Bekerja sesuai passion itu dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi yang mengerjakannya, karena kita bisa mengerjakan apa yang kita suka dan merasa enjoy dalam prosesnya.
Buktinya sudah banyak kita lihat di lapangan. Ketika para sarjana dari ilmu geologi justru berhasil menjadi seorang juragan suvenir kerajinan tangan rajut, atau seorang penulis muda yang produktif dalam berkarya, ternyata dulunya merupakan mahasiswa ilmu komputer. Mereka mengaku lebih menekuni apa yang mereka sukai, daripada sekadar tenggelam di meja pendidikan formal yang mereka ikuti.
Namun, apakah benar bekerja sesuai passion adalah hal saklek dan satu satunya cara kita dalam menggapai kepuasan batin sekaligus mendapatkan penghasilan? Lalu bagaimana dengan mereka yang bekerja tidak sesuai dengan passion namun tetap bisa enjoy dan memonjol dalam pekerjaannya sehingga mampu meraih kesuksesan dalam hidupnya?
Pada dasarnya, tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan untuk bekerja sesuai passionnya. Dan hal tersebut biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu prioritas dan priviledge. Orang yang mempunyai priviledge umumnya memiliki akses yang lebih mudah secara finansial untuk bekerja sesuai passionnya.
Penulis menjelaskan bahwa ada fenomena kontestansi antara mereka yang kukuh ingin bekerja sesuai passion dan mereka yang memlilih untuk tidak peduli dengan apapun pekerjaannya yang penting bisa dapat penghasilan. Yang menarik, dalam proses kontestansi akan selalu ada ambisi untuk berkompetisi sehngga memiliki kecenderungan untuk merasa lebih baik dari pihak lawan mainnya.
Melalui buku passion, kita akan diajak untuk memahami seluk beluk passion yang bertujuan supaya kita bisa memahami passion secara mendalam. Buku ini berisikan banyak pelajaran yang bisa diambil, dengan catatan penting kita perlu berpikir ulang tentang pekerjaan yang sesuai passion ataupun yang non passion. Penulis memberikan contoh yang bisa menjadi bahan pertimbangan kita untuk menjadikan pekerjaan sesuai passion.
Selain itu, penulis juga memeberi nasihat agar kita jangan buru buru berkecil hati saat menjalani pekerjaan yang tidak sesuai passion. Bisa jadi itu cara Tuhan untuk membuat kita lebih mandiri secara materi dan finansial sehingga terbebas dari masalah keuangan.
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Menyesuaikan Diri Terhadap Perubahan Hidup dalam Buku "Adaptasi"
-
Belajar Memaafkan Diri Sendiri dalam Buku A Handbook For Forgiveness
-
Menemui Diri Sejati dalam Buku A Handbook For Self Awareness
-
Mengenali Perilaku Toksik dalam Buku A Handbook For Toxic Relationship
-
Meregulasi Emosi Negatif dalam Buku How To Be A Good Friend For Yourself
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Buku Kitty sang Pahlawan Super: Mengatasi Ketakutan dalam Diri
-
Lagu TOMBOY oleh HYUKOH: Melankolis Masa Muda tentang Refleksi Kehidupan
-
Review Film Ballerina: Aksi Brutal yang Elegan dari Semesta John Wick!
-
Jadi Cantik Apa Adanya Lewat Lagu Scars to Your Beautiful oleh Alessia Cara
-
Lagu Out of Time oleh The Weeknd: Sebuah Penyesalan dalam Balutan City Pop
Terkini
-
Timnas Indonesia Umumkan Skuad Final, Ole Romeny Bakal Menggila di Jepang?
-
Tampil Gemilang di Laga Debut, Emil Audero Geser Posisi Maarten Paes?
-
Meski Tak Ada Tendensi, Timnas Indonesia Harus Targetkan Kemenangan atas Jepang di Laga Terakhir!
-
Poco F7 Siap Meluncur Juni 2025, Usung Snapdragon 8s Gen 4 dan Harga Rp 5 Jutaan
-
Joey Pelupessy Antusias Ladeni Jepang, Ungkap Bekal Positif Skuad Garuda!