Apa yang kamu pikirkan ketika melihat sebuah keluarga yang harmonis? Melihat pertemanan yang akrab atau pasangan yang bahagia? Kemungkinan besar, sama seperti kebanyakan orang, kita akan mengira bahwa hubungan mereka pastilah sempurna, penuh tawa canda, bebas dari persoalan, tak pernah ada pertengkaran.
Padahal, hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar! Faktanya, ketika mengenal keluarga semacam itu lebih dalam, kita mungkin akan terkejut sendiri. Keluarga yang harmonis kerap saling berdebat. Teman akrab sering saling tak sependapat satu sama lain. Pasangan bahagia tidak sungkan mengekspresikan perasaan terdalam masing-masing.
Nah, buat kamu yang merasa terjebak dalam hubungan toksik dan ingin keluar dari hubungan tersebut, saya punya rekomendasi buku yang berjudul "A Handbook For Toxic Relationship" karyanya Astrid Savitri.
Buku ini membahas mengenai jenis-jenis hubungan, baik yang sehat maupun yang toksik. Buku ini akan mengajakmu untuk mengenali apa saja ciri-ciri dari perilaku yang toksik. Perilaku yang toksik ini bisa terjadi dalam hubungan keluarga, pertemanan, hingga hubungan romantis dengan pasangan.
Penulis menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang memiliki masalah, bahkan hubungan paling sehat sekalipun. Hubungan yang sehat akan menangani dan mengarahkan masalah pada perubahan-perubahan yang positif.
Setiap hubungan pasti pernah mengalami pasang surut. Hanya saja, hubungan toksik itu bersifat tidak menyenangkan serta menguras energi orang-orang yang berada di dalamnya, terus-menerus begitu sampai pada titik ketika momen-momen negatif lebih banyak terjadi daripada momen-momen positif.
Di dalam buku ini, penulis juga menjelaskan bahwa hubungan bisa jadi merupakan campuran dari perilaku sehat, tidak sehat dan kasar, tetapi sebagian besar haruslah sehat.
Mengamati hubungan sebagai sebuah spektrum perilaku dapat membantu untuk mengamati tindakan kita sendiri dan orang-orang terdekat kita dengan lebih objektif. Selain itu, mengamati hubungan juga dapat membantu memperbaiki masalah-masalah yang muncul dalam sebuah hubungan, bukan malah mengabaikannya.
Secara keseluruhan, gaya penulisan Astrid Savitri tergolong ringan dan mudah dipahami. Walaupun isinya cukup teoritis, namun pemaparannya tidak bertele-tele sama sekali. Setiap pembahasan yang disajikan dalam buku ini mampu dijelaskan dengan baik sehingga pembaca dapat dengan mudah mengaplikasikan isi di dalamnya.
Menurut saya, buku "A Handbook For Toxic Relationship" adalah buku yang sangat mencerahkan bagi siapapun yang merasa terjebak dalam hubungan yang toksik. Buku ini tidak hanya memberikan beragam insight tentang ciri-ciri perilaku toksik dalam sebuah hubungan, namun juga memberikan panduan praktis bagaimana cara membangun hubungan yang sehat.
Baca Juga
-
Menyesuaikan Diri Terhadap Perubahan Hidup dalam Buku "Adaptasi"
-
Belajar Memaafkan Diri Sendiri dalam Buku A Handbook For Forgiveness
-
Menemui Diri Sejati dalam Buku A Handbook For Self Awareness
-
Meregulasi Emosi Negatif dalam Buku How To Be A Good Friend For Yourself
-
Ulasan Buku Komunikasi Chill, Seni Komunikasi Bebas Hambatan
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Toko Jajanan Ajaib Zenitendo: Atasi Reading Slump dalam Sekali Duduk
-
Ulasan Buku Anak-Anak Kota Lama: Potret Sosial dalam Latar Budaya yang Beragam
-
Ulasan Buku Maneki Neko: Rahasia Besar Orang Jepang Mencapai Keberuntungan
-
Ulasan Novel Miss Wanda: Duka dan Cinta Bisa Hidup Bersamaan
-
Ulasan Novel Sonnenblume: Bunga Matahari yang Tak Pernah Minta Melupakan
Terkini
-
Persita Tangerang Terus Bangun Kekompakan, Carlos Pena Buka Suara
-
Realme 15 Pro Rilis 24 Juli, Berikut Bocoran Spesifikasi dan Fitur Utamanya
-
Gaung Gamelan: Simfoni Ratusan Penabuh Gamelan Membuka Yogyakarta Gamelan Festival ke-30
-
Bye Mata Panda, Ini 4 Pilihan Eye Cream Harga Murah di Bawah Rp50 Ribuan!
-
Manga Hirayasumi Umumkan Adaptasi Anime dan Live Action Sekaligus