Sepanjang sejarahnya, TNI-AL memang cukup banyak mengoperasikan banyak kapal tempur bekas pakai dari negara lain. Banyak kapal-kapal tersebut yang sebelumnya dipensiunkan dari angkatan laut suatu negara kemudian dihibahkan kepada Indonesia atau memang sengaja dibeli dengan harga yang cukup murah oleh TNI-AL. Salah satu kapal bekas pakai yang pernah digunakan oleh TNI-AL adalah kapal penyapu ranjau Bluebird-class.
Melansir dari lama navypedia.org, kapal ini diketahui tidak berumur lama saat dioperasikan oleh TNI-AL. Didatangkan ke Indonesia pada tahun 1971, kapal ini kemudian dipensiunkan pada tahun 1976. Total, ada 6 unit kapal ini yang pernah dioperasikan oleh TNI-AL kala itu. Disinyalir kapal ini dihibahkan dari Angkatan laut Amerika Serikat (US Navy) untuk menjalin hubungan dengan pemerintah Indonesia pada awal masa orde baru.
Lahir Pada Dekade 1950-an
Kapal penyapu ranjau Bluebird-class sejatinya merupakan sub-varian dari kapal penyapu ranjau Adjutant-class yang dioperasikan oleh militer Amerika Serikat dan beberapa negara sekutunya. Melansir dari laman navypedia.org, kapal ini mulai dibangun pada dekade 1950-an hingga awal dekade 1970-an. Kapal ini sendiri memiliki peran sebagai kapal patroli jarak pendek dan juga kapal penyapu ranjau.
Sebagai kapal penyapu ranjau, badan kapal Bluebird-class terbuat dari bahan kayu yang digunakan untuk meminimalisir medan magnet pada ranjau laut. Pada masa tersebut, ranjau laut memiliki teknologi pendeteksian metal dari badan kapal yang bisa membuatnya bergerak mengikuti kapal tersebut dan meledak tepat di bawahnya. Hal inilah yang membuat kapal ini dibuat menggunakan material kayu untuk bagian bawahnya yang sangat minim memiliki medan magnetic.
Digunakan oleh TNI-AL Hanya Dalam Waktu Singkat
Menyadur laman indomiliter.com, kapal kelas Bluebird ini mulai didatangkan oleh TNI-AL pada tahun 1971 dan dipensiunkan pada Mei 1976. Kala itu, ada 6 unit kapal yang diterima oleh TNI-AL. Keenamnya memiliki nama KRI Pulau Alor (717), KRI Pulau Aruan (718), KRI Pulau Anjer (719), KRI Pulau Impalasa (720), KRI Pulau Antang (721) dan KRI Pulau Aru (722). Dalam dinas militer TNI-AL, kapal ini selain digunakan untuk penyapu ranjau, juga digunakan sebagai kapal patroli.
Kapal yang memiliki berat sekitar 290 ton ini diawaki oleh 30-40 orang pelaut. Kapal yang ditenagai mesin diesel tersebut mampu berenang hingga kecepatan maksimal mencapai 25 km/jam. Sebagai kapal patroli dan penyapu ranjau, persenjataan kapal ini terbilang cukup sederhana, yakni 1 unit meriam kembar kaliber 20 mm dan 2-3 unit senapan mesin ringan kaliber 7.62 mm.
Setelah dipensiunkan, tidak ada satupun unit kapal ini yang tersisa. Disinyalir kapal-kapal kelas Bluebird ini dijual untuk dibesituakan dan dijadikan sasaran tembak kapal KRI lainnya.
Baca Juga
-
Menang 0-1 Atas Korea Selatan, Jadi Modal Penting Bagi Timnas Indonesia U-17
-
Jelang Timnas U-17 Lawan Yaman, Nova Arianto Justru Singgung Kinerja PSSI!
-
Gol Tunggal Bersejarah! Timnas Indonesia U-17 Bungkam Korea Selatan di Piala Asia U-17
-
Kalahkan Korea Selatan, Hal Ini Masih Perlu Dievaluasi dari Timnas Indonesia U-17
-
Mengejutkan! Maarten Paes Kritik Taktik dari Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Oknum Prajurit Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel, TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Korban
-
TNI AL Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Jurnalis oleh Oknum Prajurit, 33 Reka Adegan Dipergakan
-
KSAL Pastikan Peradilan Militer Oknum TNI AL yang Bunuh Jurnalis Juwita Akan Transparan
-
Mino WINNER Mengaku pada Polisi Soal Tuduhan Bolos Wajib Militer
-
Femisida Intim di Balik Pembunuhan Jurnalis Juwita oleh Anggota TNI AL
Ulasan
-
Review Film Broken Rage: Ketika Takeshi Kitano Menolak Bertele-tele
-
Review Film Exorcism Chronicles - The Beginning: Visual Ajaib tapi Cerita Kacau?
-
Review Anime Yuru Camp, Menjelajahi Keindahan Alam Jepang
-
Review Pulse: Series Medis Netflix yang Tegang, Seksi, dan Penuh Letupan
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Terkini
-
Hidup Itu Absurd, Jadi Nikmati Saja Kekacauannya
-
Lawan Yaman, Evandra Florasta Beri Sinyal Timnas Indonesia akan Makin Gacor
-
Pengabdi Setan Origins: Batara, Darminah, dan Asal Mula Teror
-
Timnas Indonesia Disokong Mentalitas 'Anti Banting', Siap Jaya di Piala Asia U-17?
-
Menang 0-1 Atas Korea Selatan, Jadi Modal Penting Bagi Timnas Indonesia U-17