Manusia adalah makhluk spesial. Makhluk paling istimewa bila dibanding makhluk hidup lain yang ada di muka bumi ini. Mengapa manusia disebut makhluk spesial? Karena Tuhan telah menganugerahinya bentuk yang sempurna, dilengkapi dengan akal yang berfungsi untuk berpikir.
Dengan akal tersebut, kita dapat berpikir dan mengetahui hal-hal yang baik dan buruk. Dengan akal kita akhirnya bisa membedakan perkara-perkara yang sebaiknya dilakukan dan hal-hal yang seharusnya ditinggalkan.
Namun, realita memaparkan bahwa tak semua orang berusaha menggunakan akalnya dengan baik. Mereka gemar melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Di sinilah pentingnya kita menimba ilmu sebanyak-banyaknya, sebagai bekal mengarungi hidup yang diwarnai dengan berbagai godaan ini.
Berusahalah menjadi manusia yang istimewa dan berharga. Jangan merasa minder, atau berkecil hati karena kondisi kita tak seperti orang-orang yang telah sukses atau memiliki kekayaan berlimpah. Kita harus ingat bahwa setiap orang itu sangat berharga dan harus menghargai dirinya sendiri.
Cara menghargai diri sendiri misalnya menggunakan akal untuk berpikir, menggali potensi diri, mengembangkan bakat yang kita punya, berusaha menjadi manusia yang optimistis dan produktif, dan lain sebagainya.
Tak perlu kita sibuk membandingkan diri dengan orang lain karena itu bisa membuat kita merasa rendah diri dan menjatuhkan mental. Hargai diri kita sendiri. Hargai bahwa kita pun punya potensi yang bila digali dan kembangkan akan menjadi sesuatu yang luar biasa dan menjadikan kita manusia yang berharga.
Benar kiranya apa yang disampaikan Dian Yuni Pratiwi dalam buku ini. Kita tidak perlu membandingkan keadaan kita dengan orang lain, karena setiap orang mempunyai jalan hidupnya masing-masing. Setiap orang mempunyai waktunya masing-masing. Hargailah apa yang sudah dimiliki. Tak perlu rusuh dengan apa yang ada pada orang lain.
Hal yang perlu direnungi bahwa dalam menjalani kehidupan, dibutuhkan sikap sabar dan pantang menyerah. Sabar menjalani ujian hidup yang begitu beragam. Selain itu, kita juga harus memperbanyak rasa syukur kita kepada Allah. Jangan menjadi manusia yang kufur hanya gara-gara enggan bersyukur.
Bicara tentang ujian hidup, ternyata ada kalanya berupa keburukan dan kenikmatan. Allah menghadirkan ujian keburukan untuk mengetahui mana orang-orang yang bersabar dan mana orang-orang yang berputus asa. Sedangkan ujian kenikmatan untuk mengetahui siapa saja yang bersyukur ataupun ingkar kepada-Nya (hlm. 55).
Terbitnya buku ‘Kita Begitu Berharga’ karya Dian Yuni Pratiwi (Quanta, Jakarta) ini sangat bagus dijadikan sebagai penyemangat hidup bagi para pembaca. Sebuah penyemangat agar kita selalu berusaha menghargai diri kita sendiri, karena setiap orang terlahir begitu berharga dan istimewa.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
Ulasan
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Makna Tersirat Lagu Boy Pablo 'Sick Feeling' : Bukan Lagu Galau !
-
Mekar dan Cantik Layaknya Bunga dalam Lagu Debut Irene Like A Flower
-
Ulasan Buku Titik Menuju Dewasa: Panduan dari Remaja Menuju Dewasa
-
Prosa Indah Riwayat Perang Bubat dalam Buku Citraresmi Eddy D. Iskandar
Terkini
-
Titus Bonai Sebut Ada Perbedaan Kondisi Dulu dan Saat Ini di Tim Nasional Indonesia
-
Timnas Indonesia Makin Percaya Diri usai Hajar Arab Saudi, STY Buka Suara
-
5 Pemeran Utama Drama 'Seocho-dong', Ada Lee Jong Suk dan Moon Ga Young!
-
Mengupas Tantangan dan Indikator Awal Kredibilitas Pemimpin di Hari Pertama
-
Ok Taecyeon, Seohyun, dan 3 Aktor Dikonfirmasi untuk Drama Adaptasi Webtoon