Tidak hanya berakting, menari, menyanyi, serta memainkan alat musik saja; Yoo Taeyang dari boy group SF9 juga membuktikan bahwa ia memiliki bakat menulis lagu serta kemampuan vokal yang mencolok bahkan ketika menyanyikan sebuah lagu secara solo di 'Hug Me'.
Mengutip laporan dari Allkpop, single solo perdana Yoo Taeyang 'Hug Me' rilis pada tanggal 6 Oktober 2024 pukul 12 siang waktu Korea Selatan setempat. Sebelumnya, pria kelahiran tahun 1997 ini sudah pernah menampilkan lagu ini di acara fanmeeting solo miliknya yang bertajuk 'Double Casting: No. YTY' pada bulan Juni lalu.
Berdasarkan deskripsi yang ditulis pada keterangan video musik di Youtube, 'Hug Me' adalah karya mengenai kisah Yoo Taeyang yang berusaha mengatasi kehampaan yang ia rasakan dalam kehidupannya melalui musik.
Memiliki pesan moral 'ayo terus berusaha dengan iman', Yoo Taeyang mengajak pendengar lagunya untuk tidak goyah ketika dilanda oleh hujan yang hanya tiba sejenak di antara banyaknya hari-hari yang cerah. Sebagai lagu yang diharapkan memberikan rasa kenyamanan, ia berharap 'Hug Me' bisa menjadi sebuah pohon yang tegap ketika menghadapi hembusan angin yang kencang.
Lagu 'Hug Me' adalah karya yang didominasi oleh melodi dan iringan petikan gitar akustik. Bagian verse hanya ditemani oleh petikan dari bass akustik serta gitar akustik. Baru setelah masuk ke chorus, kita bisa mendengar pergantian ke gitar elektrik yang kuat, namun masih lembut di saat yang bersamaan.
Setelah itu, di verse dan chorus berikutnya, terdapat tambahan suara senar gesek dari cello dan ketukan elektronik yang samar-samar. Jika didengarkan secara utuh, lagu ini memiliki instrumental yang sangat sederhana dan cenderung repetitif. Namun berkat pola yang simpel ini, pendengar bisa lebih fokus kepada vokal Yoo Taeyang yang menawan serta isi liriknya yang menyentuh.
Lirik yang tulus dipadankan dengan variasi suara Yoo Taeyang yang powerful serta bagian falsetto membuat chorus-nya mudah diingat.
Hold me, hold me, please
For me now
I’ve been searching for
The most beautiful thing
The ever-shining dream
Dalam wawancaranya dengan media berita Korea Selatan Joynews24, Yoo Taeyang mengungkapkan bahwa progresi kord yang sederhana ini memang dilakukan dengan sengaja karena ia ingin fokus pada penyampaian pesan dan pengungkapan jati diri yang tulus kepada penggemarnya.
Selain dalam pembuatan lagu, ia juga ikut terlibat dalam proses syuting video musik 'Hug Me'. Ia ingin membawakan suasana video musik yang memiliki nuansa seolah-olah ia sedang berada dalam sebuah drama Korea.
Yoo Taeyang juga mengungkapkan bahwa ketika kali pertama membawakan 'Hug Me' kepada para Fantasy (julukan penggemar SF9) di fanmeeting solonya, ia merasa puas karena banyak Fantasy yang bisa ikut bersimpati terhadap lagu ini. Sebagai langkah awalnya dalam mengungkapkan diri melalui lagu yang ia produksi sendiri, ia berharap para penggemar bisa terus mendukung dan mengikuti perkembangannya sebagai seorang seniman.
SF9 kembali menyatakan diri sebagai grup serba bisa yang para anggotanya pun bisa bersinar dengan kegiatan dan rilisan solo masing-masing. Grup beranggotakan 8 orang ini akan datang mengunjungi Indonesia pada November mendatang dalam rangka acara K-Expo Indonesia 2024. Semoga sukses selalu untuk Yoo Taeyang dan SF9!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
"to: the future you", Hadiah Valentine Manis dari Verenathania
-
Ajakan Anti Gagal Move-On dalam The Loudr 'Takkan Kucari Lagi'
-
Bukti Nyata Kasih Seorang Ibu dalam Seo Moontak 'Ballad of The Witches' Road'
-
'Stuck' 82MAJOR: Berani Nyeleneh dengan Konsep Old-School Hip-Hop
Artikel Terkait
-
Lirik dan Chord Lagu Bangun Pemudi Pemuda Serta Link Download MP3 untuk Sumpah Pemuda 2024
-
Blak-Blakan, Ini Daftar Lagu Eminem yang Diduga Sindir P Diddy
-
Loossemble "Girls' Night": Mental Baja yang Tak Goyah Meski Masa Sulit
-
Overthink Karya Key SHINee: Lagu Futuristic yang Ajak Pendengar untuk Hidup Rileks
-
Dipersembahkan Buat Diri Sendiri, SVMLL Comeback Lewat Lagu Baru
Ulasan
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
Petualangan Dua Sahabat di Laut Papua Nugini dalam Buku The Shark Caller
-
Ulasan Novel di Balik Jendela: Rahasia Trauma yang Tersembunyi dalam Isolasi
-
Curug Pangeran, Di Balik Keindahan Alam Ada Sebuah Mitos yang Beredar
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
Terkini
-
Rekap Semifinal Indonesia Open 2025: Dominasi Wakil China Terputus
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran