: Darius Sinathrya, Sara Fajira, Ferry Salim, dan masih banyak lagi pemain pendukung lainnya.
"Possession: Kerasukan" mengisahkan tentang perjalanan psikologis seorang pasangan suami istri, Faris dan Ratna. Faris, yang telah bertugas sebagai tentara selama berbulan-bulan, pulang dengan harapan bertemu dengan istri yang sangat dicintainya, Ratna. Namun, harapannya pupus ketika Ratna menyambutnya dengan dingin dan bahkan meminta cerai secara tiba-tiba.
Meskipun awalnya terkejut, Faris tampak menerima permintaan cerai Ratna. Namun, Firis juga menaruh kecurigaan terhadap kesetiaan Ratna. Faris pun mencari tahu perubahan drastis sang istri. Yang mana, pada akhirnya terungkap, Ratna telah mengalami banyak hal mengerikan yang nggak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Faris.
Dalam upaya untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan menyelamatkan Ratna serta rumah tangganya, Faris memulai perjalanan yang penuh misteri dan ketegangan supranatural.
Ulasan:
Pengalaman nonton "Possession: Kerasukan" bagiku nggak cuma seputar jumpscare, tapi juga tentang perjalanan psikologis yang dipenuhi simbolisme. Jujurly, simbolismenya agak bikin pusing. Namun, film ini berhasil menjaga ketegangan dari awal hingga akhir, dengan twist-twist yang lumayan mengejutkan.
Untuk urusan visual sudah termasuk oke banget. Bahkan, dialog-dialog antar karakter yang baku itu, buatku nggak terkesan kaku sih. Entah mengapa, cukup enak didengar dan lumayan ngalir dalam setiap perbincangannya. Biasanya, film-film zaman sekarang, bila menggunakan dialog baku, seringnya jatuh jadi kaku, terus terdengar aneh dan ‘nggak banget’, tapi di sini nggak gitu. Ini termasuk poin positif yang layak diapresiasi.
Dan buatku yang cukup pusing nonton Film Possession versi original, di dalam film remake ini justru sebaliknya. Kisahnya lumayan bisa diikuti. Dan, ya, biarpun tampak jauh lebih baik, film ini nggak terkesan bikin dirinya sok paling oke, karena tampak juga seperti memberikan penghormatan pada Film Possession versi original-nya, tapi dengan memberikan sentuhan yang segar dan modern, sambil tetap mempertahankan esensi cerita aslinya. Perbedaan paling mencolok itu terkait sosok gaib yang menghantui sepanjang film ini, yaitu pocong.
Wajar sih bila sosoknya nggak disamakan dengan versi original. Biar apa? Kurasa biar lebih melokal dan dekat dengan penonton. Rasa-rasanya aneh, bila mengikuti versi film yang dulu. Ups. Terus lagi, pilihan me-remake "Possession" juga memberikan kesempatan Falcon Pictures untuk menjelajahi tema-tema terdalamnya dengan lebih universal, seperti obsesi, kehilangan, dan ketakutan, yang menginspirasi berbagai interpretasi dalam film ini.
Dari segi teknis, sudah kukasih tahu terkait visualnya yang oke, top deh. Sinematografi yang menyesuaikan suasananya dan atmosfer yang diciptakan berhasil bikin mencekam dan menciptakan horor slowburn lumayan ngeri.
Dengan penampilan yang apik dari para pemain dan set yang dirancang dengan baik, "Possession: Kerasukan" benar-benar menawarkan pengalaman horor yang berbeda dari film horor lainnya. Meskipun membutuhkan kesabaran untuk mencapai klimaksnya, film ini berhasil menyajikan cerita yang dibangun dengan baik.
Kutekankan padamu, "Possession: Kerasukan", itu film horor yang sayang banget dilewatkan, khususnya buat pecinta film horor. Berhubung nonton film ini butuh sedikit kesabaran, dan ada beberapa metafora, yang mana, jadi simbolisasi yang rada bikin mikir, maka skor dariku secara subjektif: 7/10. Film ini masih tayang di bioskop, jadi jangan lupa ditonton. Selamat nonton ya.
Baca Juga
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
-
Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Kisah Haru Terinspirasi dari Lagu
Artikel Terkait
-
Sinopsis Santet Segoro Pitu, Film Horor tentang Persaingan Dagang
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Kilas Balik Kematian Tragis Nia Kurnia Sari Penjual Gorengan: Kisahnya Bakal Digarap Jadi Film
-
Lebih Dari 2.000 Peserta Ikuti Road To Perayaan Fesbul 2024
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
Ulasan
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings