Buku puisi Selamat Datang, Bulan karya Theoresia Rumthe adalah karya yang menawarkan berbagai refleksi kehidupan melalui pendekatan yang lebih ringan dan sederhana. Berbeda dengan dua buku sebelumnya yang cenderung mengangkat tema asmara, kali ini Rumthe membawa pembaca untuk merenungkan isu-isu sosial, lingkungan, dan agama dengan cara yang unik dan mudah dipahami.
Puisi-puisi dalam buku ini tidak panjang, tetapi setiap kata yang dipilih terasa begitu padat maknanya. Pesan yang ingin disampaikan dalam setiap umpan seakan langsung menyentuh pembaca, meskipun menggunakan bahasa yang sederhana dan tanpa hiasan kata yang berlebihan. Hal inilah yang membuat buku ini mudah diterima oleh berbagai kalangan pembaca, baik yang sudah terbiasa dengan puisi maupun yang baru mengenalnya.
Salah satu hal yang saya apresiasi adalah cara Rumthe menggambarkan perempuan. Dalam buku ini, perempuan tidak dipandang sebagai objek, melainkan sebagai individu dengan kekuatan dan makna yang lebih dalam. Di tengah masyarakat yang terkadang kurang menghargai, puisi-puisi ini seolah memberi angin segar dengan menggugah kesadaran akan menghargai perempuan.
Meskipun singkat, setiap puisi dalam Selamat Datang, Bulan berhasil menyampaikan gagasan yang mendalam. Saya pribadi lebih menyukai puisi yang pendek seperti ini karena memiliki kekuatan untuk tetap diingat meskipun sudah lama selesai dibaca. Kesan mendalam yang ditinggalkan oleh kata-kata sederhana ini justru terasa lebih kuat dan abadi dalam ingatan.
Menurut saya, puisi tidak selalu harus mengangkat tema berat. Karya ini membuktikan bahwa puisi dengan tema ringan namun tetap bermakna juga bisa memberikan dampak yang besar. Theoresia Rumthe telah berhasil menyusun puisi-puisi yang tidak hanya indah, tetapi juga menyentuh realita kehidupan sehari-hari.
Selamat Datang, Bulan adalah buku puisi yang wajib dibaca oleh mereka yang ingin menikmati karya sastra dengan bahasa yang mudah dipahami tetapi tetap sarat makna. Cocok juga untuk pecinta buku-buku yang bisa dibaca sekali duduk. Membaca buku ini tidak mengalami kesulitan sama sekali bagi saya pribadi dan untuk melatih kosakata puisi bagi yang sedang belajar membuat puisi juga dapat menjadi referensi bacaan.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Novel Komedi Kang Ojol: The Last Stop, Lika-Liku Hidup Sopir Ojol
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Ulasan Novel Pelangi Waktu Malam, Kisah Luka dan Cinta yang Terlambat
-
Romansa Musim Dingin dalam Novel Cruel Winter with You
-
Ulasan Novel Blinded, Perjalanan Penyembuhan Diri dari Eksploitasi
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film The Seed of the Sacred Fig: Tatkala Rumah Jadi Miniatur Negara
-
Ulasan The Chicken Sisters: Pertarungan Kuliner dan Harga Diri Keluarga
-
Ulasan Film Labinak: Mereka Ada di Sini, Ketika Horor Bertemu Kritik Sosial
-
Review Film Boys Go to Jupiter: Animasi yang Memantulkan Getir Kehidupan
-
Review Film Weapons: Horor Misteri yang Penuh dengan Teka-teki
Terkini
-
Chanyeol Ungkap Kisah Cinta Tak Terduga di Lagu Happy Accident (Feat. SOLE)
-
Julie KISS OF LIFE Tampil Modis dengan 4 Padu Padan OOTD Simpel, Yuk Intip!
-
Kalahkan TXT, NCT Wish Raih Posisi Pertama di 'M Countdown' Lewat Lagu Surf
-
Tanpa Ole Romeny di Lini Depan Timnas Indonesia, 4 Nama Ini Jadi Pengganti!
-
Persita Tangerang Terpuruk, Carlos Pena Bertekad Ubah Situasi!