Fit and Proper Test karya Soraya Nasution berkisah tentang tes dalam memilih pasangan hidup ideal agar tidak salah pilih. Anggun punya target menikah sebelum usia 28. Sementara saat ini ia telah menginjak usia 26 tahun lebih 6 bulan.
Menurut Anggun, perasaan itu dikontrol oleh otak. Jadi seseorang tidak mungkin jatuh cinta pada orang yang tidak memenuhi kriteria. Dengan dibantu Ryan, sepupunya, Anggun pun menyusun fit and proper test untuk menentukan jodoh.
Namun ternyata semua ini tidak segampang itu. Apakah Anggun masih mau cari jodoh yang harus banget sesuai kriteria yang sudah ia tentukan?
Fit and Proper Test karya Soraya Nasution tergolong novel yang asyik dibaca. Ide ceritanya unik. Karena tokohnya punya serangkaian tes detail dan banyak faktor penilaian untuk menemukan pasangan ideal.
Meski punya ide yang seru, tapi novel ini kurang mengena. Karena dibuka dengan banyak alur yang cenderung seperti kegiatan sehari-hari dan lebih dominan dialog. Jadi perasaan tokohnya kurang terasa. Terlebih saat Anggun, sebagai tokoh utama, punya masalah terberat. Pergolakan batinnya juga kurang terlihat.
Selain itu, konfliknya juga kurang menggigit. Namun mungkin penulis punya pertimbangan lain saat menyusun novel ini.
Meski feel untuk tokoh Anggun terasa kurang, tapi novel ini justru menonjolkan tokoh Praha dan Ryan. Bagi sebagian pembaca, mungkin dua cowok ini tipikal yang mudah bikin baper.
Sosok Ryan sangat dekat dan terbuka sama Anggun. Jadi wajar kalau orang awam mengira mereka punya hubungan istimewa, padahal sebenarnya hanya saudara sepupu.
Lalu Praha Kawidagda yang seperti 'sosok pahlawan' bagi Anggun dan keluarganya. Perlakukan dan sikapnya benar-benar bisa bikin meleleh.
Sehingga akan lebih baik kalau penokohannya kuat. Jadi perkembangan tokoh dalam mencapai tujuannya itu terasa selama membaca bab demi babnya.
Bagi kalian yang lagi nyari novel dengan alur sangat sederhana, dan bacaan ringan, Fit and Proper Test karya Soraya Nasution bisa menjadi pilihan. Terlebih kalau suka sama kisah yang manis-manis dan bikin baper.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
-
Anies Baswedan Sindir Pembakar Buku Najwa Shihab: Gagasan Tak Dapat Dibakar
-
Novel Second Sister: Penyelidikan Dugaan Bunuh Diri Akibat Cyber Bullying
-
Helium Mengelilingi Kita: Novel Religi Spiritual tentang Kehilangan
-
Ulasan Novel Teka-Teki Rumah Aneh: Denah Maut dan Persembahan Tangan Kiri
-
Ulasan Buku Api yang Melayang, Mengajak Pembacanya Turut Memecahkan Misteri
Ulasan
-
Review Film The Carpenter's Son: Reinterpretasi Kitab Injil yang Apokrif
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Review Film Lupa Daratan: Cerminan Gelap Dunia Artis di Indonesia
-
Ulasan Buku 'The Wager', Misteri Lautan Perang Dunia Pertama
-
Review Film Mengejar Restu: Perjuangan Cinta di Tengah Tradisi Keluarga
Terkini
-
Debut Villain, Jang Nara Pancarkan Aura Dingin dalam Drama Taxi Driver 3!
-
Mairimashita Iruma-kun Season 4 Rilis Visual dan Trailer Festival Musik Arc
-
The Manipulated: Thriller Psikologis Penuh Dendam yang Wajib Ditonton
-
Koo Kyo Han dan Mun Ka Young Hadirkan Romansa Nostalgia Lewat Once We Were Us
-
Saat Sekolah Jadi Ajang Konten: Tren Makeup di Kalangan Pelajar Tuai Pro Kontra