Saat menjalani kehidupan, tentu kita kerap mengalami suasana hati yang fluktuatif. Kadang kita bahagia, bersemangat, dan penuh harapan. Namun di sisi lain, tak jarang kita juga menemui kekecewaan, perasaan marah, ataupun didera kesedihan.
Saat mengalami hari-hari yang buruk, memang tak mudah untuk bisa kembali bangkit dan tersenyum. Dan tiap orang punya cara masing-masing untuk untuk bisa move on. Entah dengan curhat ke orang terdekat, beristirahat sejenak, melakukan hal-hal yang disukai, ataupun membaca buku yang menghibur.
Nah, bagi kamu yang lebih suka membaca buku untuk mengalihkan perasaan tidak nyaman yang kamu rasakan, salah satu buku yang isinya sangat positive vibes adalah berjudul 'Semoga Kamu Baik-Baik Saja' karya Marcella Viona Legoh.
Sebagaimana judulnya, buku ini berisi kata-kata penyemangat maupun reminder dari penulis agar kita bisa menikmati hidup apapun yang terjadi.
Menariknya, buku ini membahas beberapa hashtag berupa akronim yang unik di setiap babnya. Seperti #hanihanting (hari ini adalah hari yang penting), #yapepi (yang penting hepi), #sarapan (masih ada harapan), #syurga (syukur dan penghargaan), #basanjay (bawa santai aja, say!), dan #paskuat (melepaskan supaya bisa kuat).
Hashtag di atas bisa menjadi kalimat motivasi yang mudah diingat. Misalnya saat kita selalu cemas dengan masa lalu, atau mungkin khawatir dengan masa depan, ingat #hanihanting aja.
Hari ini adalah hari yang penting! Jadi, nggak usah galau memikirkan nasib sial kemarin, atau overthinking dengan apa yang terjadi besok.
Mengingat bahwa saat ini adalah momen yang tak kalah berharga karena kita masih diberi kesempatan untuk hidup itu adalah salah satu cara agar kita bisa semangat dalam menjalani aktivitas.
Nah, selain beberapa hashtag yang bisa jadi self reminder di atas, buku ini dikemas dengan gaya penulisan yang santai sehingga rasanya kita sedang diajak ngobrol. Ada banyak gambar ilustrasi juga yang semakin membuat buku ini berkesan.
Buku ini memang tidak berisi teori ilmiah apapun mengenai cara membuat hidup lebih baik. Hanya sekedar kalimat-kalimat penyemangat maupun cerita seputar pengalaman pribadi penulis. Khususnya saat berada di situasi krisis dalam kehidupan, ataupun ketika sedang terpuruk.
Bagi kamu yang sedang berada dalam fase ini dan lagi butuh penyemangat, buku Semoga Kamu Baik-Baik Saja ini bisa menjadi bacaan yang menghiburmu!
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Jangan Remehkan Hal Kecil, Kenali Prinsip Ini dari Buku The Lazy Genius Way Karya Kendra Adachi
-
Berburu Perlengakapan Sekolah Jelang Tahun Ajaran Baru
-
4 Rekomendasi E-Book untuk Anak dan Remaja, Penuh Pesan hingga Edukasi
-
Belajar Hidup Minimalis ala Rasulullah
-
Pencinta Fantasi Merapat, Ini 4 Rekomendasi Novel Distopia yang Seru Abis
Ulasan
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Ahlan Singapore: Rebecca Klopper Terjebak di Antara Kiesha Alvaro dan Ibrahim Risyad
-
Ulasan Novel Timun Jelita: Bukti Mengejar Mimpi Nggak Ada Kata Terlambat!
-
Ulasan Novel The Mint Heart: Romansa Gemas Reporter dengan Fotografer Cuek
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
Terkini
-
CERPEN: Lelaki Berbaju Hitam dan Ular-ular Kobra
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan