Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Akramunnisa Amir
Sang Pemenang Berdiri Sendirian (Goodreads)

Bagaimana rasanya menjalani hidup sebagai kaum high class yang bergelimang harta dan kekayaan? Jika kita menengok pada pemberitaan dan media sosial, kehidupan mereka rasanya amat identik dengan kemewahan yang sepertinya amat sulit dijangkau oleh kaum medioker seperti kita ini.

Tapi bukan rahasia umum lagi bahwa terkadang kita pun pernah bermimpi untuk memiliki hidup yang kelihatannya akan lebih mudah saat memiliki kekayaan melimpah seperti mereka.

Sebagaimana yang dijalani oleh Igor, seorang pengusaha kaya raya asal Rusia. Bisa dibilang, Igor telah memiliki segalanya dalam hidup. Harta kekayaan, popularitas, hingga kekuasaan.

Namun ada satu hal yang masih membuat ia begitu terobsesi. Yakni mengejar kembali mantan istrinya, sosok perempuan yang begitu ia cintai.

Perempuan tersebut bernama Ewa. Seseorang yang memilih untuk pergi dari sisi Igor karena telah menyadari betapa berbahayanya mantan suaminya tersebut. Jika telah terobsesi dan berambisi tentang sesuatu, Igor akan mengerahkan berbagai cara untuk mendapatkannya.

Demi mewujudkan 'dunianya' kembali bersama Ewa, Igor harus meruntuhkan banyak dunia dengan menjadi dalang di balik pembunuhan berantai.

Berlatar belakang festival film Cannes yang melibatkan Gabriella, seorang aktris yang mendambakan peran utama; Hamid, desainer asal Timur Tengah; Jasmine, model yang sedang naik daun; hingga Savoy, sang detektif pragmatis yang terobesi memecahkan kasus pembunuhan tersebut, masing-masing berusaha mewujudkan mimpi mereka di antara banyaknya mimpi yang harus kandas di tengah jalan.

Sekilas, ungkapan dalam judul novel 'Sang Pemenang Berdiri Sendirian' ini kelihatannya memang benar adanya. Namun, pada akhirnya Igor menyadari bahwa sang pemenang sejati tidak akan mampu berdiri sendirian.

Selain kaya akan pesan moral, novel karya Paulo Coelho ini menyingkap banyak sisi gelap dari kehidupan orang-orang yang dipenuhi oleh ambisi besar.

Sekilas, penulis terlihat seakan menggiring simpati pembaca pada alasan mengapa Igor akhirnya memutuskan untuk membunuh. Yakni demi 'menyelamatkan' korbannya dari kehidupan yang lebih kejam.

Pada akhirnya, saya sebagai pembaca tidak bisa memberi keberpihakan pada setiap tokoh karena masing-masing di antara mereka punya sisi baik dan buruk.

Skenario pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Igor juga terlihat sangat rapi. Meskipun pembaca mengetahui dalang dari pembunuhan, tapi penulis mengajak pembaca untuk ikut berpikir karena Igor ternyata adalah sosok yang sangat jenius.

Dengan semua privilese yang ia miliki, ia mampu merancang alibi yang sempurna, seakan-akan pembunuhan tersebut adalah pembunuhan berencana yang melibatkan banyak orang, alih-alih dirinya seorang.

Hal yang pasti, sepanjang membaca novel ini saya tak henti dibuat penasaran dengan aksi Igor, tragedi yang akan terjadi selanjutnya, hingga plot twist yang mencengangkan di akhir cerita.

Bagi kamu yang menyukai novel-novel karya Paulo Coelho, Sang Pemenang Berdiri Sendirian ini adalah salah satu novel yang jangan sampai dilewatkan!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Akramunnisa Amir