Kita adalah satu-satunya orang di muka bumi yang tahu secara langsung setiap pikiran, perasaan, dan pengalaman yang pernah kita lalui. Hanya saja, akses menuju pikiran sendiri terkadang menjadikan kita sebagai orang terakhir di muka bumi yang pikiran, perasaan, dan pengalamannya harus dipercayai orang lain. Kita tidak selalu bisa melihat hal-hal baik dan buruk tentang diri kita sementara orang lain bahkan bisa menilainya. Pepatah klasik mengatakan, "Gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak barangkali mewakili apa yang dimaksud dengan human's blind spot.
Penilaian orang lain tentang kepribadian diri kita sering kali memengaruhi pikiran dan perasaan. Padahal, seharusnya kita sendirilah yang mengenal lebih baik dari diri sendiri. Kabar baiknya, orang lain hanya bisa melihat hal-hal yang tampak atau yang kita tunjukkan. Artinya, kita tetap menjadi orang yang paling mengenali diri sendiri dalam sifat-sifat tertentu yang sulit diamati atau diakui orang lain.
Nah, dalam buku yang berjudul A Handbook For Self Awareness ini kita akan diajak untuk mengenali diri lebih dalam sehingga kita bisa bertemu dengan diri sejati melalui self awareness. Penulis menjelaskan bahwa self awareness adalah kemampuan untuk melihat diri sendiri secara jernih dan objektif melalui refleksi dan introspeksi.
Ketika kita mampu melihat diri kita secara jelas dan objektif, kita menjadi lebih percaya diri dan lebih kreatif. Kita bisa membuat keputusan yang lebih baik, membangun hubungan yang lebih kuat, dan berkomunikasi secara lebih efektif. Kita cenderung tidak membohongi atau menipu orang lain, berbuat curang, dan hal-hal negatif lainnya. Dalam karier, kita mampu bekerja dengan lebih baik serta mendapatkan lebih banyak peluang bagus, juga menjadi leader yang lebih efektif.
Selain itu, penulis juga menjelaskan bahwa self awareness ini sebenarnya bisa dicapai oleh setiap orang. Sayangnya, kebanyakan dari kita hanya tahu sedikit soal meningkatkan keterampilan penting ini. Ada banyak penghalang, mitos, dan keyakinan salah tentang apa itu self awareness dan apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran diri.
Secara keseluruhan, walaupun isinya terbilang cukup teoritis namun gaya penulisan Astrid Savitri dalam buku ini tergolong ringan dan mudah dipahami. Menjadikan buku ini tidak hanya kaya akan insight untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri, tetapi juga memberikan panduan praktis untuk meningkatkan self awareness yang bisa diaplikasikan pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
-
Mengenali Perilaku Toksik dalam Buku A Handbook For Toxic Relationship
-
Meregulasi Emosi Negatif dalam Buku How To Be A Good Friend For Yourself
-
Ulasan Buku Komunikasi Chill, Seni Komunikasi Bebas Hambatan
-
Ulasan Buku Be Free Be True Be You, Kiat Mengatasi Krisis Identitas
-
Ulasan Buku Konten Kreator Tanpa Tutor, Panduan untuk Kreator Pemula
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Cinta (Tidak Harus) Mati: Cinta, Kehidupan, dan Pencarian Diri
-
Pentingnya Memiliki Prinsip Hidup dalam Buku Menjadi Diri Sendiri
-
Ulasan Buku Beruang dan Sahabatnya, Ajarkan Empati dan Saling Menolong
-
Buku The Goodbye Process: Mengeksplorasi Cara Manusia Menghadapi Perpisahan
-
Benarkah Jumlah Buku yang Dibaca Menunjukkan Karakter Seseorang?
Ulasan
-
Review Film Love Me: Romansa Kecerdasan Buatan Pasca Apokaliptik
-
Ulasan Scandal Makers, Film Remake Korea yang Ternyata Cukup Menghibur!
-
Novel Nonversation: Persahabatan Berubah Menjadi Perasaan yang Terpendam
-
Review Anime Alderamin on the Sky, Sebuah Kritik Terhadap Perang
-
Istana Maimun, Tempat Wisata Bersejarah dengan Bangunan Megah di Medan
Terkini
-
3 Karakter Utama dalam Drama China Flourished Peony, Tayang di Vidio
-
Ditunda Sepekan, Film Spider-Man 4 Pindah Tayang ke 31 Juli 2026
-
Manga Dress-Up Darling Akan Berakhir di Chapter 115, Kapan Rilis?
-
Collab dengan Megan Thee & Tyla, Lisa BLACKPINK Rilis Daftar Lagu Alter Ego
-
Proyek Film Sifu Diproduksi di Netflix, Gaet Chad Stahelski Jadi Produser