Uketsu, YouTuber asal negeri Matahari Terbit ini kembali memukau pembaca dengan novel terbarunya, Teka-Teki Rumah Aneh. Di kanalnya, Uketsu dikenal dengan gaya dan kontennya yang misterius dan berkesan menyeramkan daripada kebanyakan YouTuber lainnya. Ia muncul dengan penampilan yang serba hitam, mulai dari pakaian ketat hingga sarung tangan. Ia sendiri tidak pernah menunjukkan wajahnya yang tertutup topeng, bahkan ia mengubah suaranya dengan voice changer.
Selain membuat konten yang berbau misteri, horor, dan paranormal, ia juga seringkali merekam aktivitas di sekitar rumahnya atau melakukan eksperimen-eksperimen aneh yang membuat penonton penasaran dan bertanya-tanya. Uketsu juga merupakan penulis horor Jepang yang aktif di internet.
Inilah akhirnya yang melatari lahirnya sebuah novel Teka-Teki Rumah Aneh atau Henna Ie dalam judul aslinya yang menjadi salah satu buku best seller yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Novel ini juga ternyata sudah difilmkan dengan judul The Floor Plan pada 15 Maret 2024.
Novel setebal 221 halaman dan terdiri atas empat bab ini mengisahkan tentang misteri sebuah rumah aneh yang berada di kawasan Tokyo. Cerita bermula dari permintaan seorang kenalan yang ingin menjual sebuah rumah dengan denah yang sangat aneh. Tokoh aku yang tertarik dengan misteri pun menerima tawaran tersebut dan mulai menyelidiki rumah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, ia menemukan keanehan demi keanehan yang semakin memperdalam misteri di balik rumah tersebut. Ruangan-ruangan yang tidak sesuai dengan fungsinya, pintu-pintu yang mengarah ke tempat yang tidak diketahui, dan kejadian-kejadian aneh yang terus terjadi membuat bulu kuduk pembaca berdiri.
Sebagai penulis lepas, tokoh aku merasa tak berdaya menghadapi misteri rumah aneh itu. Intuisi penulisnya memang menangkap kejanggalan desain rumah yang seakan menyimpan rahasia kelam. Namun, ia sadar butuh keahlian lain untuk mengungkapnya. Akhirnya, ia mengajak Tuan Kurihara, sang arsitek, untuk turut serta. Keduanya saling melengkapi. Tokoh aku menyumbang intuisi dan kemampuan menganalisis, sementara Kurihara memberikan sudut pandang yang lebih teknis.
Dugaan Kurihara mengenai fungsi ruangan-ruangan aneh itu semakin menguatkan kecurigaan mereka. Namun, sebelum mereka sempat menggali lebih dalam, sebuah penemuan mengerikan mengguncang penyelidikan mereka: potongan mayat tanpa tangan kiri ditemukan di dekat rumah itu. Penemuan mengerikan ini semakin memperdalam misteri dan memaksa mereka untuk bekerja lebih keras.
Informasi dari Miyae-san, yang ternyata adalah Katabuchi Yuzuki, keluarga yang diduga pelaku pembunuhan itu. Yuzuki mengarahkan tokoh aku dan Kurihara pada penemuan mengejutkan, yaitu sebuah rumah dengan desain serupa di Prefektur Saitama. Rumah yang sama anehnya, sama misteriusnya. Ketiganya terus menyelidiki duduk perkara yang sebenarnya tentang mengapa kedua rumah itu memiliki desain yang aneh, siapa pembunuh yang sebenarnya, dan apa motif pembunuhan itu.
Terbelenggu oleh bayang-bayang tradisi kejam 'Persembahan Tangan Kiri', keluarga Katabuchi hidup dalam ketakutan. Namun, apa yang mereka anggap sebagai kutukan ternyata hanyalah konspirasi yang dirancang oleh salah satu anggota keluarga yang haus kekuasaan.
Dikisahkan, jika ada keturunan Katabuchi yang lahir tanpa tangan kiri, maka saudara kandungnya harus melakukan ritual mengerikan: membunuh salah satu anggota keluarga dan mempersembahkan tangan kirinya sebagai tumbal. Anak itu juga harus tinggal dalam kamar tertutup tanpa jendela sehingga sinar matahari tidak bisa masuk ke dalam.
Pelaku, yang mengetahui kebenaran di balik tradisi tersebut, justru terjebak dalam dilema moral. Di satu sisi, ia ingin mengakhiri siklus kekerasan yang telah berlangsung selama bergenerasi. Keputusan yang berat akhirnya dipilih oleh si pelaku, yakni membunuh kepala keluarga utama Katabuchi, Katabuchi Shigeharu, kakek Katabuchi Yuzuki untuk mengakhiri tradisi mengerikan itu.
Salah satu kekuatan utama novel ini adalah kemampuan Uketsu dalam membangun atmosfer yang mencekam. Dengan deskripsi yang detail dan pilihan kata yang tepat, pembaca seakan-akan ikut merasakan ketegangan yang dialami oleh sang penulis. Setiap sudut rumah digambarkan dengan begitu hidup, disertai dengan ilustrasi denah yang jelas dan detail sehingga kita dapat membayangkan dengan jelas betapa menyeramkannya tempat itu.
Selain itu, alur cerita yang disajikan juga sangat menarik. Uketsu berhasil menjaga rasa penasaran pembaca dengan terus menyajikan teka-teki baru. Setiap kali kita berpikir telah menemukan jawaban, muncul lagi pertanyaan baru yang semakin memperdalam misteri. Alur cerita yang cepat dan tidak bertele-tele membuat pembaca sulit untuk berhenti membaca.
Karakter dalam novel ini juga cukup menarik. Pengambilan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama membuat pembaca dilibatkan dalam alur cerita. Tokoh aku digambarkan sebagai sosok yang cerdas dan penasaran, tetapi juga memiliki sisi ketakutan yang manusiawi. Interaksi antara sang penulis dengan karakter-karakter lainnya juga cukup menarik dan memberikan warna tersendiri pada cerita. Tokoh Kurihara, seorang arsitek juga sangat menarik dengan kemampuan analisis, sensitivitas indra, dan spekulasi yang tepat poinnya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Beberapa bagian dalam novel ini terasa terlalu banyak deskripsi sehingga sedikit menghambat alur cerita. Penyelesaian misteri di akhir cerita terasa agak terburu-buru dan kurang memuaskan. Beberapa pertanyaan yang muncul sepanjang cerita tidak terjawab dengan jelas, meninggalkan rasa penasaran yang menggantung. Meskipun plot twist yang disajikan cukup mengejutkan, namun penjelasan di balik kejadian-kejadian aneh tersebut terasa kurang meyakinkan dan terkesan dipaksakan.
Secara keseluruhan, Teka-Teki Rumah Aneh adalah sebuah novel misteri yang sangat menghibur. Buku ini cocok bagi Anda yang menyukai cerita-cerita yang penuh teka-teki dan misteri dengan plot yang kompleks. Jika Anda mencari bacaan ringan untuk mengisi waktu luang, buku ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Informasi buku:
Judul: Teka-Teki Rumah Aneh (Henna Ie)
Pengarang: Uketsu
Penerjemah: Eri Pramestiningtyas
Tahun terbit: 2023
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit: Jakarta
Jumlah halaman: 221 halaman
Genre: misteri, fiksi, thriller, horor, crime, Japanese Literature
Diperuntukkan bagi: pembaca berusia 17 tahun ke atas
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Mapel Coding dan AI untuk SD, Kebijakan FOMO atau Kebutuhan Pendidikan?
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Magang untuk Cari Pengalaman, tapi Dituntut Punya Pengalaman?
-
Jejak Kolonialisme dalam Tindakan Penjarahan: Jajah Bangsa Sendiri?
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Calvin Verdonk 'Minta Bantuan' ke Jepang: Semoga...
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Calvin Verdonk Berharap Jepang Pakai Tim B saat Jamu Timnas Indonesia
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan