Film Tuesday merupakan debut mengesankan dari sutradara dan penulis skrip, Daina O. Pusic. Film ini bergenre drama-fantasi yang memadukan surealisme dan realisme. Sebagai film keluaran Studio A24, tentunya banyak sinefil berharap lebih, terutama karena studio tersebut sudah terkenal dengan film-filmnya yang khas.
Nah, film ini dibintangi Lola Petticrew sebagai Tuesday, Julia Louis-Dreyfus sebagai Zora (ibunya), serta Leah Harvey sebagai Billie (perawat muda yang kurang berpengalaman). Bila kamu kepo dengan film ini, jangan ragu baca sampai tuntas!
Sinopsis Film Tuesday
Film ini akan membawamu dalam kehidupan Tuesday, remaja berkursi roda. Dia punya penyakit kronis, dan hidup dengan ibunya, Zora, yang berpura-pura masih memiliki pekerjaan untuk menyembunyikan keputusasaannya.
Sehari-harinya, Zora meninggalkan Tuesday di rumah bersama Billie, perawatnya. Suatu hari, seekor ‘burung macaw’ misterius muncul di rumah mereka. Burung itu sebenarnya Malaikat Kematian yang datang untuk mengambil nyawa Tuesday.
Alih-alih ketakutan, Tuesday malah menjalin hubungan akrab dengan si burung.
Namun, di luar rumah mereka, dunia sedang mengalami kekacauan besar—terjadi kematian massal yang misterius. Suatu ketika, Zora menyadari keberadaan si burung, dan itu memunculkan ketegangan baru berikutnya.
Perpaduan Realisme dan Fantasi dalam Film Tuesday
Yang menarik dari Film Tuesday ialah caranya memadukan elemen realisme yang kuat dengan fantasi penuh imajinasi. Kenapa bisa dibilang begitu?
Begini, banyak film fantasi biasanya menempatkan ‘karakter dalam dunia yang sepenuhnya berbeda’, tapi Film Tuesday, tampak yakin dengan plotnya untuk tetap berada di dunia nyata, lalu menyuntikkan elemen magisnya secara perlahan.
Biar aku perjelas. Dalam film ini, karakter Tuesday tinggal di rumah biasa, menjalani kehidupan dengan kesulitan, terutama terkait penyakitnya. Namun, begitu ‘burung macaw’ misterius hadir, realita yang ada, justru terdistorsi dengan nuansa fantasi yang cenderung surealis.
Bentuk Coping Mechanism si Zora
Ada beberapa hal lain yang bisa dibahas, sayang banget kalau kamu nggak tahu.
Begini, sosok Zora, sang ibu, sebenarnya memainkan peran krusial dalam film ini. Awalnya, Zora tampak seperti ibu yang melalaikan tanggung jawabnya karena sering meninggalkan Tuesday. Namun, saat cerita berkembang, kita mulai memahami bahwa perilaku Zora adalah bentuk coping mechanism dari rasa nggak berdaya dirinya. Zora sebenarnya nggak tahu bagaimana menghadapi penyakit anaknya, apalagi kematian yang mendekat. Hiks!
Film ini secara halus menyoroti perjuangan seorang ibu yang dihadapkan pada situasi luar biasa. Zora harus belajar bahwa mendengarkan dan berada di samping anaknya jauh lebih penting daripada mencoba menyelesaikan semuanya sendiri.
Perspektif Kematian yang Lebih Filosofis
Bahkan pendekatan film ini terhadap kematian pun sangat menggelitik. Tuesday, meski masih sangat muda, bisa-bisanya nggak menunjukkan ketakutan terhadap kematian. Justru, dia menjalin hubungan dekat dengan Si Pencabut Nyawa.
Banyak film cenderung menempatkan kematian sebagai akhir yang tragis, tapi Film Tuesday menawarkan perspektif yang lebih filosofis. Dengan menggambarkan kematian sebagai burung yang penuh kasih, sang sutradara jelas berhasil meruntuhkan stigma yang sering mengelilingi isu kematian. Sosok Tuesday menerima takdirnya, dan melalui itu semua, film ini mengajarkan bahwa kematian adalah sesuatu yang alami dan nggak perlu ditakuti.
Jika kamu merasa perlu nonton Film Thuesday, maka tontonlah. Kuingatkan ya, bagus nggaknya sebuah film itu tergantung selera. Ups.
Baca Juga
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Yuk, Sambut Komedi-Aksi Film Agen +62!
-
Review Film Gowok - Kamasutra Jawa: Nggak Cuma Bahas Seksualitas yang Sensual
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
Artikel Terkait
-
Ulasan Film Tomb of the River, Singkap Sisi Terkelam Dunia Gangster
-
Review 'Film I, The Executioner': Pembunuh Berantai yang Didukung Netizen!
-
Siapkan Popcorn! 4 Film dan Drama Korea Tayang di Netflix pada Oktober 2024
-
Resmi, Anime The Dangers in My Heart Bakal Dibuat Versi Film
-
Yoriko Angeline Akui Perannya di Laut Tengah Beri Kesan Mendalam, Ada Apa?
Ulasan
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?
-
Ulasan Buku The Art of Reading: Teknik Baca Kilat dan Memahami Isi Buku
Terkini
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Tampil Kece Seharian dengan 5 Inspirasi Outfit Kasual ala Al Ghazali
-
Kutukan Tambang Nikel? Keuntungan Ekonomi Melambung, Kerusakan Lingkungan Menggunung
-
Di Balik Layar Drama Korea Good Boy: Para Cast Ceritakan Pengalaman Seru Selama Syuting
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!