"Ada kalanya kita meminjamkan kekuatan untuk orang lain, tapi yang kadang kita tak sadari, kita juga perlu membiarkannya mencari kekuatan di dalam diri. Karena itulah yang membuat seseorang bisa bertahan menghadapi apa pun." (Hal. 65)
Yozakura - Sakura Malam merupakan novel ke-26 karya dari Primadonna Angela, yang ditulis sebagai tribut untuk almarhum Nina Higa, sahabatnya yang berkebangsaan Jepang.
Novel yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama di tahun 2014 ini berkisah tentang persahabatan antara Nila dan Akane yang berasal dari dua negara yang berbeda.
Suatu kali jalinan persahabatan mereka harus terusik oleh sebuah kenyataan pahit, bahwa Akane terserang kanker payudara. Kedua sahabat itu lalu memutuskan berlibur bersama ke Bali. Hanya Akane seorang diri tanpa mengajak Ron dan Hiro, anak dan suaminya.
Nila bahkan mengundur sesi foto pre-weddingnya bersama Daniel, sang tunangan, demi bisa menghabiskan waktu bersama Akane sebelum jadwal kemoterapi sahabatnya dimulai.
Pengobatan yang dijalani Akane berhasil mematikan sel-sel kanker. Namun, sebuah kenyataan pahit harus diterimanya ketika kanker kembali datang, bahkan sudah menyebar ke seluruh organ tubuhnya.
Nila lalu bertolak ke Jepang. Pertunangannya yang gagal dengan Daniel, memberinya kesempatan untuk mencurahkan seluruh perhatian bagi sahabatnya, Akane.
Namun siapa nyana, kehadiran Nila di rumah pasangan Akane dan Hiro, mendatangkan tuduhan dari Sora, sepupu Hiro. Lelaki itu berpikir, Nila sengaja datang untuk memanfaatkan kesempatan atas sakitnya Akane dan bermaksud merebut Hiro dari Akane.
Apakah Nila akan bertahan di Osaka dengan Sora yang terus menyerangnya? Bagaimana ia harus menghadapi Daniel, ketika mantan tunangannya itu menyusulnya ke Jepang?
“Akane sahabatku. Kau tahu apa mengenai kata sahabat? Aku yakin kau nggak punya. Kalau nggak tahu apa-apa, diam saja. Jangan menuduh macam-macam. Akan kuberitahu pada Akane, betapa kasarnya dirimu!” (Hal. 176)
Membaca novel setebal 360 halaman ini begitu menguras air mata. Sangat emosional dan mengharu biru. Apalagi latar belakang novel fiksi ini karena terinspirasi dari kisah nyata penulisnya sendiri.
Karakter para tokohnya berkembang. Seperti Hiro yang selalu mengutamakan pekerjaannya, tapi dengan penyakit yang diidap Akane membuatnya mencurahkan seluruh waktunya demi istri tercinta.
Karakter Nila juga mengalami perkembangan, yang awalnya dia lebih senang mengalah pada Daniel yang kerap mengkonfrontasinya, menjadi berani bersuara dan bersikap.
Konflik cerita berlapis, tak hanya berkisah tentang penyakit Akane tapi juga batalnya pernikahan Nila dan Daniel, dan juga kehadiran Sora yang di awal-awal begitu menyebalkan.
Namun, karakter Sora ini cukup menarik perhatian saya. Walaupun menyebalkan, ia digambarkan sebagai laki-laki yang menyayangi keluarganya dan over protective pada rumah tangga Hiro dan Akane.
Setting cerita di Jepang dan digarap dengan apik. Penulis memasukkan unsur-unsur budaya Jepang seperti Hanami dan Yozakura (tradisi menikmati keindahan sakura pada siang hari dan malam hari), juga beberapa istilah dalam bahasa Jepang, seperti konbini atau minimarket.
Sedikit kekurangan pada novel ini yaitu banyaknya typo di beberapa bab dan juga salah penyebutan pada beberapa nama tokohnya. Seperti yang harusnya Nila tapi ditulis Akane. Lalu Ron yang seharusnya Hiro.
Namun, di luar kekurangannya tersebut, novel Yozakura memberikan banyak pembelajaran, terutama tentang persahabatan, cinta, dan kehilangan. Novel yang sangat layak untuk direkomendasikan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Novel Turning Seventeen: Kehidupan Remaja yang Kompleks dan Penuh Rahasia
-
Ulasan Novel Jodoh di Tangan Aplikasi, Mengejar Jodoh Sampai ke Aplikasi
-
Surat-Surat yang Mengubah Hidup dalam Novel Dae-Ho's Delivery Service
-
Ulasan Novel Mangsa (Prey), Ancaman Kematian di Belantara Montana
-
Novel Kenangan Kematian (Sparkling Cyanide), Misteri Dua Pembunuhan Beracun
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Bertajuk Factory Reset: Andai Ingatan Buruk Bisa Direset Bak Ponsel
-
Agen Pegadaian Ikuti Tantangan dengan Hadiah Wisata Ke Jepang hingga Umroh
-
Pretty Shitty: Mirisnya Stigma Negatif yang Melekat pada Janda
-
Ulasan Novel Surat untuk Jenaka, Misteri dalam Perjalanan Waktu pada 1923
-
Resensi Novel In A Blue Moon: Di Luar Ekspektasi, Konfliknya Kurang Nendang
Ulasan
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
4 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Jabal Magnet!
-
Novel Ice Flower: Belajar Hangat dari Dunia yang Dingin
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
Terkini
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!