Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | aisyah khurin
Novel Ganjil-Genap (goodreads.com)

Siapa yang tidak merasa putus asa jika hubungan yang sudah dijalin selama tiga belas tahun harus kandas begitu saja sebelum sampai ke jenjang pernikahan. Novel "Ganjil-Genap" karya Almira Bastari menceritakan kisah Gala, seorang perempuan urban yang menghadapi pahit manisnya kehidupan percintaan di Jakarta.

Setelah mengalami putus cinta dengan kekasihnya, Bara, yang sudah berpacaran dengannya selama tiga belas tahun, Gala berada di titik rendah dalam hidupnya. Dia merasa frustrasi dan kehilangan arah, terlebih karena harus kembali ke dunia percintaan yang tak lagi ia kenali dengan adanya aplikasi kencan dan metode mencari jodoh yang serba digital.

Dalam upayanya untuk bangkit, Gala menerima bantuan dari sahabat-sahabatnya yang ingin membantunya menemukan pasangan baru. Namun, dunia kencan modern membawa Gala pada banyak pengalaman lucu, canggung, dan penuh kejutan. Teman-temannya sering mengatur kencan buta untuknya, yang membuat Gala harus menyesuaikan diri dengan harapan-harapan serta tekanan sosial untuk segera menikah.

Almira Bastari menulis cerita ini dengan gaya yang ringan dan humoris, yang menjadikan cerita Gala relatable dan menyenangkan. Konsep "ganjil genap" yang dipakai sebagai judul novel ini berangkat dari peraturan lalu lintas di Jakarta, yang mengatur kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil atau genap. Hal ini menjadi analogi bagi kehidupan Gala yang merasa perlu mengatur dirinya dan “mengemudi” kehidupan cintanya dengan hati-hati. 

Selain menawarkan cerita tentang cinta, novel ini juga menyentuh tema pencarian jati diri dan pentingnya mengatasi ekspektasi sosial yang sering kali menjadi beban bagi individu. Almira Bastari menyisipkan kritik sosial dengan gaya yang halus, menggambarkan tekanan yang sering dialami oleh perempuan lajang di usia tertentu untuk segera menikah.

Gala berjuang melawan stigma ini dengan caranya sendiri, membuktikan bahwa kebahagiaan tidak selalu ditentukan oleh status hubungan.Melalui Gala, pembaca diajak untuk merenungkan makna cinta dan kebahagiaan, serta pentingnya mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain.

"Bisa berbahagia nyatanya belum tentu bisa didapatkan dengan "digenapi" orang lain. Bahagia harusnya datang dari diri sendiri."

Ganjil Genap tidak hanya menyajikan cerita percintaan, tetapi juga potret kehidupan urban yang dekat dengan pembaca, terutama mereka yang tinggal di kota besar. Almira Bastari berhasil menyajikan cerita yang ringan namun penuh pesan, dengan karakter-karakter yang hidup dan situasi-situasi yang sering kali terjadi di kehidupan nyata.

Novel Ganjil Genap adalah cerita tentang bagaimana menghadapi fase sulit dalam hidup dan menemukan kembali kebahagiaan di tengah tekanan sosial. Melalui kisah Gala, novel ini memberikan pesan bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam hal-hal kecil dan dalam diri sendiri, bukan hanya melalui pasangan hidup.

Almira Bastari menyajikan kisah yang menginspirasi pembaca untuk lebih menghargai proses pencarian diri dan kebahagiaan, menjadikan novel ini penuh dengan pesan yang relevan dan menggugah.

Identitas Buku

Judul: Ganjil-Genap

Penulis: Almira Bastari

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tanggal Terbit: 3 Februari 2020

Tebal: 344 Halaman

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

aisyah khurin