Convenience Store Woman (Gadis Minimarket) merupakan novel karya Sayaka Murata yang terbit dalam bahasa Indonesia pada tahun 2020 oleh penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Novel ini memiliki ketebalan 160 halaman.
Sinopsis Singkat
Dunia menuntut Keiko untuk menjadi normal, walau ia tidak tahu 'normal' itu seperti apa. Namun di minimarket, Keiko dilahirkan dengan identitas baru sebagai 'pegawai minimarket'. Kini Keiko terancam dipisahkan dari dunia minimarket yang dicintainya selama ini.
Wanita Berusia 36 Tahun dan Norma Sosial
Tokoh utama di dalam novel Convenience Store Woman adalah seorang wanita berusia 36 tahun yang bekerja di sebuah minimarket bernama Keiko Furukura.
Keiko adalah tokoh yang unik dan berbeda dari orang-orang di sekitarnya. Dia tidak tertarik dengan hal-hal yang dianggap 'normal' oleh masyarakat, seperti pernikahan, memiliki anak, atau mengejar karier dengan gaji tetap. Keiko merasa paling nyaman dan bahagia ketika bekerja di minimarket, di mana dia merasa diterima dan memiliki peran yang jelas.
Gara-gara dirinya tidak sesuai dengan harapan masyarakat, Keiko jadi sering dianggap aneh atau tidak normal oleh teman-temannya bahkan keluarganya.
Namun, Keiko tidak peduli dengan pandangan orang lain terhadap dirinya. Dia merasa bahagia dan puas dengan hidupnya di minimarket. Dia menyukai rutinitas kerjanya dan dia merasa terhubung dengan pelanggannya.
Keiko bahkan menganggap minimarket adalah bagian dari dirinya. Sel di tubuhnya ada untuk minimarket.
Berlatar di sebuah Minimarket di Jepang
Cerita di dalam novel Convenience Store Woman berlangsung di Jepang, tepatnya di Smile Mart Stasiun Hiiromachi, sebuah minimarket tempat Keiko bekerja paruh waktu.
Smile Mart Stasiun Hiiromachi pertama kali dibuka pada tahun 1998 saat Keiko kuliah tingkat satu. Minimarket ini selalu buka 24 jam setiap harinya.
Kesederhanaan Narasi oleh Sayaka Murata
Di dalam novel Convenience Store Woman, Sayaka Murata menggunakan gaya penulisan yang lugas dan sederhana, namun tetap mampu menyampaikan pesan yang mendalam. Narasinya jelas dan ringkas, menghindari kata-kata yang tidak perlu atau struktur kalimat yang kompleks.
Refleksi Normalitas dan Menghargai Perbedaan
Novel Convenience Store Woman mengupas tema-tema sosial, yakni tekanan sosial dan standar umum yang ditetapkan oleh masyarakat, khususnya dalam novel ini adalah masyarakat Jepang.
Keiko menghadapi diskriminasi dari orang-orang di sekitarnya karena pilihan hidupnya yang tidak sesuai harapan masyarakat. Namun, dia tetap teguh pada keputusannya dan menemukan kebahagiaan dalam pekerjaannya di minimarket.
Convenience Store Woman bukan hanya sebuah novel tentang seorang pekerja paruh waktu yang bekerja di minimarket, tetapi juga sebuah refleksi tentang makna 'normalitas' dan bagaimana kita mendefinisikan kebahagiaan.
Novel ini mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, menerima orang lain apa adanya, dan tidak memaksakan diri untuk memenuhi harapan masyarakat.
Keiko dan Pencarian Jati Diri
Novel Convenience Store Woman memiliki tokoh utama yang kompleks. Sejak kecil, Keiko tidak paham dengan 'normal' yang ada di masyarakat itu seperti apa. Dia juga bingung, mengapa keluarga dan teman-temannya sangat menuntutnya untuk menjadi 'orang normal'. Keiko tidak tahu 'orang normal' itu seperti apa.
Sebenarnya, dia tidak tertarik untuk menjadi 'normal' itu. Dia hanya tertarik dengan bekerja paruh waktu di minimarket. Menjadi pegawai minimarket adalah kegiatan yang sangat membahagiakan dirinya.
Kesimpulan
Convenience Store Woman adalah novel yang layak dibaca oleh siapa saja yang tertarik pada tema-tema sosial. Novel ini juga sangat direkomendasikan bagi mereka yang ingin membaca cerita yang sederhana namun penuh makna dan yang ingin menemukan inspirasi dalam menemukan kebahagiaan di luar standar umum yang ditetapkan oleh masyarakat.
Baca Juga
-
Resensi Buku Mengarang Itu Gampang, Sukses Menulis ala Arswendo Atmowiloto
-
Resensi Buku 'Generation Gap(less)', Strategi Komunikasi Lintas Generasi
-
Resensi Buku 'Goodbye, Things', Hidup Bahagia dengan Sedikit Barang
-
Ulasan Memento Pseudo-Daycare, Webtoon Petualangan yang Tak Biasa
-
Review Buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring: Belajar Memaknai Duka
Artikel Terkait
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Menggali Kedalaman Mental dan Krisis Eksistensial di Novel 'The Bell Jar'
-
Saat Rasa Bersalah Jadi Hukuman: Review Novel 'Kejahatan dan Hukuman'
-
Perjuangan, Cinta, dan Persahabatan di Batavia dalam Novel 'Romansa STOVIA'
-
Meregulasi Emosi Negatif dalam Buku How To Be A Good Friend For Yourself
Ulasan
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Saygon Waterpark, Wisata Air dengan Wahana Permainan Terlengkap di Pasuruan
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Review Anime Kill Me Baby, Ketika Pembunuh Bayaran Bertemu Gadis Polos
-
Berebut Jenazah, Film yang Ngajak Kita Memikirkan Akhir Hidup yang Bijak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase