Jika kalian bingung mencari referensi buku yang mengurai tentang kiat penulisan karya fiksi, maka saya rekomendasikan buku tulisan Joni Ariadinata ini layak untuk kalian miliki.
Sebab, menurut pantauan, dari tangan Joni Ariadinata ini telah banyak terlahir penulis-penulis hebat yang tulisannya memadati rubrik sastra media massa. Di antaranya adalah penulis produktif bernama Edi AH Iyubenu.
Dalam pengakuannya, Edi AH Iyubenu merupakan cerpenis yang berguru kepada Joni Ariadinata. Cerpen Lampor karya Mas Joni, demikian nama sapaannya, dinobatkan sebagai cerpen terbaik Kompas pada tahun 1994. Semua orang tersentak.
Joni sukses menggemparkan sastra Indonesia melalui cerpen bergaya teriak-teriak, pikuk, ruwet, rumit, sesak, dan amburadul. Sebuah pencapaian bercerita dan sekaligus estetika yang mempesona.
Beragam pembahasan terkait dunia fiksi yang diusung Joni Ariadinata ke dalam buku panduan ringkas jadi penulis hebat ini. Salah satunya mengenai cara berbahasa, berimajinasi, membuat tema, mengenali latar, membuat percakapan, menciptakan tokoh dan karakter, memperkuat konflik dan logika cerita, memahami berbagai estetika penulisan, dan lain-lain.
Model penulisan yang ditempuh Mas Joni dalam buku ini, cukup sigap dan tepat sasaran. Sebab, ia langsung membedah cerpen-cerpen karya penulis ternama yang telah dimuat di media nasional.
Mengenai kebahasaan dan imajinasi, ia mempreteli cerpen Responden karya Dewi Ananda M. Terkait tema, Mas Joni mengulas cerpen Raul karya Maya Lestari, Gf., Pulang ke Bapak karya Nita Fuji Astuti, dan Hujan Pertama karya Deden Rahmat Hidayat.
Sementara dalam membahas latar, ia membedah cerpen Topeng Laba-laba karya Irawati. Tentang tokoh, ia mengurai cerpennya Novia Erwida, Rekening. Dan terkait gaya, Mas Joni mengulas cerpen Masjid Raya (Zainal Radar T.), Anak Katak dalam Akuarium (Senandung Dindanie), dan Orang-orang Liar (H. Bainie Basri).
Saat mengomentari cerpen Responden (Dewi Ananda M.), Mas Joni mengemukakan bahwa Dewi membuka cerpennya dengan sebuah pemaparan hasil penelitian dengan gaya penulis ilmiah seperti apa adanya.
Sebuah pembuka dengan teknik penggemparan yang cukup menarik. Ia meletakkan klimaks di bagian awal dengan keberanian menyimpang dari konvensi. Efek dari teknik ini langsung terasa: ada semacam ketegangan dan keterkejutan dari pembaca untuk segera mengetahui apa kelanjutan peristiwa yang akan dimainkan tokoh-tokohnya.
Dan seterusnya. Begitu juga ketika Mas Joni mengomentari cerpen-cerpen lain di dalam buku ini. Ia begitu piawai, andal dan sangat berpengalaman. Maka, layak jika ia menjadi komentator karya-karya sastra. Layak pula jika sejak 2004 silam, ia duduk sebagai redaktur di Majalah Sastra Horison.
Selamat membaca dan mempelajari!
Identitas Buku
Judul: Aku Bisa Nulis Fiksi
Penulis: Joni Ariadinata
Penerbit: Ircisod
Cetakan: I, 2016
Tebal: 456 halaman
ISBN: 978-602-391-028-1
Baca Juga
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Ikan Selais dan Kuah Batu: Kisah Persahabatan Manusia dan Ikan
-
Akibat Tidak Mau Mendengarkan Nasihat dalam Buku Rumah Tua di dalam Hutan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat