Buku 'Aku yang Sudah Lama Hilang' karya Nago Tejena adalah sebuah refleksi mendalam tentang perjalanan menemukan kembali diri yang telah tersesat dalam kesibukan dan tekanan hidup.
Buku ini menjadi semacam panduan bagi mereka yang merasa kehilangan jati diri, tersesat dalam rutinitas sehari-hari, dan terbebani oleh tanggung jawab yang terus bertambah.
Dalam buku ini, Nago menggabungkan teori psikologi dengan realitas kehidupan dewasa yang sering kali menguras energi dan waktu, mengabaikan kebutuhan emosional kita sendiri.
Nago dengan piawai menunjukkan bagaimana proses perlahan kita "menghilang" tanpa disadari, terbebani oleh ekspektasi dan permasalahan hidup.
Ia juga mengajak pembaca untuk mengambil jeda, merenung, dan mulai mendengarkan suara batin yang mungkin telah lama diabaikan.
Dengan bahasa yang mudah dipahami, Nago memberikan insight mendalam tentang pentingnya memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri.
Ia menekankan bahwa pemulihan diri tidak bisa didapatkan dari luar, tetapi harus dimulai dari dalam. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap pikiran dan perasaan mereka sendiri, serta belajar membuat keputusan yang lebih baik untuk diri mereka.
Salah satu kekuatan buku ini adalah kemampuannya mengajarkan kita bagaimana cara menemukan diri yang hilang dengan langkah-langkah yang praktis namun reflektif.
Nago menyarankan agar kita mengambil waktu untuk menyendiri dan merenungkan siapa kita sebenarnya, mendengarkan kebutuhan terdalam yang mungkin selama ini terabaikan.
Ini bukan sekadar teori, tetapi panduan yang sangat aplikatif dan relevan untuk siapa saja yang merasa kehilangan arah dalam hidupnya.
Stiap bab membahas masalah-masalah kehidupan dewasa yang sering kali diabaikan, seperti kehilangan jati diri akibat tekanan hidup dan ekspektasi yang membebani.
Nago tidak hanya membedahnya secara teoritis, tetapi juga mengajak pembaca untuk lebih sadar akan pikiran dan perasaan yang mungkin selama ini terpendam.
Salah satu pendekatan yang menarik dalam buku ini adalah penggunaan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang memancing pembaca untuk berefleksi.
Dengan begitu, pembaca diajak untuk lebih aware terhadap pemikiran-pemikiran yang mungkin selama ini hadir namun tidak disadari.
Secara keseluruhan, 'Aku yang Sudah Lama Hilang' adalah sebuah bacaan yang menyentuh hati dan memberikan panduan yang berharga bagi siapa saja yang ingin kembali menemukan jati diri mereka.
Buku ini menjadi teman dalam perjalanan introspeksi, memberikan kita kesempatan untuk berhenti sejenak, mendengarkan diri sendiri, dan menemukan kembali apa yang telah lama hilang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Buku The Productive Muslim: Menggabungkan Iman dalam Produktivitas Muslim
-
Ulasan Buku Dont Be Sad, Motivasi Islami yang Menenangkan Jiwa
-
Menemukan Bahagia di Tengah Hidup yang Kacau dalam Buku How To B Happy
-
Isu Mental Health dalam Buku Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa
-
3 Rekomendasi Buku Islam Anak, Kisah Menyentuh dan Ilustrasi yang Menarik
Artikel Terkait
-
Pentingnya Menggali Bakat dalam Buku Cara Gampang Menemukan Bisnis Hebat
-
Ulasan Buku 'Hidup Satu Kali Lagi', Menyadari Hidup untuk Kehidupan setelah Mati
-
Ulasan Buku 'Welcoming Feelings', Ketika Kelemahan Menjadi Kekuatan
-
Tanamkan Jiwa Tolong Menolong dalam Buku 'Persahabatan Burung dan Gajah'
-
Review Buku Klasik The Secret Garden, Taman Tersembunyi di Rumah Bangsawan
Ulasan
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
Terkini
-
Uya Menangis, Cosplay dan Lightstick Cinta Hasil Jerih Payah Raib Dijarah
-
Diisukan Dekat dengan Verrell Bramasta, Ini Pendidikan Ruby Chairani
-
El Putra dan Leya Princy Temukan Sisi Diri dalam Peran Cinta & Rangga
-
Pidato Kahiyang Ayu Viral, Netizen Layangkan Kritikan Pedas
-
Lewat Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Sampaikan Maaf kepada Publik