Novel 1.080 Vian karya Keisya S. mengisahkan perjalanan cinta Laluna Angezella dan Galendra Praditya, yang penuh dengan liku-liku emosional.
Laluna, gadis yang digambarkan sabar dan penuh cinta, merasa beruntung bisa bersama Galen. Namun, kebahagiaan mereka terusik oleh bayangan masa lalu Galen yang tak kunjung hilang.
Cerita ini memperlihatkan bagaimana Laluna berusaha keras untuk memahami dan menerima Galen dengan segala luka masa lalunya.
Meski begitu, kesabaran Laluna diuji ketika masa lalu Galen kembali muncul dan mengancam hubungan mereka. Di titik inilah konflik utama cerita terbangun.
Laluna dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan dengan Galen yang selalu dihinggapi bayangan masa lalu atau melepaskan dan mencari kebahagiaan baru.
Keisya S. berhasil menyusun narasi yang rapi dan mudah dipahami. Alur cerita mengalir dengan baik, tanpa banyak liku-liku yang membingungkan.
Setiap bab membawa pembaca lebih dalam ke hati dan pikiran karakter utamanya, terutama Laluna yang meski penuh kesabaran, tetap seorang perempuan yang bisa merasa kecewa.
Interaksi antara Laluna dan Galen di awal cerita cukup memikat. Pembaca akan terbawa oleh chemistry yang kuat di antara keduanya.
Namun, mendekati akhir cerita, emosi pembaca akan diuji ketika Galen, yang semula menjadi pendukung terbesar bagi Laluna, justru menjadi sumber kekecewaan terbesar.
Konflik yang dihadirkan dalam novel ini tidak terlalu memuncak, namun tetap mampu memancing emosi. Keisya S. menyajikan kisah yang realistis, di mana sering kali cinta masa lalu menjadi bayang-bayang yang sulit dilepaskan.
Selain itu, kehadiran Nazella sebagai sahabat setia Laluna memberikan warna tersendiri dalam cerita. Persahabatan mereka menunjukkan bagaimana dukungan seorang teman bisa sangat berarti di saat-saat sulit.
Tidak hanya mengandalkan kisah cinta, novel ini juga menghadirkan plot twist yang cukup mengejutkan di akhir cerita. Meski tidak terlalu dramatis, twist ini tetap memberikan kejutan yang menarik bagi pembaca.
Menurut saya, 1.080 Vian adalah novel yang menarik dan layak dibaca, terutama bagi mereka yang menyukai cerita cinta remaja dengan konflik yang realistis.
Keisya S. berhasil menghadirkan kisah yang sederhana namun penuh makna, mengingatkan kita bahwa dalam cinta, sering kali kita dihadapkan pada pilihan sulit antara masa lalu dan masa depan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Perspektif Penyakit dan Perawatan dalam Buku "How to Tell When We Will Die"
-
Ulasan Novel 3726 MDPL, Kisah Cinta di Balik Gunung Rinjani
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Proses Penyembuhan Luka Batin dalam Novel "Di Seberang Rumah"
-
Belajar Cara Mengikhlaskan dalam Novel 'At Least I Met You, Dr. Jiru'
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 'Ayah, Ini Arahnya Kemana, Ya', Buku yang Temani Kamu Lewati Masa Sulit
-
Ulasan Novel Happy Ending Machine: Ketika Mencintai Orang yang Salah
-
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam: Melawan Tradisi Kawin Tangkap
-
Menguak Sisi Gelap Masyarakat Elitis dalam Novel Ferris Wheel at Night
-
Absurdisme Hidup dalam Novel The Stranger Karya Albert Camus
Ulasan
-
Ulasan Novel 'Ayah, Ini Arahnya Kemana, Ya', Buku yang Temani Kamu Lewati Masa Sulit
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ulasan Novel Happy Ending Machine: Ketika Mencintai Orang yang Salah
-
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam: Melawan Tradisi Kawin Tangkap
-
Menguak Sisi Gelap Masyarakat Elitis dalam Novel Ferris Wheel at Night
Terkini
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
3 Rekomendasi Film Kolaborasi Memukau Ryan Gosling dan Emma Stone
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Belum Pernah Menang?