Citra Novy mungkin menjadi salah satu idola bagi pencinta novel romance. Tulisannya yang menyentuh, karakter kuat, dan alur menarik tapi nggak pasaran, selalu menjadi favorit banyak orang.
Seperti dalam novel "Light In A Maze". Novel ini berkisah tentang Sanya Pratham yang mengalami amnesia pasca kecelakaan mobil. Namun tidak seperti sinetron, "Light In A Maze" menyuguhkan alur tidak biasa dimana Pratham mengalami banyak konflik.
Konflik dan romansa di dalamnya juga bisa terlihat dari labirin dan warna magenta di sampulnya. Sederhana tapi punya makna yang kuat.
Tidak hanya amnesia, Sanya juga harus menghadapi sikap ibunya hingga meninggalnya sang ayah dengan cara tragis. Sanya menduga, Alden Abhigyan, orang kepercayaan ayahnya adalah dalang di balik semua ini.
Namun di saat bersamaan, surat wasiat ayahnya malah memintanya untuk menikah dengan Alden dan mereka baru boleh berpisah setelah enam bulan.
Novel ini tergolong tipis dan ceritanya seru. Sehingga konflik kompleks yang dialami Sanya membuat saya tidak ingin berhenti untuk terus membaca.
Kisah Sanya tergolong pas dan sesuai porsi. Alurnya terasa lengkap, dan saya tidak menemukan hole sama sekali. Sehingga sebab akibat dari cerita ini membuatnya terasa masuk akal saat dibaca.
Tokohnya digambarkan semanusia mungkin sehingga saat membaca novel ini, mungkin banyak pembaca yang merasa relevan. Tiap halamannya juga memiliki page turner yang baik sehingga tidak membosankan.
Lalu tidak hanya Sanya dan Alden, tapi para tokoh pendukungnya juga berkesan.
Tak heran kalau "Light In A Maze" terasa berbeda dari novel Young Adult dengan bumbu romance lainnya. Terasa tidak berlebihan dan cenderung sederhana. Namun tetap hangat di hati.
Buat kamu yang lagi ingin baca kisah romansa yang gak terlalu baper tapi juga tetap heatwarming, "Light In A Maze" milik Citra Novy mungkin bisa menjadi pilihan. Karena karyanya yang gak pernah gagal memikat hati pembaca.
Identitas Buku
Judul: Light In A Maze
Penulis: Citra Novy
Penerbit Grasindo
ISBN : 978-602-452-808-9
Jumlah halaman: 256
Sumber : iPusnas
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
Ulasan
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
7 Film Indonesia Paling Laris 2025: Animasi, Horor, hingga Komedi
-
Review Film Qorin 2: Kritik Kasus Perundungan Lewat Teror Jin!
-
Stop Victim Mentality! Insights Akbar Abi dari Buku Berani Tidak Disukai
Terkini
-
Sinopsis Percy Jackson and the Olympians 2, Upaya Seru Mencari Golden Feece
-
Denny Sumargo Buka Suara soal Rekaman CCTV Inara Rusli dan Insanul Fahmi
-
Tak Perlu Malu untuk Menepi: Kenali 6 Tanda Anda Perlu Ruang untuk Sendiri
-
Teknologi Big Data: Mengubah Cara Kita Mengambil Keputusan
-
Hadapi Myanmar, Timnas Indonesia U-22 Pertaruhkan Dua Hal Sekaligus